Terluka [Chapter 7]

383 29 0
                                    

Sehun memperhatikan orang-orang dari balik kaca kafe sambil menunggu makanan datang. tiba-tiba tatapan Sehun terhenti melihat kamu yang terlihat sedang diganggu dengan beberapa laki-laki. Sehun bangkit dari tempat duduk tapi Zii menahan tangan Sehun.
**

Kamu lapar tapi malas masak karena mood kamu masih belum membaik. Kamu memutuskan keluar untuk mencari makan malam tapi keputusan kamu salah. Kamu diikuti empat orang laki-laki yang sangat menakutkan. Jalanan yang kamu lewati juga sangat sepi walau ada beberapa kafe yang masih buka.

Jalan kamu terhenti ketika salah satu pria itu menarik tangan kamu

“Lepas!” kamu menarik tangan kamu kasar tapi laki-laki itu malah tersenyum

“ayolah, ikut sama kita-kita” sambil menyentuh pipi kamu

Kamu menepis, buru-buru menghindar tapi tangan yang lainnya ikut menarik kamu

“lepasin, aku bilang lepas” mata kamu mulai berkaca-kaca karena kamu sangat takut

“kita ga bakal nyakitin kamu sayang tenang aja, Cuma bermain nikmat kok” ucap laki-laki yang lain membuat kamu jiji mendengarnya.

Kamu terus memberontak tapi laki-laki itu malah menarik kamu kearah gang yang gelap.

Sehun bangkit dari tempat duduk tapi Zii menahan tangan Sehun

“mungkin itu temen-temennya” Zii menatap kearah yang sama “dia ga jauh dari cewe murahan” ucapnya lagi membuat Sehun sedikit kesal mendengarnya

“aku mau liat kesana dulu” Sehun melepaskan genggaman Zii

Zii dengan cepat bangkit dari tempat duduknya “kalau kamu berani kesana, kita cukup sampe disini Hun” ancam Zii

Sehun meremas rambutnya merasa kesal dalam posisi ini. Disatu sisi Sehun takut kamu kenapa-napa tapi disisi lain Sehun tidak mau melepaskan Zii.

“aku mohon Zii tunggu sebentar” belum menjawab Sehun sudah lari meninggalkan Zii

Sehun lari kearah gang gelap melihat kamu yang terjatuh karena dorongan dari sekelompok laki-laki itu.

“Lepasin dia” melihat ada orang yang menganggu mereka langsung menghampiri Sehun

“lu siapa? Jangan ikut campur” salah satu pria mendekati Sehun

Sehun dengan cepat langsung menghajar semua laki-laki yang mengganggu kamu.  Walau mendapat beberapa pukulan yang membuat wajah tampan Sehun memar, akhirnya Sehun bisa membuat gerombolan laki-laki itu pergi. 

“y/n” Sehun menghampiri kamu yang masih lemas “kamu gapapa? Ada yang luka?” Sehun memeriksa seluruh badan kamu

kamu yang merasa sudah aman semakin kencang menangis “aku..ta..kut aa..kuu ta…kut” Sehun langsung menarik kamu dalam pelukannya

“udah gapapa y/n. udah ada aku” Sehun mengelus rambut kamu lembut

Sesampainya dirumah Sehun mengambil segelas air “minum dulu” Kamu menggeleng tapi Sehun tetap menyuruh kamu untuk minum

“kamu kenapa bisa ada disana?” Sehun duduk disamping kamu “kamu ga tau kalau udah jam segini banyak gerombolan laki-laki mabuk”

“aku nyari makan” jawab kamu singkat

Sehun menatap kamu merasa menyesal bukanya mengajak kamu tapi malah mengajak wanita lain. “yaudah aku beliin kamu makan dulu” Sehun bangkit tapi kamu menahannya

“aku udah ga laper” kamu melepaskan tangan kamu dari Sehun “makasih ya Hun, aku ga tau gimana aku kalau kamu ga ada disana” kamu meneteskan air mata lagi

Sehun kembali duduk menghapus air mata kamu “jangan keluar malem sendiri lagi ya? bahaya”

Kamu menatap Sehun merasa kalau kamu benar-benar sudah mencintainya “Hun” panggil kamu pelan. Sehun balik menatap kamu

Kamu ingin sekali menanyakan perasaan Sehun ke kamu tapi kamu tidak berani “tadi kamu kok bisa ada disana?” kamu mengalihkan pertanyaan

Sehun terlihat terkejut langsung bangkit dari tempat duduknya “Aku lupa, aku lupa Zii aku tinggal sendiri di kafe” Sehun langsung lari keluar meninggalkan kamu sendiri di apartement

“Hun, aku mencintai kamu. Apa kamu bisa melepaskan Zii?” tanya kamu dalam hati

Sehun melihat kafe sudah mau tutup dan tidak ada Zii disana “pasti Zii marah sekarang. Shit!” Sehun kesal sendiri. Sehun mencoba menghubungi Zii tapi tidak diangkat dan akhirnya memutuskan untuk pulang.

**

Kamu ada di taman dekat apartement menunggu seseorang yang tadi pagi mengirim pesan mengajak kamu untuk bertemu.

“Zii” kamu mencoba tersenyum untuk menyapanya tapi Zii mengabaikan lalu duduk dibangku depan kamu

“gue langsung ke intinya aja” Zii mengeluarkan sebuah map

“i..ini apa?” kamu bertanya gugup

“surat cerai” Zii bangkit dari duduknya “gue harap lu cepet tanda tanganin surat itu” Zii bergegas pergi namun kamu menariknya kasar

“maksud kamu apa Zii?”

Zii membuang nafas kasar “belum jelas? Gue bilang itu surat cerai elu sama Sehun pacar gue” Zii melepas tangan kamu

“aku..aku..aku ga akan menandatangani surat ini” mata kamu mulai berkaca-kaca “aku harap kamu Zii yang gausah ganggu hubungan aku sama Sehun. Dia udah jadi suami aku sekarang” kamu memberanikan diri “aku mencintai Sehun”

Zii yang mendengar langsung menampar kamu “Sehun cuma cinta sama gue dan pernikahan kalian cuma karena keluarga ga lebih!” Zii menarik surat cerai itu dari kamu “biar gue yang suru Sehun kasih ke elu. Biar lu sadar kalau Sehun cuma cinta sama gue” Zii pergi dengan emosi yang ada dikepalanya.

Kamu duduk lemas “apa Sehun bakal menceraikan aku?” “apa Sehun ga ada sedikitpun mencintai aku?” “apa hubungan malam itu benar-benar ga ada artinya buat Sehun?” air mata kamu terjatuh memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang ada diotak kamu sekarang.

Pikiran kamu benar-benar kacau, kamu tidak mau kehilangan Sehun karena saat ini kamu benar-benar mencintainya. Kamu terus berjalan menelusuri setiap jalanan yang entah kemana arah kamu akan pergi, sampai langkah kamu terhenti didepan diskotik yang sama sekali belum pernah kamu memasukinya.

Beberapa jam berlalu kamu duduk sendiri menghabiskan beberapa botol minuman. Entah apa yang ada difikiran kamu untuk memberanikan diri masuk dan mencoba minuman-minuman keras itu.

Seorang laki-laki dengan jaket kulit yang dari awal memperhatikan kamu beranjak mendekati kamu dengan senyum jahatnya

“sendirian aja cantik? Mau aku temenin?” laki-laki itu mengambil bangku kosong yang ada disebelah kamu

Kamu yang sudah tidak memiliki kesadaran penuh menatap laki-laki itu dengan sedikit menyipitkan mata mencoba melihat lebih jelas sosok yang mendekati kamu

“wahh sepertinya kamu udah mabuk” laki-laki itu menyentuh pipi kamu “mau aku anter pulang?”

Kamu langsung menepis tangan laki-laki itu dengan tenaga yang tersisa “pergi” ucap kamu pelan. Tapi malah membuat laki-laki itu semakin berani menarik kamu untuk ikut dengannya

Dari kejauhan Chanyeol rupanya ada didalam diskotik sedang duduk bersama teman-temannya melihat heran ada kamu yang sedang duduk sendiri dengan beberapa botol minuman. Chanyeol yang melihat kamu digodai langsung berjalan cepat

“dia kesini sama gue” Chanyeol meraih pundak kamu “jangan gangguin cewe gue. Mending lu pergi” ucapnya lantang

Mendengar bahwa Chanyeol adalah kekasih kamu dengan cepat laki-laki itu bangkit. Kamu masih serius dengan sisa minuman yang ada digelas sampai tidak sadar Chanyeol menolong kamu dari laki-laki bajingan tadi.

“ayo pulang” Chanyeol menarik tangan kamu kasar. Kamu yang merasa kesakitan langsung menatap kearah Chanyeol

“Chanyeol?” kamu tersenyum pahit “mau nemenin aku? aku ngerasa kesepian” tiba-tiba kamu meneteskan air mata. Chanyeol merasa sakit sekali hatinya melihat teman kecilnya itu dalam keadaan berantakan.

TerlukaWhere stories live. Discover now