BAB 13 REVISI

654 42 2
                                    

Selamat malam lagi gengsss, besok aku up lagi sebanyak-banyaknya yaa..

HAPPY READING ❣️

Anya diam tak membalas ucapan Adam. Adam juga jadi ikut diam melihat Anya diam. Tiba-tiba ponsel Anya berbunyi memecahkan keheningan yang ada di sini, dia mengambil ponsel yang ada di dalam tas. Ternyata itu pesan dari Dillah.

Kak Dillah: Gak kuliah lo?

Anya: Gak, gue gak ada jam    ngampus Kak

Kak Dillah: Jalan yuk, bosen nih

Anya: Gue gak bisa, sekarang gue lagi di Jakarta

Kak Dillah: Ngapain lo di sana?

Anya: Lagi maen aja, bosen gue di Bandung ketemu lo terus Kak

Kak Dillah: Lo suka juga ketemu gue terus

Anya: Dih gak ya

“Aww sakit Adam” Rintih Anya karena pergelangan kakinya di pegang Adam.

“Maaf, gue gak sengaja” Ujar Adam sambil kembali mengompres pergelangan kaki Anya.

Chatan sama siapa sih?, serius amat batin Adam.

Ponsel Anya kembali berbunyi, dia melihat layar ponsel dengan fokus, tanpa memperdulikan Adam yang tengah kesal.

Kak Dillah: Berarti cuman gue doang dong yang suka kalau ketemu sama lo

Gombalan Dillah seperti biasanya, beda sama gombalan si Adam. eh gue kenapa jadi bandingin Dillah sama Adam sih? batin Anya.

Anya kini tengah tersenyum lebar hingga giginya terlihat. Adam merasa kesal melihat Anya yang tersenyum seperti itu.

“Gigi lo kering tuh!, nyengir mulu” Ujar Adam.

Anya segera menutup giginya dan melihat Adam kesal, dia pun menyimpan ponsel ke dalam tasnya, tanpa membalas pesan Dillah.

“Lo kenapa sih?” Tanya Anya.

“Gapapa” Jawab Adam.

“Masih sakit gak?” Tanya Adam.

“Gak terlalu”

“Gue perban ya?”

“Iya”

Adam memperban pergelangan kaki Anya dengan sangat hati-hati supaya dia tidak kesakitan. Adam telah selesai memperban kaki Anya.

“Gue simpen baskom dulu”
Pamit Adam sambil pergi berlalu.

Anya kembali mengambil ponsel yang ada di dalam tas, lalu mengetikkan pesan kepada Husna.

Anya : Udah sampe Jakarta?

Husna : Baru nyampe, gue di anterin ke rumah lo sama si Dani coba

Setelah mengirim pesan itu, kemudian Husna memanggil nomor Anya.

“Kenapa nelpon sih?”

Kenapa high heels gue rusak?

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now