; 22

810 66 4
                                    

pau menatap dirinya di depan cermin sembari tersenyum setelah selesai memoleskan liptint pada bibir tipisnya itu. poninya terlihat menutupi jidatnya, rambut panjangnya tergerai indah. kemudian pau mengambil salah satu jepit ala korea yang sedang hitz saat ini, lalu menjepitnya di samping bagian kanan.

hari ini, pau siap bertemu ari untuk yang kedua kalinya. kali ini dengan penampilan yang bagus, tidak seperti kemarin yang terlihat kusam, rambut berantakan, dan juga masih menggunakan piyama karena belum mandi.

setelah puas memandangi dirinya di depan cermin, pau melangkah keluar dari kamarnya, menuruni anak tangga kemudian berjalan menuju garasi, mengambil motor matic kesayangannya. beruntung maurine dan mamanya sedang pergi keluar, jadi pau tidak perlu mendengar celotehan adiknya yang menyebalkan itu. pau menyalakan mesin motornya, kemudian melaju dengan kecepatan sedang. pau merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya, ia merasa... hari ini akan menjadi hari bahagianya.

tidak butuh waktu lama, pau telah sampai di taman. ia memarkirkan motornya, kemudian berjalan memasuki area taman. pau berjalan-jalan sebentar selagi menunggu ari, ini adalah taman yang biasa ia kunjungi bersama ari saat mereka masih menjalin asmara. pau duduk di sebuah kursi yang berada di bawah pohon, semua memori kini terputar kembali.

jam menunjukkan pukul 11:15 pm, tetapi ari belum juga terlihat batang hidungnya. sesekali pau melihat ke arah jam yang bertengger di tangan kirinya, memastikan apakah ari akan datang jam sekian? tetapi jarum jam selalu melewatinya.

kemarin, ari sudah menyetujui akan datang jam 11 siang. tetapi sudah hampir satu jam ari belum juga datang.

"berengsek!" pau memukul kursi taman dengan tangan kanannya sambil bangkit dari duduknya. ia kesal, merasa dipermainkan oleh ari.

pau pergi dari taman dengan motor matic kesayangannya. selama perjalanan menuju rumah, pau menangis tanpa henti. pandangannya buram, namun pau masih bisa mengendari motornya dengan stabil.

"harusnya gue nggak pernah percaya sama lo lagi!"

"lo pergi gitu aja tanpa alesan yang jelas, dengan watadosnya lo balik lagi ke gue, dan sekarang lo mempermainkan gue lagi!"

"bajingan!"

pau bicara dalam diam, air matanya terus mengalir tanpa henti.

"GUE BENCI LO ARIIIIIIII!!!!!"

seluruh pengendara di jalanan menjadikannya pusat perhatian saat pau berteriak sangat kencang.

pau pikir, ini akan menjadi hari bahagia untuknya. tapi ternyata pau salah besar, pau sangat membenci hari ini.

sekarang, pau memutuskan untuk tidak percaya pada lelaki mana pun.

direct messageWhere stories live. Discover now