9

86.6K 6.1K 92
                                    

Hari ini Aera dan Taehyung kembali bersekolah seperti biasa. Namun ada hal yang berubah menurutnya, setiap gadis itu berjalan di lorong atau di kantin. Semua pasang mata menatapnya, ia tidak tau pasti kenapa orang-orang menatapnya seperti itu.

Apalagi saat Aera sedang bersama Taehyung atau Jaebum, semua menatapnya. membuatnya risih seperti sekarang ini saat Aera sedang bersama Taehyung berjalan di lorong loker.

Mereka sudah dihadiahi dengan perempuan-perempuan yang menatapnya "kenapa kau berjalan dibelakangku?" ucap Taehyung menengok kebelakang.

Aera yang sedari tadi memperhatikan sekitar tidak menyadari jika Taehyung berhenti langsung menubruk punggung nya yang lebar.

"aw!" ringisnya memegang hidungnya. "ya! tidak bisakah kau tidak berhenti seenaknya?" omelnya masih memegang hidungnya yang perih. Taehyung yang merasa disalahkan melotot lalu bercakak pinggang. "kau yang menabrakku! lagi pula kenapa kau berjalan dibelakangku?!" balasnya tak kalah.

"enak saja! kau yang berhenti tiba-tiba didepan ku!"
"kau yang berjalan dibelakangku!"
"kau yang berjalan cepat di depanku!"
"kau--"

Aera menarik nafas panjang lalu meninggalkan Taehyung jengkel.

Gadis itu langsung melempar tas nya saat masuk kelas, "ada apa dengan wajahmu?" tanya Tzuyu datang ke tempat duduk Aera. Gadis itu mengusap-usap hidungnya yang masih perih. Ada yang aneh dihidungnya.

Tzuyu melihat darah keluar dari hidung Aera. "Aera hidungmu--" Tzuyu menunjuk hidungnya sendiri, Aera menatap Tzuyu tak mengerti lalu memperhatikan tanganya. Dan benar saja ada bercah merah disitu

"astaga, yang benar saja" gerutunya membersihkan darah dihidungnya dengan tanganya lalu dipeperken ke rok sekolahnya. Tzuyu melotot "ya! aish! aku ada tisu jangan memakai tanganmu, jorok sekali" ia menyodorkan tisu pada gadis itu.

Aera mengambilnya tapi darahnya tidak kunjung berhenti. "kita ke uks saja" ucap Tzuyu saat melihat darah yang tidak kunjung berhenti dari hidung Aera. 

Gadis itu dibawa ke uks, ada petugas uks disini. Tzuyu memilih untuk kembali kekelas karena jam pelajaran sudah dimulai.

Dia memperhatikan Aera sebentar sebelum mengobatinya.

"Apa yg kau lakukan?" Tanyanya bingung karena siswa didepannya menatapnya seperti itu.

"eum .. tidak ada" ucapnya mulai membersihkan hidung Aera yang masih berdarah. "kau siswa baru?" Tanya nya.

Gadi situ mengangguk. "Im Aera?" Tanyanya lagi. Aera mengangguk "dari mana kau tau?" Siswa itu berhenti sebentar "semua siswa tau kau" jawabnya yang membuat Aera tak mengerti.

"Bagaimana bisa?"

"kau tidak menyadarinya? Kau sangat dekat dengan anak 3 terutama Taehyung dan Jaebum dia most wanted disekolah ini. Dan banyak sekali penggemarnya" dia berhenti sebentar. "kau tidak menyadari jika orang-orang menatapmu setiap kau berjalan? Itu karna kau siswa baru dan langsung bisa mendekati mereka sementara siswa lainnya harus berusaha keras untuk mendekatinya. Kau orang yang beruntung"

Aera meringis saat siswi itu memencet hidungnya, "memangnya Taehyung dan Jaebum siapa?"
Nista sekali kau Aera.

"Kau tidak mengetahuinya?"
"maksudku kenapa mereka terkenal disini?"

"Woah, apa kau benar-benar tidak mengetahuinya? Taehyung anak pemilik yayasan sekolah ini dan Jaebum adalah donasi sekolah terbesar" jawabnya yang langsung membuat Aera menganga tak percaya.

"kenapa mereka sering bertengkar?" tanyanya lagi. 

Siswa itu mengangkat bahunya "molla-yo, aku mendengar mereka merebutkan Yora sonbae" (tidak tahu) ucap nya sedikit berbisik.

"Yora sonbae?"

Gadis itu mengangguk "eoh, sebulan yang lalu mereka merebutkannya. Jelas sekali, siapa yang tidak menyukai Yora sonbae? dia cantik, suaranya merdu dan pandai menari. Wajar jika mereka merebutkannya"

"siapa yang menang?"

"Aku tidak tau, tapi waktu itu Taehyung yang dikabarkan berkencan tapi 2 bulan kemudian mereka melihat Jaebum yang bergandengan tangan dengannya. Dan sekarang--"

Omongan siswa itu terhenti karena bel pergantian jam berbunyi, dia cepat-cepat meletakkan obat itu pada meja "aku pelajaran Park ssaem, aku harus kekelas. Ah yaa jangan membuka tisu itu dulu sebelum darahnya berhenti keluar" ucapnya lalu keluar uks.

Aera mendengus kesal "lalu untuk apa dia menerima bertunangan denganku kalau masih berkencan dengan sonbae itu?!"

••.

Bel istirahat sudah berbunyi, semua siswa keluar kelas menuju kantin. Namun Aera masih dikelasnya, lama kelamaan dia akan kehabisan darah kalau seperti ini.
Baru ingin keluar kelas dia bertemu dengan Jaebum,

"Aera-ya!" teriak nya melambaikan tangannya. Aera mendengus, entah kenapa masih mengingat perkataan penjaga uks tadi.

Jaebum berjalan kearahnya "ada apa dengan hidungmu?" Tanyanya mensejajarkan wajah nya dengan wajah gadis itu, laki-laki itu semakin memajukan wajah nya melihat lebih jelas hidung Aera.

Gadis itu menahan nafasnya melihat wajah Jaebum sedekat ini. "Apakah ini sakit?" Tanyanya di sela sela menatap hidung Aera sambil memegangnya hidungnya.

"Bagaimana in-- aw!!" Kepala Jaebum terjungkal ke samping karena Taehyung yang entah dari mana menyonyor kepalanya. "Ya! mwohe!?" (apa yang kau lakukan) ketus Taehyung menatap Jaebum tajam. Dia sudah didepan Aera. Tanganya direntangkan seolah melindungi gadis itu dibelakang nya

"kapalaku .." Jaebum memegang kepalanya gontai. Masih shock dengan Taehyung yang menyonyor kepalanya tiba-tiba

"kau--" Jaebum menunjuk Taehyung. "Mwo? Mwo?" balas Taehyung menantang. Aera yang berada dibelakang Taehyung melihat kedua manusia ini seperti anak kecil langsung saja meninggalkan mereka ke uks.

"Aera-ya! Eodiga?" teriak Taehyung melihat kebelakang. Taehyung menyusul gadis itu, dan Jaebum mengekor dibelakangnya.

tbc,

Cherish You Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu