Bingkai

69 1 0
                                    

Besok hari raya,

Mereka harus bersih-bersih, beres-beres seluruh isi rumah.

Sebuah tradisi yang dipaksakan oleh isterinya, Maya; yang mau tidak mau harus dituruti oleh Reki kalau tidak mau pagi-pagi sekali tidurnya diganggu oleh omelan cerocosan isterinya yang tidak akan berhenti hingga Reki bangun dan beranjak dari tempat tidur.

Yang sebenarnya bagi Reki, bersih atau tidak, rapi atau tidak, Reki tidak terlalu peduli.

"Yah..cuma setahun sekali" Pikir Reki sambil berusaha untuk bangun dari tempat tidurnya dengan enggan.

Enggan sekali.

Mereka hidup di sebuah rumah yang sederhana, masih milik ayahnya , yang juga masih tinggal dengan mereka, juga Remi buah hati mereka yang baru berusia dua tahun.

Matahari belum terlalu tinggi, pekerjaan beres-beres mereka sudah hampir selesai, tinggal menaruh barang-barang berupa perabotan dan mainan anak mereka yang sudah rusak atau tak terpakai lagi ke dalam gudang di belakang rumah mereka.

Tapi sepertinya gudang mereka sudah tidak muat untuk ditambah isinya lagi.

Banyaknya barang-barang perabotan yang tidak benar-benar diperlukan tapi dibeli oleh Maya atas nama diskon belanja online dan sejenisnya. Sedangkan Reki, juga penyakit milenal, yakni senang menimbun barang yang sebenarnya sudah tidak ia butuhkan lagi, atau penyakit yang dikenal istilah kejiwaannya 'Compulsive Hoarding'

Reki sih tidak keberatan mengidap penyakit itu.

Ya iya lah.

Yang keberatan jelas Isterinya, ruang tamu bisa penuh barang-barang yang menumpuk dan hampir bisa membuatnya gila.

Solusi sementara ya ruang di belakang rumah yang dijadikan gedung oleh mereka, walaupun sekarang what the hell, sudah sampai pada batasnya juga.

"Sepertinya memang harus ada yang kita benar-benar buang lah, pa" Keluh Maya.

"Jangan..."

Mata Maya mendelik.

"Jangan ragu-ragu maksudnya, buang saja" Refki mengoreksi kata-katanya sendiri.

"Tidak semua juga lah, ada yang beneran harus kita buang, yang rusak atau sama sekali tidak bisa dipakai lagi, yang masih bisa digunakan kita sumbangkan saja,"

Akhirnya mereka menyiapkan tiga kardus besar yang dibagi untuk barang yang akan dibuang, disumbangkan dan yang disimpan.

Mudah sebenarnya untuk mengenali yang mana harus dibuang, kipas angin rusak, notebook rusak, babywalker, buku-buku catatan pekerjaan Reki. Tidak mungkin disimpan ataupun disumbangkan. Mainan-mainan yang masih bagus milik Remi yang sudah bosan dimainkan, gitar kayu kurang satu senar yang hampir tidak pernah benar-benar dimainkan Reki, dibeli hanya karena ingin belajar untuk beberapa hari kemudian Reki menyerah dan menelantarkannya begitu saja. Salah satu keponakan Reki yang baru beranjak dewasa pasti suka kalau diberikan ini.

Ada juga album-album lama yang berisi foto-foto dari jaman umat manusia belum kenal smartphone maupun kamera digital. Jaman foto harus dicetak di selembar kertas dari hasil negatif film, dari jaman datuk nenek Remi hingga ketika bapaknya baru mengenal ibunya di jaman SMA.

Album-album itu harus diselamatkan, harta warisan sebenarnya untuk anak cucu mereka kelak.

Setelah menyerahkan kardus untuk barang-barang yang dibuang kepada petugas kebersihan RT mereka, besok mereka akan menyerahkan kardus yang akan disumbangkan, rencananya ke panti asuhan yatim piatu terdekat.

Mereka kini membersihkan album-album foto yang ada di dalam kardus dari debu yang sudah lama menumpuk. Sembari sekali-sekali melihat isi di dalamnya, lembar-lembar kenangan yang membuat mereka tersenyum bersama.

Cu :Bagian PertamaWhere stories live. Discover now