Bab 3: Penumbra

3.6K 204 97
                                    

Januari 2017

Tragis diperkosa, Angela Tanjung Jati dari Grup Jati menghembuskan napas terakhirnya

Jakarta, Senin -- Angela Tanjung Jati (18), keponakan Surya Jati, pemilik Grup Jati, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Jati Karya, Kuningan, Jakarta Selatan. Angela sempat dirawat selama seminggu di RS Jati Karya menyusul pemerkosaan oleh enam orang pria yang diyakini sebagai anggota geng mafia. Angela ditemukan sekarat dan tak sadarkan diri oleh polisi yang menyelamatkannya. Surya Jati dan adiknya, Tanjung Jati, yang merupakan ayah Angela, bersikeras akan menuntut hukuman seberat-beratnya bagi para pemerkosa ...

Aku menutup lembaran surat kabar yang baru saja kubaca dan meletakkannya di atas meja. Suasana rumah kontrakan yang dihuni olehku dan keluarga kakak lelakiku sepi. Chandra, keponakanku, masih tertidur. Uni Ratna masih di kamar Mas Prad, mengurusi suaminya yang lumpuh.

Ini minggu keduaku menganggur. Pekerjaan terakhirku sebagai bodyguard Serafina Athaya, istri pengusaha Singgih Hananto, diberhentikan setelah kejadian mengenaskan yang menimpa Angela Tanjung Jati di klub malam Midnight Paradise, dua minggu lalu. Singgih buru-buru pulang dari luar negeri untuk memastikan keadaan istrinya baik-baik saja. Tentu saja Serafina tidak terkena masalah -- ia terlalu mabuk dan segera diantarkan pulang oleh supir Tiara Suryajati.

Tiara Suryajati. Sosialita arogan itu seenaknya memaksaku untuk ikut mencari Angela, sepupunya yang hilang. Tiara, Angela, dan Serafina bersama-sama pergi ke Midnight Paradise. Entah bagaimana ceritanya, mereka bertiga terpisah. Aku sebagai bodyguard Serafina harus menjaga klienku, menontonnya mabuk sambil mengoceh-ngoceh tentang suaminya yang dicurigai selingkuh di luar negeri. Sementara itu, Tiara berdansa dengan seorang lelaki tampan yang tak kukenal, dan Angela bergabung bersama pacarnya dan teman-temannya. Tiba-tiba saja Tiara meminta bantuanku untuk mencari Angela, bersama lelaki yang berdansa dengannya -- Stevan Purnomo. Usaha kami gagal. Tiara diculik, sedangkan aku dan Stevan tak berhasil menemukan Angela. Aku pingsan, dan setelah aku bangun, aku berada di rumah sakit. Aku tak mendengar kabar Tiara dan Angela hingga keesokan harinya breaking news menjelaskan bahwa Angela koma akibat diperkosa para preman. Sementara itu, Tiara hanya mengalami luka fisik, namun kejiwaannya syok berat.

Aku tak dapat menoleransi lelaki yang melecehkan perempuan. Apalagi yang memperkosa perempuan sampai meninggal. Sebut aku ekstrem, namun aku percaya bahwa pembunuh yang melakukannya dengan sengaja -- bukan atas dasar bela diri atau menolong orang lain -- layak dihukum mati. Oleh sebab itu, ketika aku dipanggil oleh polisi maupun pengadilan untuk memberikan keterangan, aku bersaksi sejujur-jujurnya, berharap dapat meyakinkan mereka untuk menghukum para kriminal itu seberat-beratnya. Padahal aku sebenarnya sangat sibuk mengurusi keluargaku sendiri.

Kakak lelakiku, Mas Pradipta, lumpuh di atas tempat tidurnya akibat kecelakaan lalu lintas yang dialaminya enam bulan lalu. Praktis, ia tak lagi dapat bekerja. Ia dan istrinya, Uni Ratna, serta Chandra, keponakanku yang dirawat oleh mereka, kini tinggal bersamaku. Uni Ratna, yang sedang mengandung tujuh bulan, menerima pesanan makanan atau menyetrika pakaian tetangga untuk menambah pemasukan, namun aku melarangnya bekerja terlalu keras. Mas Prad dan Uni Ratna sudah lama menikah baru dikaruniai anak. Aku tak mau calon keponakanku ini sampai kenapa-kenapa.

Tabunganku sudah hampir habis. Selain menopang hidup empat orang, aku juga harus membayar biaya bulanan untuk rehabilitasi Wulan, adik perempuanku, dan juga ibu Chandra. Hatiku selalu sesak bercampur geram mengingat nasib adikku yang brilian itu, sekarang berjuang mengatasi sakit mentalnya, akibat diperkosa teman sekelasnya yang terobsesi dengannya. Aku tak bisa melawan pria bejat itu karena ia anak pejabat. Aku pernah mencoba melapor beberapa kali -- hasilnya nihil. Daripada memikirkan dendam, lebih baik aku terus mengusahakan yang terbaik untuk Wulan, sambil berdoa dan berharap bahwa ia akan sembuh.

Sang PetarungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang