Cangkir Kesembilan

3.6K 318 10
                                    

Kau,
selalu, selalu dan selalu
duduk lama-lama
meneguk asap rupiahmu cuma-cuma

Tuan, adakah yang membuatmu dilema?

Aku,
selalu, selalu, dan selalu
sibuk berumpama
mengartikan tatapan dan senyummu yang seirama

Tuan, kapan kita bisa bercengkerama?

Hei Tuan Katak,
Kau itu rumit bagai logaritma
Buatku trauma dan terkesima
Terima kasih untuk tiap senyum yang kuterima.

🐸


2/12/18

Secangkir Asap Untuk Tuan KatakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang