BAB 12 REVISI

698 43 5
                                    

HAI, JANGAN LUPA IKUT PO YA...

HAPPY READING ❣️

“Iya tidak apa-apa Kak. Tapi Isabella kasihan sama Kak Adam, soalnya Kak Adam suka banget sama Kakak cantik. Kak Adam juga sering ke sini ketemu Isabella, terus suka nangis kalau ngom-“ 

“Isabella hey” Potong Adam, dia menutup mulut Isabella.

“Ihh Kak Adam, Isabella susah nafas tau” Ujar Isabella sambil menepis tangan Adam.

“Maafin Kakak, abisnya kamu bawel banget”

“Yaudah Isabella maafin, tapi Kakak cantiknya bawa ke dalam rumah dong”

Tanpa bicara apapun, Adam segera membopong tubuh Anya membuat Anya menutup mukanya malu.

“Kak Adam kenapa gendong Kakak cantik?” Tanya Isabella yang berdiri di samping Adam.

“Kaki Kakak cantik keseleo, jadi gak bisa jalan”

“Oh begitu, pasti sakit sekali ya kaki Kakak cantik. Ayok kita obatin di dalam” Ujar Isabella.

Mereka bertiga masuk ke dalam rumah. Adam dan Isabella melepaskan sepatu di depan pintu. Saat masuk ke ruang tamu mereka bertemu dengan Ratih ibu panti di sini. Adam dan Isabella yang melihat Ratih, segera berhenti di depannya.

“Adam bopong siapa itu?” Tanya Ratih.

“Kakak cantik Bun, kata Kak Adam Kakak cantik itu calon istrinya” Ujar Isabella.

Isabella ember banget deh, kirain gue dia gak ngerti kalau gue ajak curhat batin Adam.

“Itu Anya?” Tanya Ratih.

Anya membuka tangan yang menutup wajahnya, dia tersenyum melihat Ratih yang ada di depannya.

“Iya Bu, Ibu sehat?” Tanya Anya yang masih dibopong Adam.

“Alhamdulillah Ibu sehat, kamu kenapa, sakit?” Tanya balik Ratih.

“Kaki Anya keseleo Bu” Jawab Adam.

“Kalau gitu Ibu ambilin perban sama air dingin” Ujar Ratih sambil pergi berlalu.

Adam membaringkan Anya di sofa yang ada ruang keluarga dengan posisi kaki yang di panjangkan hingga memenuhi setengah dari sofa.

“Kakak cantik mau Isabella pijitin?” Tanya Isabella.

“Jangan Isabella, nanti biar di kompres sama air dingin” Cegah Adam.

“Oke deh” Ujar Isabella.

Adam duduk di atas karpet yang berada di depan sofa. Isabella ikut duduk di atas pangkuan Adam. Anya sedikit tersenyum melihat pemandangan itu.

Adam dan Isabella kayak Bapak sama anak batin Anya.

“Kak Adam, Raihan kapan ke sini lagi?” Tanya Isabella.

“Nanti ya, Raihan masih sekolah, belum libur”

“Kalau di luar negeri, ada liburnya juga Kak?”

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now