Turn Back

20 3 7
                                    

Kesunyian menyapu mata Sang, tak ada Toj bahkan dalam mimpi yang diimpikan. Toj pergi entah ke mana, tak menyapa bahkan dalam fantasi.

Sang tiba-tiba ingin tidur di angkasa dan curhat kepada Yang Maha Perkasa.

|| Demi antariksa yang sejatinya kosong dari apa saja, apakah jiwaku yang hening masih memiliki suara bahkan sehalus bisikan?

Tuhan Yang Maha Perkasa diam.

|| Kenapa kau diam saja? Itu yang membuatku malas berdoa.

Sang turun dari angkasa dan memilih mengapung di samudera yang tak seorang ahli lautan pun menyebut namanya.

|| Demi hiu-hiu nakal bersisik ular, adakah aku meliuk-liuk dan amis seperti kalian? Aku hendak menumpang berenang dan menjadi apa saja.

Toj muncul telanjang dengan mengunggang kereka kencana dari dasar lautan. Dia sungguh menggairahkan. Di atas kepalanya ada mahkota, dan di dadanya dipasang tameng dari baja.

|Hai sayang, apakah aku setampan siluman hijau?

Tetiba ombak besar menghantamnya, ia melesat ke angkasa dan tawanya menggema. Hilang.

|| Uh, Tuhan...aku benci Toj yang datang untuk menggoda. Bawakan aku binatang hutan aneh, aku bosan. Aku hendak bermain.

Kulum-kulum muncul dan Sang bermain tak kenal waktu telah berganti siang dan malam.

Toj berbisik.

|| Maukah kau tidur denganku di atas hujan? Aku telah memesan beberapa gumpal mendung agar kita tanpa susah kedinginan dan saling membutuhkan.

Sang tertawa bersama kulum-kulum, 69 jam tidak tidur-tidur, sampai urat-uratnya menegang.

Densang TojWhere stories live. Discover now