Terluka [Chapter 13]

479 29 3
                                    

Kamu menatap Chanyeol, air mata kamu terjatuh lagi “jangan nangis” ucap Chanyeol lalu memeluk kamu “kamu harus ingat, aku bakal selalu ada untuk kamu y/n dan siapapun yang berani nyakitin kamu aku ga bakal segan-segan buat hancurin orang itu” lalu Chanyeol mengecup pelan kepala kamu.
*

Chanyeol mengantar kamu kembali ke apartement dengan mobilnya

“Makasih Chan” ucap kamu lalu keluar dari mobil Chanyeol

Chanyeol ikut keluar sebelum kamu memasuki apartement “y/n” panggil Chanyeol

Kamu membalikan badan “kamu bener gapapa?” tanyanya lagi untuk memastikan

Kamu hanya tersenyum tipis lalu menggelengkan kepala kamu menjawab ke khawatiran Chanyeol.

Sampai didalam apartement kamu langsung terjatuh bersandar kepada pintu. Suara wanita yang tadi kamu dengar didepan pintu kantor Sehun selalu berputar diotak kamu

“kamu jahat Hun, kamu jahat” kamu menangis deras sendiri “kamu masih berhubungan sama dia” ucap kamu lagi penuh luka

Kamu benar-benar sakit kali ini, kamu tidak mau mendengar penjelasan Sehun nanti saat dia pulang. akan lebih sakit jika Sehun menjelaskan semua yang dia bicarakan nanti “aku ga bisa Hun, aku ga kuat dengernya nanti” lalu kamu meraih ponsel yang ada didalam tas kamu

“Mah”
*

Sehun sedang mengerjakan beberapa proposal yang menumpuk hari ini. Entah apa yang membuat dirinya sesemangat ini hingga Sehun tidak henti membayangkan wajah cantik kamu difikirannya “baru sebentar dikantor aku udah kangen kamu” ucap Sehun sambil tersenyum lagi

Kosentrasi Sehun terhenti saat ada seseorang masuk kedalam kantornya

“Hun” Zii masuk seperti biasa asisten Sehun ada dibelakang Zii memohon maaf karena tidak bisa melarang Zii untuk tidak masuk kedalam kantor Sehun

“kamu bisa keluar” ucap Sehun cepat ke asistennya “ada apa Zii?” Sehun terlihat sedikit dingin sekarang kepada Zii

Zii yang merasa perubahan pada diri Sehun membuat dirinya tersenyum miris “sekarang kedatangan aku dipertanyakan?” Zii tersenyum lalu membuang nafasnya berat “Hun kamu ga bisa ngebuang aku begini” Zii mendekat kearah Sehun

Sehun yang melihat Zii akan memeluknya dengan cepat bangkit “Zii maafin aku, aku rasa hubungan kita cukup sampai disini” ucap Sehun membuat Zii seketika mematung dihadapannya “Zii, aku tau ini sangat menyakitkan hati kamu. Tapi hati aku ga bisa berbohong Zii, aku sadar aku mencintai istri aku” Sehun melangkah mendekati Zii yang matanya mulai memerah

“akhiri?” Zii melangkah mundur “segampang itu kamu mau akhiri hubungan kita Hun?” Zii menepis tangan Sehun yang mencoba meraih tangannya

“Zii aku mohon kamu ngertiin aku” Sehun tidak mencoba meraih tangan Zii lagi “kamu bisa keluar sekarang Zii. Maafin aku” Sehun melangkah ke kursinya tidak ingin membuat pertengkaran, hari ini Sehun tidak mau merusak kebahagiaan yang Sehun dapat dari kamu.

Melihat Sehun yang memerintahkan Zii untuk keluar membuat Zii meraih vas bunga yang ada di dekatnya lalu melempar kearah dinding dekat Sehun

“aku hamil” ucap Zii, kali ini Sehun yang mematung tidak percaya apa yang baru saja Sehun dengar “kamu harus tangung jawab Hun” tangis Zii mulai pecah “ini anak kamu, ini anak kita Hun” Zii melangkah menghampiri Sehun lalu mencium bibir Sehun, melumat tanpa balasan dari Sehun yang masih tidak percaya.

Saat ciuman Zii mulai memanas Sehun mendorongnya membuat ciuman yang Zii berikan terputus “haa..haamil?” ucap Sehun tidak percaya

Zii meraih tangan Sehun lalu menaruh keatas perutnya “iya Hun, ini anak kita” Zii tersenyum lalu menghapus air matanya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 28, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TerlukaWhere stories live. Discover now