16. CAUGHT IN A LIE

1.9K 256 7
                                    

[ run ]

- Seoul Crime Lab -

Namjoon dan Hyunjae kembali ke ruang introgasi.

Kali ini hakim Min sudah ditemani oleh pengacaranya.

"Agen Namjoon, kalian punya bukti apa untuk menahan klien-ku?"

Namjoon hanya menatap tajam pengacara hakim Min.

"Hakim Min, kami menemukan pistol di laci meja kerjamu." Hyunjae memulai.

"Tentu saja ia mempunyai izin untuk menyimpan senjata. Itu untuk perlindungan diri."

Oh tentu saja sang pengacara akan membela klien-nya.

Hakim Min diam.

Ia menatap pistol yang sudah diletakkan Hyunjae dihadapannya.

"Pistol ini cocok dengan peluru yang kami temukan di TKP maupun pada tubuh korban." lanjut Hyunjae.

"Berbicaralah hakim Min, tidak ada gunanya lagi kau menutupi semuanya." kali ini Namjoon bersuara.

"Hah."

Hakim Min hanya mendengus kasar.

"Jika kalian ingin berbicara dengan klien-ku, kalian bisa berbicara kepadaku. Hakim Min, Anda tidak perlu berbicara apapun."

"Surat tuntutan akan segera keluar. Tidak ada yang bisa kau lakukan lagi. Semua sudah berakhir, tuan Min Yoongi." ucap Namjoon.

Kemudian Namjoon dan Hyunjae meninggalkan hakim Min dan pengacaranya.

Selesai menemui hakim Min, Hyunjae pergi untuk menemui Jimin.

Ya, Park Jimin.

Semenjak Jimin menceritakan semuanya bahwa hakim Min adalah otak dari segala penculikan dan pembunuhan tersebut, Hyunjae benar-benar menepati janjinya.

"Aku sudah meminta kepada mereka agar kau ditepatkan di rutan Busan."

"Benarkah? K-kau benar-benar melakukan itu?"

"Tentu saja. Kau sudah banyak membantu, Jimin-ssi."

"T-tapi apakah dia tahu bahwa aku telah menceritakan semuanya? Bagaimana jika ia menyewa seseorang untuk membunuhku nanti? Atau ia akan melakukan sesuatu kepada Jihyun-"

"Park Jimin-"

Panggilan Hyunjae sukses membuat Jimin berhenti.

Hyunjae sangat paham kalau Jimin masih merasa takut.

"Kau tidak perlu khawatir. Tidak ada yang akan membunuhmu maupun mencelakai adikmu. Aku jamin itu."

"Gomapseumnida." ucap Jimin tulus.

Hyunjae hanya tersenyum.

"Sebenarnya Jimin-ssi, kau dan kedua temanmu akan menjadi saksi dalam pengadilan hakim Min-"

Ucapan Hyunjae membuat Jimin lemas.

"Kedua temanmu itu tentu saja akan membela hakim Min. Tapi kau-"

Hyunjae diam sejenak dan menatap Jimin sejenak.

"Kau tidak akan membelanya bukan?"

Jimin berpikir keras.

Ia harus memilih untuk memihak hakim Min atau mengkhianatinya.

"Jimin-ssi." panggil Hyunjae.

"Aku tahu kau merasa takut, tapi sekarang semuanya telah berakhir. Ini saatnya kau mengungkapkan kepada semua orang betapa busuknya hakim Min."

Jimin mengacak-acak rambutnya.

Bulletproof [BTS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang