Komposisi

9.5K 756 52
                                    

🐸

Ini adalah perihal rasa.

Tiap-tiap cangkir dalam puisi ini berisikan aksara yang berkomposisi kehidupan di perantauan. Sejujurnya aku malu bila banyak orang menyeduhnya, terutama Tuan Katak. Karena tiap butir aksara yang kusemai bagaikan kijang yang berlari telanjang tanpa sehelai topeng pun. Begitu pun dengan kandungan yang tersaji dalam tiap diksi, sungguh tak ada maksud mengagresi.

Tuan Katak adalah satu dari sekian hal yang harus kuabadikan, karena melupakannya berkali lipat lebih sulit dari menjilat sikutku sendiri.

Kuharap asap yang mengepul dari tiap-tiap cangkir ini mampu memberi siapa saja yang menyeduhnya merasakan kehangatan, dan keabadian.

Perihal rasa?

Maaf bila pahitnya tidak keruan, sengaja tak kuberi pemanis agar tiap-tiap rasa yang hadir sepanjang observasiku pada Tuan Katak tetap murni terjaga.

Sehingga di lain waktu dapat kuseduh kembali rasa itu dalam secangkir kerinduan penuh nikmat.

Secangkir Asap Untuk Tuan KatakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang