Bagian #21

550 35 4
                                    

"Jadi lu nembak gue kak?" Tanya Anya yang pura-pura tidak mengerti atas yang diucapkan Dillah barusan.

"Engga, gue gak nembak lu, kalau gue nembak lu, lu mati lah!" Ujar Dillah tertawa garing.

"Iya juga ya?, terus maksud dari lu ngomong gitu apa?" Tanya Anya lagi.

"Gue mau jadiin lu pacar gue yang ke sepuluh setelah si Rani apa Rana ya?" Tanya Dillah pada Anya, Anya yang mendengar itu merasa sangat tidak suka.

Dillah itu spesies lelaki yang suka mempermainkan hati perempuan, ya bisa dibilang dia itu playboy yang terkenal sekampus di Bandung, tapi dia merasa sudah tidak ingin di cap lagi sebagai playboy saat dia sudah berkenalan dengan Anya.

"Gue gak mau dijadiin cewek ke sebelas lu kak!" Tegas Anya.

"Gue mau ngejadiin lo sebagai cewek terakhir dihati gue!" Ujar Dillah.

Anya tidak percaya dengan apa yang sudah dibicara oleh seorang Dillah yang terkenal sebagai playboy itu.

"Bener?" Tanya Anya senang.

"Iya sayang!" Ujar Dillah dan dia mencubit pipi Anya gemas.

Anya merasa bekas cubitan Dillah menyisakan semburat merah di pipi Anya.

"Apaan sih lo kak?" Tanya Anya dan dia berhenti tepat di dekat motor Dillah, Dillah pun ikut berhenti.

"Jadi jawabannya apa?" Tanya Dillah meminta kejelasan.

"Iya gue mau!" Ujar Anya dan dia menunduk.

"Bener nih?" Tanya Dillah dan Anya mengangguk mantap.

"Yes!" Ujar Dillah dan dia refleks memeluk Anya, sementara yang di peluk hanya bisa diam mematung dan merasa yang terjadi saat ini adalah mimpinya.

Tanpa mereka sadari ada dua orang yang melihat kejadian itu, mereka melihat di dekat pintu keluar rumah sakit dengan si perempuan yang memegang kursi roda si laki-laki.

"Kamu gapapa kan sayang?" Tanya Angel.

Angel tau Adam sangat suka pada Anya, bisa dilihat sekarang Adam diam saja layaknya sebuah patung, Adam tersakiti melihat Anya dan Dillah yang sedang berpelukan.

"Anter gue ke kamar!" Ujar Adam.

"Kamu gapapa kan Dam?" Tanya Angel sekali lagi.

Adam tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Angel, Adam masuk sendirian ke dalam rumah sakit dengan menggunakan kursi rodanya itu.

Udah gaada Anya yang ada gue sekarang!, gue akan milikin lo sepenuhnya Dam Batin Angel.

Angel pun menyusul masuk ke dalam rumah sakit.

Sementara Anya dan Dillah menyudahkan pelukannya, mereka pun menaiki motor Dillah.

"Nih helmnya sayang!" Ujar Dillah dan dia memberikan helm kepada Anya yang sudah duduk di belakangnya.

"Dih, apaan sih lo kak?, alay tau!" Ujar Anya dan dia mengambil helm yang diberikan Dillah tadi.

Tanpa Dillah sadari Anya sedang senyam senyum mengingat apa yang dibicarakan oleh Dillah saat dia menembaknya tadi.

"Udah siap?" Tanya Dillah.

"Udah" Ujar Anya.

"Pegangan dong, gue gak mau pacar gue jatoh" Ujar Dillah

Anya pun memegang jaket yang dikenakan oleh Dillah.

"Masa gitu pegangnya, pegangnya perut gue dong!" Ujar Dillah dan dia memegang kedua tangan Anya lalu membuat tangannya itu memeluk perut Dillah.

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now