Our Fault

1.8K 87 1
                                    

Clara mengerjapkan kedua matanya dan menyesuaikan cahaya di ruangan putih tersebut.

Pikirannya langsung terfokus pada Steve. Ia langsung bagkit tanpa memperdulikan infusan ditangannya yang sudah hampir lepas itu.

"Clar please diam disana. Kau masih belum sembuh." Jack menahan Clara agar tetap di ranjangnya.

"Jack.. Aku ingin lihat Steve." Clara mulai pasrah karena sakit di kepalanya mulai menyerang.

Jack menggenggam kedua tangan Clara. "Steve sudah membaik. Dan kini ia di ruang inap."

Clara makin lemas mengingat apa yang ia katakan saat itu. Ia berkata bahwa dirinya membenci Steve, padahal ia tidak pernah bermaksud seperti itu.

Clara mencintainya. Ia menyayangi pria itu.

"Maafkan aku Steve." lirihnya sebelum akhirnya terlelap kembali karena efek obat yang masih bekerja.

"Bagaimana keadaannya Jack?" tanya James yang baru datang bersama kawan kawannya.

"Baru saja ia tidur kembali setelah memberontak ingin bertemu Steve. Sebenarnya ada apa? Apa mereka memiliki hubungan?" tanya Jack.

Grace menggeleng. "Kami tidak tahu. Tapi sepertinya mereka saling mencintai."

" Kuharap kau tak menentang hubungan mereka. Karena aku tak ingin hubungan mereka berakhir seperti kisah Romeo dan Juliet." ucapan Alexa membuat semuanya menatapnya tajam.

"Jangan bicara seperti itu!" bentak Alex.

Alexa yang ditatap tajam seperti itu langsung menciut. Entah apa alasannya hingga ia menjadi seperti kucing. Padahal biasanya ia balas membentak. Namun kali ini tidak.

"Bisakah aku menitipkan adikku pada kalian? Aku ingin menelpon ibu dan ayahku." semua mengangguk mengiyakan dan Jack pun keluar meninggalkan kamar inap.

"Apa kalian tau apa yang terjadi hingga Steve menyerah begitu saja?" pertanyaan Alex membuat semuanya menatapnya.

"Apa maksudmu?" tanya Grace.

"Steve tidak mungkin menyerah begitu saja jika tahu Clara di culik. Kurasa ia sempat melawan, namun ada sesuatu yang membuatnya menyerah dan kena serangan." ujar Alex.

James menatap Clara."Aku sempat melihat ponsel Jacob di dekat Steve. Apa Clara baru saja menelponnya?"

Ketika James menyelesaikan ucapannya, terdengar suara lirih Clara membuat semuanya bangkit lalu menghampiri Clara.

"Steve.."

"Steve.."

"Hei Clara, kau tak apa?" Grace mencoba membangunkan Clara.

Clara membuka kedua matanya lalu bangkit. "Steve.. Aku ingin menemuinya!"

"Clara berhenti!! Kau bisa menyakiti dirimu!" bentakan Alex membuat Clara terdiam dan terisak.

"Steve.. Maafkan aku." Grace langsung memeluk Clara.

"Bisakah kalian keluar? Dan kau Alex, apa hobimu sekarang membentak seseorang?" Alexa menatap Alex.

Alex kembali menatap manik mata Alexa dan meminta maaf lewat tatapan itu. Namun Alexa mengacuhkannya.

"Alex. Sepertinya kau harus tenangkan dirimu dulu." James menggiring Alex untuk keluar ruangan.

Kini tinggalah ketiga sahabat yang saling berpelukan.

"Hei, tenanglah. Steve aman dan sehat." ucap Alexa.

"Apa yang membuatmu menangis sambil memohon maaf?" tanya Grace.

Clara menjauhkan tubuhnya lalu mengusap air matanya. "Aku dipaksa mengatakan bahwa aku membenci Steve atau Steve akan mati. Jadi aku melakukan itu dengan unsur keterpaksaan."

Love Starts With A MissionWhere stories live. Discover now