First Kiss

2.4K 150 5
                                    

Clara berjalan melalui lorong lorong gelap. Ya, ia ingin mencari angin dalam sepinya malam di Asrama.

Ia terus mengeratkan jaketnya, hingga ia berada diluar.

"Hufff.." Clara terus menggosokkan kedua tangannya. Hingga suara seseorang mengejutkannya.

"Gadis with a rock head ada disini." ujar seseorang.

Clara melirik lalu memutarkan bola matanya. "Kenapa kau ada disini Mr. Menyebalkan?!"

"Ow.. My name is Steve not Menyebalkan. And you? Ah.. Clara." ujar lelaki yang bernama Steve itu.

"Mau apa kau?!" Clara menatap Steve tak suka.

"Kau masih marah soal perburuan heh?"

"Tanyakan saja pada dirimu sediri!"

"Ow.. I see.. Let me say sorry to you." Steve mendorong Clara hingga punggung Clara menghantam tembok.

Clara mendorong Steve. Namun usaha nya sia sia karna Steve lebih kuat darinya.

Steve mendekatkan wajahnya pada Clara, hingga Clara bisa merasakan nafas Steve. Semakin lama, wajah Steve mendekat. Hingga Clara pun pasrah dan bibir mereka saling bersentuhan.

Steve mencium Clara. Namun Clara tidak membalasnya. Tetapi lama kelamaan, Clara terbawa perasaan dan membalas ciuman Steve.

Tangan Steve yang tadinya ditengkuk Clara pun ia pindahkan ke pinggang Clara. Sedangkan kedua tangan Clara sudah mengait leher Steve.

Mereka saling bertaut hingga Clara kehabisan nafas dan melepasnya.

"Are you okay Clara?" tanya Steve khawatir karena tiba tiba Clara memegangi dadanya.

Clara hanya mengangguk sambil menahan nyeri dan sakit dalam dadanya. Nafasnya pun tersenggal - senggal seperti orang yang habis berlari.

Steve yang tak tega pun membawa Clara menuju tempat kesehatan dengan menggendong Clara ala bridal style.

**

Clara mengerjap ngerjapkan kedua matanya. Hingga ia menyadari bahwa ia tak berada di kamarnya, melainkan di ruang kesehatan.

"Syukurlah kau sudah bangun Clara." ucap Grace saat melihat Clara sadar.

"Apa yang terjadi?" Clara kebingungan mengingat kejadian semalam.

"Aku tidak tahu. Tetapi Steve yang menggendongmu kesini. Dan memberitahukan kami." Grace menjelaskan.

Steve?

Clara memcoba mengingat, tetapi susah untuknya untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

"Ah Clara, apakah kau berpacaran dengan Steve? Kau membuat hatiku hancur." Alexia mengerucutkan bibirnya.

"Pacar? Steve? Tidak. Aku tidak memiliki kekasih Alexia." jawab Clara.

"Tetapi semalam Steve terlihat mengkhawatirkanmu. Mungkin saatnya mencari yang baru." Alexia bangkit dan tersenyum. "Hei Clara, hari ini kita akan dibagikan team. Jadi kuharap kita bisa satu team dann.. Satu team dengan para pria tampan. Uhh" Alexia membayangkan betapa asyiknya jika satu team dengan para pria tampan.

"Jika kau masih sakit, tak apa. Kau tak usah ikut." ujar Grace.

"Tidak.. Aku sudah sembuh. Ayo kita pergi!" Clara bangkit dan berjalan meninggalkan ruang kesehatan.

**

"Oke semuanya, sesuai pengumuman semalam. Kita akan membagikan kelompok untuk memulai misi pertama. Satu kelompok beranggotakan 5 orang dan 1 orang ketua. Kelompok akan dibagikan sesuai dengan nilai tes yang kaliam peroleh kemarin. Baiklah, saya akan menyebutkan kelompoknya." ujar Mr. Jaden sambilmengambil secarik kertas lalu membacakannya.

"Kelompok pertama.

Jack France
Gillbert
Ferrand Gerald
Jacob Fernandez
Valeria Angeline
IsaBelle "

"Kelompok kedua.

Steve Johanson
James Smith
Alexander
Clara black
Alexia Skylar
Grace Madison "

Dll..

Setelah semua disebutkan, mereka langsung berkumpul membentuk lingkaran dengan kelompok masing masing.

"Baiklah.. Kita berkumpul untuk mengumpulkan siapa kapten dari regu ini." ujar pria bernama Alex.

"Jadi, siapa yang akan jadi kapten?" tanya Grace.

"Kurasa lebih baik lelaki. Karena ia bisa menjaga kalian para perempuan jikalau kalian dalam bahaya." ucap James.

"Jadi kau pikir, wanita itu lemah heh?" celetuk Clara.

"Bukan begitu, kan hanya pendapat." balas James.

"Sama saja kau merendahkan kami kaum wanita!" ujar Clara.

"Sudah lah Clara, ia kan hanya berpendapat. Sebaiknya memang laki laki. Karena mereka lebih tangguh daripada kita. Toh anggota juga bisa berlaku dan membantu kapten jika kapten dalam masalah?" Grace melerai Clara agar adu mulut ini tidak berlanjut.

Clara pun menyerah dan menyetujui apapun hasil yang akan ia dapati. Karena Clara mencoba untuk menahan dan menghilangkan sifat keras kepalanya yang hanya akan membuat team terpecah.

"Baiklah. Steve kau kapten di team kita." ucap Alex sambil menepuk pundak Steve.

Clara memandang Steve tak suka. Apa bisa ia menjadi kapten dengan sifat menyebalkan? Cih.. Kurasa team ini akan hancur.

"Kau gadis manis. Jangan berpikiran buruk tentangku. Kau belum lihat kinerjaku kan? Sebaiknya kau diam dulu." ucap Steve sambil menatap Clara yang sudah mendengus kesal.

Bagaimana ia tahu? Apakah ia peramal? Atau cenayang? Tanya Clara dalam hati.

"Inilah kelebihanku nona Clara" Steve tersenyum pada Clara.

Senyuman Steve yang membuat para wanita meleleh. Tidak berlaku bagi Clara. Justru senyuman itu lebih seram dari senyuman setan. Itulah pemikiran Clara.

"Baiklah, aku akan segera menemui Mr.Jaden untuk memilih misi yang akan kita lakukan." Steve bangkit dan pergi.

"Hai nona cerdas. Bolehkah aku menanyakan namamu?" ujar James pada Grace.

"Ah. Tidak juga, tapi terima kasih. Hm.. Aku Grace dan kau?" balas Grace.

"Aku James." ucap James sambil tersenyum. Dan senyuman itu membuat Grace tersipu.

Alexia memutarkan kedua bola matanya. "Kenapa aku tak sekelompok dengan cowok cowok hot seperti Cameron Dallas?"

"Six pack ku mengalahi si Cameron itu." ujar Alex membanggakan diri.

"Aku tak tanya." Alexia membuang muka. Sedangkan Alex hanya terkikik geli.

Clara masih larut dalam Pemikirannya. Dan tiba tiba saja, dibenaknya terlintas wajah Jack.

Oh ya, Jack! Mengapa ia harus berkelompok dengan duo devil? Oh god! Umpat Clara dalam hati.

Love Starts With A MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang