Hai Tuan Katak,
Maaf hari ini tak ada secangkir asap untukmu.
Sebagai gantinya, aku akan bercerita tentang kawan lamaku.※※※
Kawan lamaku; aku mengikatnya pada 'kita akan bertemu sewaktu-waktu'
Sejak dua tahun lalu, waktuku dan miliknya tak lagi berseteru
Hingga tak ada yang tahu, rinduku sudah berdebuKemarin dia datang; sahabatku yang lucu.
Jantungku menderu-deru.
Nafasku merayu-rayu.
Langkahku tak tahu-menahu.Di bawah terik yang tersipu-sipu,
Air mataku mengintip malu,
Kala gadis berjilbab kelabu menyerukan namakuKawan lamaku; aku mengikatnya pada 'datang lagi sewaktu-waktu'
🐸
27/6/18
//
Tuan Katak yang baik, ternyata melepas rindu memang semelegakan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Asap Untuk Tuan Katak
PoetryAsapnya memang menyesakkan, sungguh sensasinya tak pernah membosankan. *** ●Background cover? http://felipekhill.tumblr.com ●Cover maker? http://canva.com ● #indonesiamembaca? Adalah kampanye untuk mempromosikan tren literasi yang positif. ● #berpui...