Smell

94.8K 7.6K 27
                                    

Bau kayu manis dan dedaunan kering langsung merambat di hidungku. Membuat tubuhku relax, dan berusaha untuk membuka mata. Aku mengerjap dan cahaya dengan lembut menghampiri mataku, semuanya masih tampak buram saat samar-samar aku melihat seseorang yang berdiri tepat di depanku. Saat mataku sudah terbuka sempurna dan pandangan mataku mulai jernih, aku disuguhkan pemandangan pria tampan dengan jas hitam dan wangi parfumenya yang sangat memikat. Sesaat aku terpesona karena melihat mata abu-abu yang menyihirku kedalamnya serta rahang tegasnya, namun semua itu tak bertahan lama, saat aku melihat wajah datar dan dinginnya, lalu sebuah kebenaran menghantam dan menyadarkanku seperti aku baru saja tertimpa batu besar yang begitu berat, akhirnya aku terlonjak kaget dan mulai panik. Aku terduduk dan menatap kesekelilingku.

"Dimana aku?!" Tanyaku lebih seperti sebuah teriakan. Aku turun dari ranjang dan langsung berlari kearah jendela besar yang tertutup tirai, dengan terburu-buru aku menyingkap tirai hitam tersebut dan hanya mendapati pohon-pohon besar dan tinggi saja yang dapat aku lihat. Aku panik setengah mati. "Kenapa yang ada hanya pohon? Dimana ini?!" Tanyaku dan menoleh kearahnya dengan rasa panik yang menggerogotiku, memaksanya untuk menjawab dan menjelaskan semuanya, tapi yang aku dapatkan hanya tatapan datar dan dingin.

"Di Pack ku." jawabnya dingin tanpa ekspresi. Aku mengernyit, pack?

"Pack? Wilayah kekuasaan werewolf? Haha, are you kidding me?" Aku mencoba tertawa hambar, tapi ekspresinya tak menunjukan bahwa ia sedang bercanda, dari rautnya sepertinya ia serius.

"Aku serius wahai manusia. Kau berada di Goldenmoon Pack."  jawabnya dan aku semakin tidak mengerti. Aku menggeleng dan menatapnya tak karuan. Pikiranku mulai dibayang-bayangi bahwa aku berada di kekuasaan seorang manusia jadi-jadian atau bisa disebut monster setengah serigala yang bisa membunuh dan memakan dagingku kapan saja. Oh tidak-tidak, pikiranku ini berlebihan.

"Apa maksudmu? Aku tidak menger-"

"Baca buku itu dan kau akan mengerti." potongnya sambil menunjuk sebuah buku diatas nakas disamping tempat tidur. Aku melihat buku itu dengan pikiran yang berkecamuk, sepertinya itu buku tentang makhluk setengah serigala karena tidak mungkin ia menyuruhku untuk membanca novel remaja tentang cinta ala anak ABG.

Jadi aku benar-benar berada di suatu pack werewolf?

"Lalu, dimana semua teman-teman ku?" Tanyaku dan kali ini suaraku merendah, mengingat terakhir kali aku melihat mereka yang digigit Vampire sedangkan aku tidak. "Mereka semua sudah mati." Jawabnya tanpa menatapku. Aku menutup mulutku karena tersentak kaget, aku shock setengah mati. Mataku membulat dan mulai berkaca-kaca. "Tidak..." gumamku dan saat itu juga air mataku mengalir, tubuhku luruh ke lantai dan mulai menangis.

***

Sorry lama update :D soalnya banyak juga cerita lain yang harus aku update juga :D thanks yang udah mau baca, vomment, dan bahkan follow, aku cinta kalian :*

And thanks for :
afirdiana, alawiyahnida, DyasAzka, ElgyNurikaYanti, shaishin karena comment kalian sangat berarti banget buat aku, dan chapter ini aku dedikasikan buat kalian! Yang udah memotivasi aku biar lanjutin cerita ini ;)

Charen Samuel Tengker

Jakarta. 2 Maret 2016

Creature WolfWhere stories live. Discover now