Prizorgo

43.5K 3.6K 161
                                    


"Kau tahu betapa bahayanya keluar dari istana?"

Orman Hawthorne menatap Joanna marah. Sang putri tertunduk dengan diam. Dia tidak tahu siapa yang telah memberitahu ayahnya atau bagaimana sang raja tahu tentang kenekatannya kemarin.Yang jelas Joanna yakin itu bukan perbuatan pelayan kemarin. Dia percaya pelayannya itu tidak akan memberitahukan hal seperti ini.

"Kenapa tidak boleh, aku hanya ingin melihat rakyatku," Joanna berkilah.

"Jangan berbohong! Ayah tahu kau berusaha mencari Julio!"

Joanna mengatup mulutnya yang hendak membela diri lagi. Ini yang paling tidak disukainya menjadi seorang putri kerajaan. Penuh kekangan dari ayahnya yang tiada pernah habis. Bukan sekali atau dua kali dia seperti ini. Sudah terlalu sering dan membuat Joanna kecewa. "Aku tidak mencarinya. Untuk apa aku mencari pria itu," dusta Joanna lagi.

"Jangan mencoba berbohong pada ayah. Sudah cukup kau mendekatinya hanya untuk ujian konyol. Kau tidak boleh terjerumus terlalu jauh. Ayah berusaha untuk menghentikanmu sebelum terlambat," nada suaranya rendah, tapi penuh penegasan di setiap kata-katanya. "Ayah sudah memberikan ujian yang pantas untuknya. Jadi jangan pernah kau gunakan cara itu lagi."

"Memangnya kenapa aku tidak boleh dekat dengannya?"

Orman Hawthorne membalikkan tubuhnya ke arah Joanna dan menatap manik Joanna yang menuntut jawaban. Dia persis seperti istrinya. Selalu penuh dengan keingintahuan yang besar. Orman Hawthorne duduk di tempat tidur anaknya sambil mengelus rambut panjang Joanna. Semua yang dia lakukan adalah demi kebaikan Joanna.

"Dia seorang prajurit. Kau tahu apa artinya itu."

"Ayah, kau tidak memahamiku. Yang kaupikirkan tidak seperti itu. Aku tidak menyukai Julio dalam artian yang sebenarnya. Dia baik, sudah menyelamatkanku. Aku hanya ingin berterima kasih kepadanya." Joanna membalas tatapan mata ayahnya yang tengah menyelidik."Lagi pula aku tahu akan dengan siapa aku menghabiskan sisa hidupku nanti," sambung Joanna. Dia menggenggam tangan ayahnya erat. Orman Hawthorne mengalihkan tatapan matanya. Dia tidak sanggup menatap mata putri satu-satunya itu.

"Ayah akan memperketat penjagaan terhadapmu. Jangan coba untuk keluar istana sendirian. Para penyihir dan orang-orang jahat sangat banyak di luar. Kerajaan kita sedang tidak aman." Orman Hawthorne berdiri lalu berjalan menuju pintu. "Minggu depan bibimu akan datang dan pangeran dari kerajaan Nedlog juga akan bertemu denganmu. Kita akan membicarakan mengenai pertunanganmu."

Setelah mengatakan itu, Orman Hawthorne keluar dari kamar Joanna. Joanna menatap langit luas dari jendela kamarnya. Sedikit mendung di luar. Sama seperti yang dia rasakan saat ini. Hatinya mendung dan hidupnya selalu diatur oleh tangan dingin ayahnya. Dia menghela napas kemudian berbaring sambil terus menatap langit luas. Hujan mungkin sebentar lagi akan turun dan Joanna ingin sekali bermandi hujan di luar sana sesekali. Tepat saat Joanna masih melamun. Pelayannya yang kemarin membantu Joanna mengetuk pintu dan meminta izin masuk. Tampak sekali wajah takutnya yang tidak bisa disembunyikan.

"Maafkan saya, Tuan Putri. Harusnya saya lebih hati-hati lagi. Saya tidak tahu jika akan jadi seperti ini," dia menunduk untuk meminta maaf. Joanna duduk lalu melihat sang pelayan yang masih ketakutan.

"Ini bukan salahmu. Aku tahu ada yang memberitahu ayah. Kurasa itu salah satu warga desa. Kembalilah bekerja, aku ingin istirahat."

Setelah mengatakan itu Joanna kembali berbaring. Sang pelayan menatap iba Joanna. Dia merasa sangat kasihan terhadap sang putri yang kadang-kadang terkekang hidup di dalam istana. Tapi dia bisa apa untuk membantu, dia bahkan hanya pelayan di sana. Joanna dalam diamnya melihat pergelangan tangan yang dihiasi gelang pemberian Julio. Besok dia akan bertemu dengan Julio sesuai janjinya. Dia tidak tahu apakah Julio akan datang ke tempat perjanjian atau tidak, jika pun Julio tidak datang, Joanna akan mendatanginya. Tapi untuk apa Joanna melakukan semua ini hanya demi menyenangkan hatinya yang kosong?

DUNKELHEIT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang