BAB 14 REVISI

647 37 4
                                    

Selamat pagi, congratulations morning hihi

Selamat beraktifitas di pagi hari yang indah ini..

HAPPY READING ❣️

Beberapa menit kemudian, Adam sampai di ruang keluarga. Dia terkejut melihat Anya yang menangis, Adam segera menghampiri Anya.

"Kenapa?" Tanya Adam.

Anya tak menjawab, dia masih menangis. Adam berlutut di depan sofa yang Anya duduki dan memeluk Anya erat. Adam tahu apa yang sedang Anya tangisi.

"Jangan nangis!. Lo punya orang yang sayang sama lo, termasuk gue" Ujar Adam sambil mengelus pungung Anya.

Sorry Dam, gue yakin kalau lo tau gue pura-pura lo gaakan maafin gue batin Anya.

"Gue terharu, bukan nangis hiks hiks" Ujar Anya yang masih dipelukan Adam.

Adam melepaskan pelukannya dari Anya. Dia menghapus air mata yang ada di pipi Anya dengan kedua Ibu jarinya.

"Iya gue percaya" Ujar Adam tersenyum.

Jangan senyum gitu, gue gak kuat liat lo! batin Anya.

"Kakakkk cantikk" Panggil Isabella yang ada di ambang pintu tengah melepaskan sendalnya.

Adam kembali duduk di atas karpet sambil membawa toples keripik pisang yang Anya pegang. Isabella berlari menghampiri Anya.

"Jangan lari-lari Isabella, nanti jatoh" Ujar Anya.

"Iya, maaf Kak" Ujar Isabella sambil duduk di sofa samping kaki Anya.

"Kakak ini aku bawain coklat, buat Kakak" Ujar Isabella sambil memberikan Anya coklat batangan.

"Wahhh makasih Isabella cantik" Ujar Anya sambil mengambil coklat dari tangan Isabella.

"Sama-sama Kakak"

"Kak Adam dibawain apa?" Tanya Adam.

"Isabella lupa tidak beli apa-apa untuk Kak Adam. Maaf ya Kak, nanti Isabella beliin makanan kesukaan Kak Adam"

"Tau ah, Kak Adam ngambek" Ujar Adam sambil melipat tangannya di dada.

"Kayak bocah lo!" Ujar Anya.

"Kak Adam suka ngambek Kak, marahin aja Kak" Adu Isabella.

"Aduan kamu, huh gak seru" Ujar Adam sambil memanyunkan bibirnya lucu.

"Adam heh jangan gitu!. Putrinya mana Isabella?" Tanya Anya.

"Hahaha emang enak dimarahin Kakak cantik huuu. Kak Putri lagi ngobrol sama Bunda diluar"

"Liam mana?" Tanya Adam.

"Itu tuh!" Tunjuk Isabella kepada lelaki yang baru saja masuk ke dalam ruang keluarga.

Anya menatap lelaki itu, dia terkejut melihat lelaki yang baru pertama kali dilihatnya.

Kok mukanya mirip banget sama Liam temen gue ya, bahkan namanya sama batin Anya.

Liam berjalan menghampiri Adam yang sudah berdiri menyambut Liam. Adam dan Liam bersalaman, lalu saling memeluk.

"Lo gak ngapa-ngapain Putri kan di LA?" Tanya Adam sambil melepaskan pelukannya.

"Enggak lah anjir, emangnya gue apaan" Ujar Liam.

"Hahaha bercanda gue" Ujar Adam tertawa.

"Sialan lo!, eh itu siapa?" Tanya Liam.

"Ini Kak Anya, calon istrinya Kak Adam" Jawab Isabella.

Amin. Isabella tau gue banget batin Adam.

"Isabella, jangan ngomong gitu" Ujar Anya.

"Kakak tidak mau jadi istri Kak Adam?" Tanya Isabella.

Anya diam saja tidak menjawab pertanyaan Isabella.

"Jodoh gak ada yang tau, Isabella" Jawab Adam sambil kembali duduk di atas karpet.

"Anya, lo alumni SMP Merpati?" Tanya Liam sambil menghampiri Anya.

"Iya" Jawab Anya.

"Anya, ini gue temen SMP lo. Liam Anugrah" Ujar Liam.

"Liam?, gue kira tadi bukan lo tau" Ujar Anya senang.

Liam segera memeluk Anya sambil berlutut di atas karpet. Adam lagi-lagi bingung melihat Anya yang mengingat seseorang.

"Udah pelukannya nanti Putri salah paham" Ujar Adam.

Mereka saling melepaskan pelukan. Liam tersenyum senang karena bisa bertemu dengan Anya setelah beberapa tahun tak bertemu.

"Kaki lo kenapa?" Tanya Liam sambil duduk di atas karpet.

"Keseleo"

"Ceroboh banget lo, gak berubah dari dulu"

"Gue udah berubah kali, gak kayak waktu SMP"

"Iya berubah, lo jadi makin cewek"

"Gue ditipu sama temen gue tadi, jadi terpaksa gue pake baju gini"

"Oalah, eh rumah lo masih di Jakarta?" Tanya Liam.

"Gue udah pindah ke Bandung"

"Pantesan, kalau gue lewat rumah lo, gak pernah ketemu sama lo"

"Ngapain lo lewat rumah gue?"

"Nganterin pacar gue jalan-jalan"

"Oh, selamat ya lo mau nikah"

"Lo tau dari mana?"

"Isabella yang ngasih tau Kak" Ujar Isabella tersenyum.

"Oh kamu, makasih ya udah ngasih tau ke semua orang" Ujar Liam sambil mengacak-acak rambut Isabella.

"Sama-sama Kak, Isabella seneng soalnya denger Kakak mau nikah sama Kak Putri"

"Anya kenal Liam?" Tanya Putri dari arah belakang sofa.

"Dia temen SMP gue" Jawab Anya.

Kenapa Anya bisa kenal sama Liam. Putri gak mau Liam diambil Anya, kayak Adam dulu batin Putri.

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang