11

82.5K 6.2K 297
                                    

Aera sedang di uks, mengganti perban di hidung nya. Darahnya sudah mulai mengering. Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan 2 laki-laki familiar di matanya

Gadis itu memutar kedua bola matanya malas sambil menggerutu pelan. Jaebum dan Taehyung maju. "diam disitu!" ucap gadis itu menunjuk lantai.

Jaebum dan Taehyung refleks diam. Namun Taehyung tetap melangkah. "diam disitu atau akan kulempar ini!" Aera mengangkat alumunium besi penyimpan air ditangannya.

Taehyung mundur, tangannya mengangkat seolah ditodong pistol. Aera kembali berbalik membelakangi mereka, mengisi nampan itu dengan air.

"aku bilang diam disitu .." ucapnya tanpa menghadap mereka menyadari jika Jaebum dan Taehyung melangkah mendekat.

"apa salahku?" protes Jaebum. "eoh! apa salahku juga?" tambah Taehyung.

Gadis itu tidak menanggapinya "aku sudah menyelamatkan mu dari dia!" ucap Taehyung lagi menunjuk Jaebum disampingnya. Jaebum melotot padanya.

"Kau menyentuhnya!" sekarang Jaebum balik menunjuk Taehyung.

"Apa salah nya jika aku menyentuhnya?"
"Itu pelecehan!"

Aera mengacak rambutnya frustasi "bisakah kalian diam? mengganggu saja" gadis itu berbalik, ia duduk ditepi tempat tidur uks. Melepaskan kain yang berada dihudungnya.

"Ada apa dengan hidungmu?" tanya Taehyung kaget melihat darah dikain gadis itu. Aera berdecak sebal

"Ini karna mu tuan Kim" ucapnya menatap tajam Taehyung didepan nya.

"jadi sekarang kau adalah penyebabnya!" tunjuk Jaebum di wajah Taehyung. Taehyung menepisnya. "Aku? Memangnya apa yang aku lakukan?" bela Taehyung pada dirinya.

"Kau men--"

Panggilan kepada siswa Kim Taehyung dan Lim Jaebum, harap keruang bimbingan konseling sekarang'

Spiker di dalam uks bunyi, memotong ucapan gadis itu. Jaebum dan Taehyung saling lirik.

"Aaah! bocah itu benar-benar--" gerutu Jaebum lalu keluar uks diikuti Taehyung dibelakangnya.

Aera menatap mereka bingung.

Pasti berulah lagi

••.

Di ruang bk, Jaebum dan Taehyung berhadapan dengan guru kedisiplinan sekolah.

"Aku tidak mencoretnya! Dia yang memulai jika tidak menumpahkan cat itu!" ucap Taehyung berusaha sabar. "Ya! Kau yang duluan mencoret tembok itu!" balas Jaebum tak kalah.

"ada siswa yang mengirim video itu. Jadi kalian tidak bisa bohong!"

"Astaga ssaem apa anda mempercayai video itu? Seseorang bisa saja mengedit video itu, dan merubahnya dengan wajah ku yang tampan ini" saut Taehyung percaya diri.

"Tsk, orang-orang memang akhir-akhir ini sedang maniak padaku, apa ssaem tidak melihat video yang diunggah di youtube bulan lalu? itu bukan aku, tapi dia mengeditnya," tambahnya dengan santai menggeleng gelengkan kepalanya.

"KIM TAEHYUNG!"
"wae?"

Jaebum melirik Taehyung terkekeh. Tidak percaya bahwa Taehyung seberani itu.

"dan apakah ssaem percaya dengan video itu juga?" sekarang Jaebum. "Heol, tidak mungkin itu aku. Aku ini murid yang teladan dan menghormati kedamaian. Semua orang tau itu" ujarnya sambil tersenyum manis

"Ah sudahlah, kalian keluar saja!"

Yes!

••.

Bel pulang sekolah bunyi, Aera mengambil tas nya. Bersiap keluar tapi Tzuyu menahannya.

"Aera! Besok ingin ke toko eskrim lagi?" tanya Tzuyu. "benarkah? Tentu saja aku ingin" balas gadis itu semangat.

Tzuyu mengangguk lalu keluar kelas karna supirnya sudah menjemputnya. Aera menghela nafas panjang. Hari ini dia piket.

Namun hanya ada dirinya di kelas setelah beberapa murid keluar kelas. "Kenapa hanya aku? Apa aku sendirian?" gumannya

Dia mulai mengambil sapu dan menyapu bagian belakang hingga depan. Setelah beberapa saat ia selesai menyapu dan mulai membersihkan papan tulis.

Sudah sekitar 30 menit ia di kelas ini karna Aera harus membersihkan ruangan yang terbilang cukup besar ini sendiri. Dia tidak mau jika tidak piket, ini jadwal nya.

Aera adalah murid baru dan tidak ingin mendapat masalah.

BrAkkk

Pintu kelasnya tertutup kencang. Gadis itu refleks menengok. "nugu-ya?" teriaknya mulai berjalan kearah pintu.

Saat dia sudah dekat dengan pintu..

"HO!"

"YA!!"

Aera memukul Taehyung. Dia sudah panas dingin tadi. Takut seseorang mengerjainya. Dan dengan polosnya Taehyung mengagetkannya.

"ya! ya! Appo!" Taehyung menahan tangan Aera yang memukulnya.

"Kenapa? Kau takut?" Ejek Taehyung dengan seringai nakalnya. "Tidak" balas gadis itu melepaskan tangannya yang dipegang Taehyung.

"Aku tau kau takut, dari dulu slalu begitu" ucapnya lagi mengacak rambut Aera lalu masuk kedalam kelas

"Kau sedang apa?" Taehyung duduk disalah satu meja. Aera mengangkat sapunya "menyapu, apa lagi?"

"Hanya kau?" Aera mengangguk, "yang lain?" tanya Taehyung lagi.

"Aku tidak tau, aku kira aku piket sendirian tapi tadi saat aku mengecek buku piket ada 5 orang lainnya" jawabnya kembali membersihkan papan tulis.

"Kemana yang lainya?" gadis itu mengangkat bahunya, tidak tau. "Jadi, dari tadi kau piket sendirian disini?" Aera mengangguk.

"Hanya sendiri?!"

Gadis itu mengangguk lagi masih terus membersihkan papan tulis yang banyak bekas-bekas spidol.

Taehyung berjalan mendekatinya, menggendongnya dan mendudukkan Aera di meja. Gadis itu terkejut bukan main mendapat pergerakan tiba-tiba dari Taehyung.

Taehyung meletakkan tanganya disisi tubuh Aera, mencondongkan badanya agar wajahnya sejajar dengan gadis itu.

"ya! kau sedang dikerjai, jangan mau jika disuruh seperti ini. pabo!" (bodoh) Taehyung mendorong jidat Aera pelan memakai telunjuknya.

Aera mengusap dahinya, "aku memang piket hari ini"

Taehyung mendengus kesal, dia memajukan wajahnya "piket itu jika kau bekerja sama dengan yang lainya, bukan hanya sendirian seperti ini" ucap Taehyung didepannya. Dekat sekali.

Aera yang bisa merasakan hembusan nafas Taehyung sontak memundurkan kepalanya.

Taehyung masih didepan nya dengan posisi berdiri, sedang kan dirinya duduk. "Ja-jauhkan wajahmu" ucap Aera gugup.

Taehyung memunculkan seringainya. "waeyo?" tanyanya usil

Taehyung memajukan wajahnya lagi. Gadis itu mendorong dada Taehyung tapi tidak ada pergerakan

"Na-nanti ada yang melihat .." ucapnya menengok kearah pintu, tidak ada orang disana. "kenapa jika ada yang melihat?"

"Ki-kita akan menjadi bahan omongan satu sekolah"

"Tidak masalah, kita kan sudah bertunangan" ucap Taehyung menunjukan jarinya yang terdapat cincin yang sama dengan gadis itu. "Ka-kau gila! Jangan mende--"

Cup!

Gadis itu kaku ditempat, kepalanya terdorong kebelakang. butuh waktu mencerna apa yang barusan terjadi.

Apa barusan Taehyung menciumnya? Dia gila? Taehyung tersenyum, mengacak rambut Aera sebelum keluar kelas.

Wtf! Is my first kiss, and he's got it!

tbc,

Cherish You Where stories live. Discover now