My Parents

78.8K 6K 81
                                    

Author POV

"Aakhhh, sampai kapan aku harus begini?!" Teriak Peeta frustasi dan hal itu malah membuat Vina, Genas, dan Rocki makin tertawa keras sambil berguling-guling dilantai. Mereka memegangi perut mereka sambil menahan air mata karena tertawa sangat keras.

"Kau sangat cocok seperti itu!" Teriak Rocki ditengah tawanya. "Aku jadi ingin menciummu Alpha!" kalau itu Genas yang berbicara sambil memegangi perutnya.

"Hei! Jangan tertawakan Alpha kalian!" Bentak Peeta pada dua orang kepercayaan nya. "Kau sudah berjanji padaku Peeta, jadi turuti aku dan diam saja!" Ucap Vina ketus sambil berkacak pinggang. Peeta mendengus dan memutar bola matanya, ia tetap diam saja atas perlakuan Vina yang menurutnya sangat memalukan.

Bagaimana tidak? Ia seorang Alpha dan ia disuruh menggunakan gaun dengan rok mekar berwarna pink. Wajahnya penuh dengan make up yang acak-acakan, dan lipstik tebal berwarna merah darah. Dan jangan lupakan high heels merah setinggi 5 cm yang membuat kakinya lecet karena tidak muat untuk ia pakai. Ia benar-benar terlihat seperti waria di pinggir kota yang sedang menunggu mangsanya, memalukan? Dan itu semua ulah Vina.

"Okey, sekarang waktunya sesi pemotretan!" Kata Vina antusias dan mengambil sebuah camera polaroid berwarna kuning dari laci nakas disamping kasur. Ya, kini mereka berempat berada di kamar Peeta.

"Aku dulu ya! Aku ingin foto dengan sayang ku ini" ucap Genas dengan nada menjijikan lalu menarik Rocki dan mendekat kearah Peeta. Mereka berdua memeluk Peeta dari samping lalu mencium pipinya.

Cekrek

Vina memotret adegan itu dan berusaha menahan tawanya dengan sekuat tenaga sampai tawanya meledak saat perlahan kertas foto itu mulai keluar dari dalam camera polaroid kuning itu. Rocki dan Genas sudah tertawa sejak tadi sambil memegangi perut mereka.

"Kalian sudah gila! Tertawa diatas penderitaan orang" gerutu Peeta sambil menatap tiga orang dihadapannya yang sedang tertawa terpingkal-pingkal. "Kini giliran ku!" Ucap Vina antusias dan mendekat kearah Peeta setelah sebelumnya menyuruh Rocki untuk memotret mereka.

"Apa? Kau mau mencium ku juga?" Ucap Peeta dan Vina hanya terkekeh lalu langsung memeluk Peeta dan tersenyum kearah Camera. Saat itulah percikan percikan yang timbul akibat kulit mereka bersentuhan dirasakan oleh Peeta.

Cup

Peeta mengecup Vina dan hal itu membuat hasil dari foto tersebut menampilkan seorang gadis yang memeluk sekaligus di cium dibagian pelipis kanannya oleh seorang waria. Rocki dan Genas kembali tertawa menatap hasil potretan Rocki, sedangkan Vina langsung diam mematung dan masih belum bisa merespon apa yang baru saja Peeta lakukan padanya. Sedangkan Peeta langsung melepaskan heels yang dipakainya lalu berjalan ke kamar mandi.

"Semuanya selesai, dan aku akan menyingkirkan ini semua dari tubuhku" ucap Peeta lalu menutup pintu kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya.

Vina POV

Peeta mencium ku? Rasanya seperti ada gelenyar aneh yang menjalar dari bekas kecupannya. Aku menggeleng dan kembali fokus pada keadaan saat ini. "Luna, kami pergi dulu" ucap Rocki dan Genas mengangguk, akupun mengangguk dan mereka pergi setelah puas tertawa.
Aku tersenyum dan mengusap tempat dimana tadi Peeta mengecup ku. Rasanya seperti ada kupu-kupu terbang di dalam perut ku.

*

Aku duduk dan menyuapkan bubur di tanganku, mengambil remote TV dan mencari acara yang pas untuk hujan hujan seperti ini. Tidak ada acara yang bagus, kumatikan saja Tv dihadapan ku ini, lalu melanjutkan makanku. Kuletakkan mangkuk bekas bubur ku diatas meja lalu berdiam diri diatas sofa di ruang tengah. Aku memejamkan mataku mencoba berfikir apa yang harus kulakukan.

Katanya aku mau di kembalikan? Tapi mengapa sampai sekarang aku masih disini? Ohya, aku lupa, akukan matenya, dan para ICC itu juga sedang mengincar ku. Jadi kuambil kesimpulan bahwa aku akan dikembalikan saat para penjahat itu sudah hancur. Tapi itu pasti masih lama sekali, padahal aku sudah sangat rindu orang tuaku. Ngomong ngomong tentang orang tua, apa orang suruhan Peeta sudah mengabarkan tentang keadaanku kepada orang tuaku? Mereka pasti sangat cemas dan mencariku jika belum mengetahui bahwa aku disini baik baik saja. Semoga saja orang suruhan Peeta itu sudah mendatangi keluargaku.

Seseorang menjatuhkan bokongnya disebelah ku, aku hanya meliriknya dan melipat kedua tanganku di depan dada. Ia tampak frustasi dan sedih, wajahnya terlihat sangat kelelahan. Ia menatapku lama, dan lama kelamaan tatapan itu berubah menjadi tatapan yang menyiratkan kekhawatiran dan kecemasan. Mendadak perasaan ku jadi tidak enak. "Apa? Kenapa kau menatapku begitu? Aku tau aku cantik dan manis, tapi tidak usah seperti itu juga memandangnya" ledekku mencoba mencairkan suasana, namun sepertinya tidak berhasil. Wajahnya tetap serius dan kelihatan sangat... takut?

"Kumohon jangan menangis" lirihnya yang membuatku mengerutkan kening ku, menandakan aku tidak tau apa arti perkataannya. "Apa maksudmu?"

"Jangan menangis bila aku sudah memberi tahumu" ucapnya lagi dengan raut wajahnya benar-benar khawatir, sekarang aku sangat bingung dengan perkataannya. "Apa yang terjadi Peeta? Beritahu aku?!" Paksaku mulai ikut cemas. Entah mengapa tubuhku menegang dan perasaan ku sangat tidak enak. Perlahan tubuhku bergetar halus, dan keringat dingin bercucuran dari keningku, entah mengapa tubuhku bereaksi seperti ini.

"Orang tuamu sudah meninggal"







TBC



Hula¡ Yang di media itu Vina yang sekarang, cantik gak? And oiya, I know chapter ini pendek, tapi serius, aku lagi buaanyaakk banget PR dan yah begitulah *curhat* :v jadi ya sorry ya, dan seperti biasa aku tidak pernah bosan untuk berterimakasih kepada yang telah baca & vote, dan juga menyebutkan orang orang yang sudah mau menyempatkan waktunya untuk comment, thanks for :
alawiyahnida, anishapuspa_13, de_sussi, DwiRia, ElgyNurikaYanti, imeldatriani3, Irviniap, MeaMiuw, Mutiana, yohanaisnu, tommybrienny, vanillacrm
Karena comment kalian sangat berharga dan aku sangat menyukainya :* jangan kapok yaaa sama aku ^v^ *Author gila*



Rain «23.3.2016»

Creature WolfWo Geschichten leben. Entdecke jetzt