13. INTERCEPTION

1.8K 262 6
                                    

[ run ]

"Semua petugas bersiap di lokasi."

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Daegu -

- 7 pm KST

"Jimin-ah, aku akan mengisi bensin mobil." ucap Taehyung.

"Eoh."

Taehyung segera keluar dari kamar motel tersebut.

Sementara Jimin bermalas-malasan di kamar motel.

Jari jempol mungilnya terus mengganti saluran televisi di kamar tersebut.

"Aish tidak ada acara bagus." kemudian ia mematikan televisi tersebut dan beralih kepada telepon genggamnya.

Terbesit di benak Jimin untuk menghubungi adiknya.

"Apa aku harus menghubunginya?"

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

Namjoon dan tim-nya sedang dalam perjalanan menuju ke Daegu.

Mereka menggunakan pesawat jet milik crime lab tentunya agar dapat menempuh perjalanan dengan cepat.

"GPS menunjukkan tersangka sedang bergerak. Namun tidak jauh dari target lokasi." ucap Hoseok yang terus memantau gerak-gerik tersangka.

Benar.

Orang kepercayaan agen Seokjin diam-diam telah memasang GPS di mobil tersangka mereka saat mobil tersebut digunakan oleh Jimin beberapa waktu yang lalu.

"Oh! Mobil tersebut berhenti di sebuah rest area."

"Baiklah. Kita harus berbagi tugas. Jin dan aku akan pergi ke lokasi terakhir GPS itu berada. Hyunjae, Jieun, dan Hoseok kalian pergi ke motel." ujar Namjoon.

Tak lama pilot mengumumkan bahwa pesawat akan mendarat sebentar lagi.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

"Jihyun-ah, maafkan hyung." ucap Jimin berkali-kali.

"Wae? Apa untungnya kau melakukan perbuatan itu hyung?" ucap Jihyun dalam sambungan telepon tersebut.

"A-aku tak tahu."

"Aku tahu kau bukanlah orang yang jahat. Kau berbohong kepadaku hyung. Kau bilang sudah berhenti menjadi anggota geng tapi nyatanya?"

Jihyun terdengar sangat kecewa dengan Jimin.

"Aku sudah mencoba untuk keluar dari semua ini. Namun aku tidak bisa."

"Mengapa? Apa orang itu mengancammu?"

Jimin terdiam.

"Hyung, kau selalu mengingatkanku untuk menjadi orang yang kuat. Tapi nyatanya aku tidak-"

"Jihyun-ah." potong Jimin.

"Dengarkan aku hyung, jika kau memang ingin berhenti dari pekerjaanmu itu, kau harus kuat dan berani. Aku akan membantumu." ucap Jihyun bersungguh-sungguh.

"Ani. Aku tidak bisa. Aku melakukan ini untuk melindungimu."

"Aku selalu melindungi diriku sendiri selama ini. Kali ini aku ingin melindungimu hyung."

Mata Jimin mulai memerah.

Bawah matanya sudah mengumpulkan air yang siap untuk keluar kapan saja lalu mengalir ke pipi mulus namja itu.

Bulletproof [BTS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang