Asapku padam.
Cangkirku kusam, lama tak disiram.
Mati sudah biji aksara yang kutanam.Pagiku muram.
Pikiranku runyam, kisahku hampir karam.
Aku semakin tenggelam.Siangku kelam.
Terik kejam mencekam, kertasku menghitam.
Sebab penaku lama terbungkam.Senja semakin temaram.
Tuan Katak datang menatap tajam; ia sebaik-baik penikam."Baik, kupastikan selesai sebelum terbenam"
🐸
29/09/18
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Asap Untuk Tuan Katak
PoetryAsapnya memang menyesakkan, sungguh sensasinya tak pernah membosankan. *** ●Background cover? http://felipekhill.tumblr.com ●Cover maker? http://canva.com ● #indonesiamembaca? Adalah kampanye untuk mempromosikan tren literasi yang positif. ● #berpui...