4. Brondong Nekat

22K 510 23
                                    

Erika sudah kembali ke apartemennya sambil berusaha melupakan apa yang telah terjadi kemarin malam. Tidak seperti biasanya ia berangkat pagi-pagi sekali ke apartemennya. Lebih baik ia tidak bertemu Alden di rumah orang tuanya daripada harus bertatap muka dengan pria tersebut.

Begitu tiba di kantornya Erika tidak bisa berkonsentrasi. Ia masih saja teringat ciumannya dengan Alden. Semakin mencoba ingin melupakannya, semakin tak bisa melupakannya. Berondong tengil yang sepertinya sangat berpengalaman berciuman tidak seperti umurnya yang masih muda.

"Heh, ngelamun aja sih Non," kata Devi mengangetkan Erika.

"Apaan sih Dev. Aku ga melamun, aku lagi mikir kerjaan nih." Erika mencari alasan.

"kerjaan apa kerjaan, kayaknya lagi mikirin nih siapa gandengan yang akan diajak ke kawinannya si Belasungkawa yaa."

"Belasungkawa? Memangnya siapa yang meninggal?"

"Bukan belasungkawa beneran, tapi si Bella itu loh."

"Astaga aku lupa." Erika menepuk jidatnya. Gara-gara Alden dia sampai lupa tentang pernikahan Bella.

"Hmm, alasan. Pasti kamu ga mau datang ke pernikahannya si Bella 'kan."

"Eits, sapa yang bilang aku ga akan datang. Aku pasti datanglah."

"Yakin datang? Apa mau datang sendirian dengan kejombloanmu yang abadi kah?"

"Wah, kamu ini meremehkan aku banget yaa... aku kali ini ga akan datang dengan kejombloanku yang abadi, tapi bawa pasangan dong."

"Yakin... ini sudah hari senin loh tinggal besok sabtu acaranya."

"Yakin seyakin-yakinnya. Lihat aja besok sabtu aku akan datang sama pacar aku."

"Serius Ka udah punya pacar, aku seneng banget tau ga sih Ka. Sumpah aku seneng banget," ujar Devi melebih-lebihkan walaupun sebenarnya Devi sangat senang.

"Akh, cerewet banget sih kayak si Erik aja. Tapi kamu ngapain kamu ke ruangan aku. Emang kerjaan kamu udah beres semua?" tanya Erika.

"Ooh iya aku lupa, tadi aku ketemu cowok cakep nan bening di lobby dan masih unyu-unyu banget. Tuh cowok nanyain tentang kamu ke Intan yang resepsionis di bawah."

"Lalu?"

"Nah, kebetulan aku lewat jadinya aku bawa aja tuh cowok daripada digondol Intan. Tau ga sih si Intan yaa ampun gatel banget dia liat mahluk bening kayak gitu."

"Lalu?"

"Tuh cowoknya di situ." Devi sambil menunjuk seorang pemuda yang berdiri di luar ruangan Erika.

Erika jadi penasaran mengintip ke arah yang ditunjuk Devi. Betapa terkejutnya saat ia tahu kalau pria cakep dan bening tersebut ternyata Alden.

"Ngapain tuh bocah kesini," ujar Erika pelan.

"Kamu bilang apa Ka?" tanya Devi penasaran.

"Ga ada."

"Ya udah aku suruh tuh cowok ke
ruanganmu ya."

"Jangan Dev. Kamu tolong bilangin kalo aku ga ada ditempat atau lagi apa aja deh terserah, yang penting bilang kalau aku ga ada ruanganku."

My Sexy Lady Where stories live. Discover now