Terluka [Chapter 8]

431 29 0
                                    

“Chanyeol?” kamu tersenyum pahit “mau nemenin aku? aku ngerasa kesepian” tiba-tiba kamu meneteskan air mata. Chanyeol merasa sakit sekali hatinya melihat teman kecilnya itu dalam keadaan berantakan.

“ayo kita pulang. udah cukup minumnya” Chanyeol menarik gelas dari genggaman kamu

“sedikit lagi Chan, aku mohon” kamu mencoba meraih tapi Chanyeol semakin terlihat kesal

“aku bilang sekarang pulang” Chanyeol menarik kamu kasar melewati beberapa orang untuk keluar dari diskotik itu

“lepas Chan sakit” kamu berhenti mencoba melepaskan tarikan Chanyeol

“kamu lagi kenapa? Bisa cerita ke aku? kamu ga biasa y/n ketempat beginian apalagi sampe minum” Chanyeol memegang pundak kamu

Pertanyaan Chanyeol mengingatkan kamu dengan permintaan Zii sore tadi membuat kamu meneteskan air mata lagi

“hey, jangan nangis y/n” Chanyeol menyentuk pipi kamu lembut “kamu tau setiap kali ngeliat kamu nangis buat hati aku sakit?”

Kamu mengangkat wajah kamu menatap Chanyeol berharap kalau yang tadi Chanyeol ucapkan diucapkan juga oleh Sehun, suami yang mungkin akan segera menceraikan kamu sebentar lagi.

Chanyeol yang tidak mendapat jawaban dari kamu langsung mengenggam tangan kamu lagi “yaudah kalau kamu belum bisa cerita gapapa. Aku anter kamu pulang ya” Chanyeol membawa kamu keparkiran untuk mengambil mobilnya. Diperjalanan kamu hanya menatap kearah luar tidak sadar kalau Chanyeol yang ada disamping kamu sangat khawatir.

Chanyeol membantu kamu jalan kedalam apartement karena kamu belum sadar sepenuhnya

“y..y/n” Sehun yang melihat kamu dengan Chanyeol meremas tangannya sendiri “lu apain istri gue?” Sehun dengan cepat menarik kamu

Kamu tau pasti setelah ini Sehun akan sangat marah sekali kepada kamu dan pasti itu akan menjadi alasan untuk Sehun menceraikan kamu dengan cepat

“seharusnya lu tanya sama diri lu sendiri” Chanyeol melangkah maju mendekati Sehun “sampe lu bikin dia nangis lagi. Gue bakal bawa dia pergi dari hidup lu” mendengar itu Sehun menarik kerah baju Chanyeol untuk menghajarnya tapi kamu menahan tangan Sehun

“ini masalah kita Hun. Dia ga tau apa-apa” kamu langsung masuk kedalam apartement sambil memegang tembok agar tubuh kamu tetap seimbang

Chanyeol memperhatikan kamu berjalan dengan penuh luka. Chanyeol tau pasti ada masalah yang sangat besar sampai kamu bersikap seperti itu. dilain sisi Sehun geram melihat Chanyeol terus saja menatap kearah kamu “pergi dari sini dan jangan deketin y/n lagi” Sehun langsung menutup pintu apartementnya.

Sehun masuk dengan emosi yang meledak. Kesal kenapa kamu harus pulang dalam keadaan mabuk dan bersama laki-laki lain.

“kamu bisa jelasin ke aku kenapa kamu bisa pulang sama dia?” Sehun berdiri didepan kamu yang sedang duduk memijat kepala kamu sendiri

“aku ga sengaja ketemu dia tadi” jawab kamu pelan

Sehun tidak puas dengan jawaban kamu, menarik muka kamu kasar “ga sengaja ketemu dan kalian mabuk bersama?” Sehun tertawa kesal

Mendengar tuduhan Sehun membuat kamu semakin kesal. Kalau saja tadi tidak ada Chanyeol kamu yakin laki-laki tadi akan meniduri kamu sampai kamu mati

“jawab” Sehun semakin geram

“apa peduli kamu ke aku Hun?” pertanyaan kamu membuat Sehun bungkam “apa? Apa peduli kamu ke aku hah? Bisa kamu jelasin maksud kamu marah kaya gini?” kamu berdiri mendekati Sehun dengan mata yang berkaca-kaca

“karna aku suami kamu”

“dan kamu bakal menceraikan aku sebentar lagi” potong kamu. Sehun semakin bingung dengan ucapan yang keluar dari mulut kamu.

“kamu minum berapa botol? Kamu masih mabuk y/n. sebaiknya kamu tidur” Sehun berjalan menuju kamar tapi terhenti mendengar kamu bicara lagi

“aku cinta kamu Hun. Aku cinta kamu” kamu mulai sesegukan “aku tau kamu hanya mencintai Zii. Aku tau Hun” kamu menghapus air mata kamu “tapi, ga bisa kamu mencoba mencintai aku? aku bakal bertahan disini walau ada Zii dihati kamu”

Sehun yang membelakangi kamu merasa sakit mendengar pengakuan kamu kepadanya. Sehun merasa benar-benar telah menyakiti hati istrinya. Sehun membalikan tubuhnya menghampiri kamu yang masih sesegukan “kamu ketemu Zii?” Sehun bertanya lembut

Kamu mengangguk memberi jawaban “dia kasih aku surat cerai” Sehun mendadak kaku mendengar ucapan kamu “a..ku..aku ijinin kamu tetap bersama Zii Hun. Tapi aku mohon jangan ceraikan aku” ucap kamu lagi lalu meninggalkan Sehun diruang tamu

Sehun terjatuh mendengar kalimat terakhir kamu “jangan ceraikan aku” sementara Zii sudah beberapa kali marah agar Sehun menceraikan kamu. Pikiran Sehun berantakan, kenapa Zii tidak memberitahunya sama sekali mengenai surat cerai.
**

Beberapa hari berlalu tidak ada surat cerai dari Sehun, kamu juga mencoba untuk bersikap seperti biasanya walau hati kamu masih sangat malu mengingat ucapan kamu ke Sehun untuk tidak menceraikan kamu. Sikap Sehun ke kamu juga tidak berubah, hanya saja Sehun lebih memperhatikan kamu saat ke kampus agar tidak dekat dengan laki-laki lain terutama Chanyeol.

“Hun, bangun udah siang” kamu melirik jam sudah pukul enam tapi Sehun belum bersiap-siap untuk bekerja “Hun” kamu mencoba membangunkan Sehun lagi

Sehun membuka matanya sedikit melihat kamu yang duduk disampingnya “mmm” Sehun hanya menjawab lemas menarik kamu kedalam pelukannya. Pipi kamu memerah, sungguh nyaman berada di pelukan Sehun yang begitu hangat. Sudah lama juga Sehun tidak memanjakan kamu seperti ini dan tentu kamu sangat menyukainya.

“sebelum aku berangkat kerja, aku mau peluk istri aku dulu” bisik Sehun dikuping kamu membuat jantung kamu semakin berdegup kencang.

Sehun mengangkat kamu keatas kasur, memposisikan kamu dibawah dia. Kamu menatap Sehun yang ada diatas kamu sambil menatap kamu juga dengan senyum tampannya. Dengan cepat Sehun langsung mencium bibir kamu lembut melumatnya dengan kenikmatan yang juga kamu rasakan. Kamu mengalungkan tangan kamu ke leher Sehun, meremas manja rambut Sehun agar lebih dalam memberikan lumatan dibibir kamu.

Kamu semakin gila dengan permainan Sehun yang makin panas. Merobek baju tipis kamu dengan tenaganya yang terengah-engah, menurunkan badannya untuk mengecup dan meninggalkan bekas kemerahan dikulit putih kamu.

Melihat Sehun yang sudah tidak sabar, kamu membantunya menurunkan celana tidur kamu agar mempercepat permainan Sehun mengingat Sehun harus pergi bekerja.

Sehun yang melihat kamu melepas celana juga ikut melepaskan celananya sendiri dan mulai mengesek-gesekan kearah kamu.

Sensasi yang diberikan Sehun membuat kamu merasa melayang. Kamu memcoba menahan desahan yang akan keluar dari mulut kamu tapi ternyata Sehun tau kamu menahannya dan menambahkan kenikmatan yang kamu dapatkan

“aaa..hhhh ahh” desahan kamu keluar, membuat Sehun semakin gila menikmati desahan-desahan yang keluar dari mulut kamu.

 Beberapa menit berlalu kamu dan Sehun sudah mencapai klimaks. Sehun mengeluarkannya didalam dan membuat kamu merasakan ada cairan hangat yang keluar.

Sebelum Sehun menjatuhkan tubuhnya disamping kamu, Sehun mengecup lembut kening dan mata kamu membuat kamu merasa bahwa Sehun seutuhnya adalah milik kamu.

“See…sehun” kamu dan Sehun terkejut mendengar suara wanita di depan pintu kamar kamu

Sehun meraih bajunya cepat “Z..Ziii” lalu menghampiri Zii yang masih terkejut melihat kamu dan Sehun.

TerlukaWhere stories live. Discover now