Hari ini aku mau up 5 bab ya 3 nya nanti siang aku up, jangan lupa ikut PO
HAPPY READING ❣️
“Gue gak suka sama Liam, lo santai aja” Lanjut Anya.
Putri tersenyum mendengar jawaban dari Anya. Putri merasa tidak enak karena sudah menuduh yang tidak-tidak.
“Kaki kamu masih sakit?” Tanya Putri sambil berjalan mengelilingi sofa.
“Udah gak terlalu” Jawab Anya.
“Aku sama Liam tanggal 10 mau nikah, kamu datang ya” Ujar Putri sambil duduk di samping Liam.
“Lima hari lagi ya, iya deh nanti gue dateng sama Dani” Ujar Anya.
Kenapa gak datang sama gue aja? batin Adam.
“Dani apa kabar?” Tanya Liam.
“Baik, Dani jadi bule tuh anak, dulu mukanya gosong kek pantat panci” Jawab Anya.
“Hahaha, bisa aja lo!” Ujar Liam sambil memukul lengan Anya pelan.
Ponsel Anya berbunyi lagi, Anya mengambil ponsel yang ada di dalam tas, lalu membuka ponsel. Lagi-lagi itu pesan dari Dillah.
Kak Dillah: Belom balik dari Jakarta?
Anya: Belom
Kak Dillah: Betah amat di sana, udah sore ini
Anya: Gue mau nginep di rumah sodara yang ada di sini
Kak Dillah: Nginep?, berarti besok gak kuliah?
Anya: Enggak, gue mau izin aja
Kak Dillah: Pulang kapan?, nanti biar gue jemput
Anya: Gak tau, nanti gue kabarin
Kak Dillah: Awas kalau lo gak ngabarin gue
Anya : Gue akan ngabarin lo
Kenapa dia peduli banget sama gue?, bikin baper aja nih cowok batin Anya.
Anya memasukan kembali ponsel kedalam tasnya.
“Nya, Dam gue pulang duluan ya” Pamit Liam.
“Baru dateng, udah mau pulang aja lo” Ujar Adam.
“Iya nih, soalnya nyokap gue nyuruh gue balik”
“Masih anak mami lo Yam, hahaha” Ujar Anya diiringi tawa.
“Enak aja lo, udah ah gue mau balik” Ujar Liam sambil berdiri.
“Dadah Kak Liam” Ujar Isabella sambil melambaikan tangan.
Liam membalas lambaian tangan Isabella. Liam dan Putri pun pergi keluar dari dalam rumah.
“Putri kemana?” Tanya Anya.
“Nganterin Liam sampe ke depan kali” Jawab Adam.
“Kak cantik, kapan pulang?. Bisa tidak nginep di sini?” Tanya Isabella.
“Anya mau nginep di sini” Jawab Adam.
“Benar Kak” Tanya Isabella.
“Iya bener” Ujar Adam.
“Yesss, asyikkk, nanti Kakak cantik tidur sama Isabella ya?” Pinta Isabella. Anya mengangguk membuat Isabella bertambah senang.
Ratih masuk ke dalam rumah bersama anak-anak panti dan penjaga panti yang lain. Anak panti dan penjaga panti masuk ke dalam kamar masing-masing.
“Bu Ratih!” Panggil Adam.
Ratih menghampiri Adam, Adam segera bangkit dari duduknya.
“Kenapa Adam?” Tanya Ratih.
“Anya mau nginep di sini, boleh gak Bu?” Tanya Adam.
“Boleh banget, gak ada yang larang kok” Ujar Ratih.
“Makasih Bu” Ujar Anya.
“Sama-sama anggap aja rumah sendiri, oh iya kaki kamu masih sakit?” Tanya Ratih.
“Udah gak terlalu sakit Bu”
“Syukur kalau begitu, nanti kamu bisa tidur sama Putri”
“Kakak cantik tidur sama Isabella” Ujar Isabella.
“Oh iya kalau gitu, Ibu tinggal ke dapur dulu ya”
“Iya Bu” Jawab Anya dan Adam bersamaan.
Ratih pun pergi ke dapur.
“Asyikkk Kakak cantik jadi teman sekamar Isabella” Ujar Isabella senang.
“Ke kamar Isabella yuk!” Ajak Anya.
“Hayuu Kak, Kakak cantik udah bisa jalan?” Tanya Isabella.
“Udah kayaknya” Jawab Anya.
“Jangan dulu jalan, biar gue bopong lo lagi” Ujar Adam yang masih berdiri.
Gue seneng bisa bopong lo Nya batin Adam.
“Gak usah, gue bisa jalan sendiri” Ujar Anya kekeuh.
“Kakak dengerin kata Kak Adam, jangan ngebantah!” Ujar Isabella.
“Yaudah deh” Ujar Anya pasrah.
Adam segera membopong Anya. Adam berdiri dan pergi berjalan mengikuti Isabella yang jalan duluan.
^^O^^
Mereka sampai di dalam kamar Isabella yang tidak terkunci. Adam membaringkan Anya di atas kasur Isabella.
“Lo jangan jalan dulu sampe besok, kalau ada apa-apa panggil gue aja” Ujar Adam.
Kenapa Adam perhatian gini sih. Gue jadi bingung sama perasaan gue sendiri batin Anya.
“Iya, makasih” Ujar Anya.
“Sama-sama, gue pergi dulu” Ujar Adam sambil pergi keluar.
Isabella duduk di samping Anya. Dia membuka cokelat miliknya, lalu memakannya dengan lahap. Anya tersenyum memperhatikan Isabella.
“Kak cantik ini cokelat Isabella, Kakak cantik kan sudah Isabella kasih cokelat” Ujar Isabella.
“Hahaha enggak, Kakak gak mau cokelat Isabella” Ujar Anya tertawa.
“Terus kenapa melihat Isabella terus?”
“Soalnya Isabella cantik”
“Makasih, Isabella memang cantik, tapi kata Kak Adam yang cantik cuman Kak Anya aja”
Adam kenapa sering curhat ke anak kecil gini sih? batin Anya.
“Engga ah, Isabella yang paling cantik. Kak Adam suka cerita apa aja tentang Kakak?” Tanya Anya.
YOU ARE READING
Anya Aulia (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction(Lanjutan dari I Love You Ketua OSIS ya) Dalam kehidupan ini Anya berhasil melewati masa-masa yang sulit dalam hidupnya, dia kehilangan kedua orangtuanya dan juga orang yang dia sayang. Tapi. Di tempat yang baru ini Anya akan mulai dengan kehidupan...
