Ketika kau Dan Aku Berjodoh ( END )

124 2 0
                                    


"Danu,  bagaimana kalau undangannya yang ini ?" Indah mengajukan pertanyaan.

"Bagus." Jawab Danu singkat.

Indah yang menyadari sikap Danu terlihat murung.

"Tapi yang ini lebih bagus." ucap Danu melanjutkan kalimatnya.

Satu bulan sebelumnya

"Suster Danu sadar." Indah terlihat begitu terkejut dan berlari keluar ruangan untuk memanggil Dokter.

Danu masih dalam keadaan lemah ketika itu.  Ini bulan ke sembilan dia tertidur.

"Akhirnya anak itu sadar,  ini keajaiban." samar-samar terdengar suara suara dari depan kamar inap Danu.

Setelah mendapat penanganan dari Dokter,  danu di pindahkan ke kamar inap biasa.

Dengan telaten Indah merawat dan menjaganya.

Sudah tiga hari setelah kesadaran Danu pulih ,  tapi Danu menjadi seperti orang lain,  menjadi pendiam dan tak memiliki semangat hidup.

"Danu,  kamu nggak berniat menunda - nunda lagi kan ?" ucap ibunda Danu suatu hari.

Danu hanya terdiam,  harus pada siapa dia bertanya tentang keadaan Mei. Aril pun kehilangan kontak Mei,  sepertinya Mei sengaja menjauh.  Hati Danu masih milik Mei,  tapi disisi lain orang tuanya dan orang tua Indah terus saja mendesaknya untuk menikahi Indah.

"Kurang apa lagi Indah,  dia setia merawatmu dan menjagamu selama kamu terbaring disini ?" lanjut Ibunda Danu.

Ya,  benar.  Indah wanita yang lembut dan baik,  mungkin ini saatnya aku move on dari Mei. 

***

Hari pernikahan Danu dan Indah pun sudah semakin dekat.  Segala sesuatu termasuk undangan sudah di sebar.

Ternyata selama ini DFC itu milik keluarga Danu dan sekarang Danu adalah manajer disana. 

Kloteng

Suara bel berbunyi tanda ada pelanggan datang,  dengan sigap Danu menyapa dengan senyuman.
Alangkah terkejutnya Danu,  pelanggan yang baru masuk itu adalah Mei. Meilani Kartika gadis yang selama ini di tunggunya,  penampilan gadis itu berubah drastis,  kini wajah ayunya makin ayu dengan hijab yang di kenakannya. 

"Kenapa harus sekarang,  kenapa baru datang sekarang ?" Danu menggerutu dalam hati. 

Tanpa fikir panjang,  Danu keluar dari jajaran meja kasir dan menarik Mei,   pelayan yang ada disana semua terkejut dengan kelakuan manajer mereka.  Bagaimana tidak,  Danu menarik tangan seorang wanita di depan semua orang saat dirinya akan menikah sebulan lagi.

DI TAMAN ATAP DFC

"Kamu kemana saja ?" Danu membuka Obrolan.

"Aku menghindarimu." Mei menjawab tanpa basa basi.

"Kenapa ?"

"Haruskah itu ku jawab sekarang, penting kah itu ?  Lebih baik fokus pada pernikahanmu." Mei berdiri dan meninggalkan Danu di sana. 

Danu mencoba membaca fikiran Mei,  tapi sepertinya kemampuannya itu hilang selepas dia terbangun dari komanya.

"Kalau begitu kenapa kamu kembali ?" Danu berteriak,  tapi Mei tetap melanjutkan langkahnya.

"Meilani Kartika." Danu kembali berteriak.

"Untuk apa aku kembali apa urusannya denganmu,  ini bukan provinsi milik keluargamu."

KETIKA KAU DAN AKU ✔️Where stories live. Discover now