Kau,
selalu, selalu dan selalu
duduk lama-lama
meneguk asap rupiahmu cuma-cumaTuan, adakah yang membuatmu dilema?
Aku,
selalu, selalu, dan selalu
sibuk berumpama
mengartikan tatapan dan senyummu yang seiramaTuan, kapan kita bisa bercengkerama?
Hei Tuan Katak,
Kau itu rumit bagai logaritma
Buatku trauma dan terkesima
Terima kasih untuk tiap senyum yang kuterima.🐸
2/12/18
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Asap Untuk Tuan Katak
PoetryAsapnya memang menyesakkan, sungguh sensasinya tak pernah membosankan. *** ●Background cover? http://felipekhill.tumblr.com ●Cover maker? http://canva.com ● #indonesiamembaca? Adalah kampanye untuk mempromosikan tren literasi yang positif. ● #berpui...