Terluka

2.6K 195 0
                                    

"Adakah yang tahu arti dari sebuah kepedulian?" —Author:)
-
-
-

Agatha melajukan mobilnya menuju Kafe Alatha, kafe tempat tongkrongan anak-anak Toughness. Teman-temannya sudah menunggu dia di sana, Flo ikut dalam mobil Agatha karena dia tidak membawa mobil.

Kafe Alatha terdapat ruangan outdoor di sampingnya dan itulah yang selalu digunakan oleh anak-anak Toughness. Mereka memilih ruangan outdoor karena dengan begitu mereka bisa bebas melakukan kegiatan mereka, seperti merokok atau bergurau bersama yang lain tanpa mengganggu atau terganggu pengunjung. Karena ruangan outdoor itu memang di khususkan oleh Toughness oleh si pemilik, karena dia juga anggota Toughness.

Agatha dan Flo keluar dari mobil dan menghampiri teman-temannya. Sudah ada sekitar sepuluh orang di sana, ada yang sedang merokok, makan makanan ringan, mengobrol, ada juga yang fokus pada ponselnya.

"Haiii guys apa kabar?" ucap Flo menyapa semuanya.

"Akhirnya kalian nongol juga," ucap Reni.

"Kayaknya kita dinantikan banget ya," ucap Flo lalu duduk begitupun Agatha.

"Agatha doang gak sama lo ya, jangan kepedean deh," ucap Dini.

"Lo kok sewot mulu sih sama gue Din, lo punya dendam apa sih sama gue?" ucap Flo.

"Ck! Jangan berantem mulu napa," lerai Reni.

"Din katanya ada yang mau lo omongin sama gue, tentang apa?" tanya Agatha, ya dia datang ke sini karena Dini yang menyuruhnya. Dini bilang ada hal yang penting yang harus dibicarakan.

"Lo inget geng Virgi?" tanya Dini, Agatha mengangguk dia sangat ingat geng itu, geng yang selalu mengajak ribut Toughness.

"Vira ketuanya, dia satu sekolah sama gue dan dia nantangin lo balapan," ucap Dini.

"Oke tentuin aja tempatnya, gue siap kapan juga," ucap Agatha tanpa berpikir.

Agatha tidak pernah menolak tantangan siapapun menurutnya jika mereka menantang berarti mereka penasaran dengan kemampuannya.

"Katanya kalau lo mau mereka yang atur tempat dan waktunya," ucap Dini.

"Yaudah bilang ke mereka gue terima tantangannya," ucap Agatha.

"Tha lo yakin? Mereka kan licik, apalagi tempatnya mereka yang tentuin gue yakin mereka akan berbuat curang," timpal Flo yang diangguki Reni. Mereka tahu bagaimana sifat geng Virgi yang sangat licik, dulu Agatha pernah kecelakaan saat balapan karena perbuatan mereka.

"Gak perlu khawatir, biarin aja mereka berbuat sesukanya. Lagian kan ada Sesil yang bisa meriksa tempatnya," ucap Agatha.

Sesil adalah salah satu anggota Toughness yang pintar dalam hal menyelidiki dan dia juga pintar dalam bidang komputer, dia bisa melacak seseorang atau mengetahui informasi seseorang.

"Oke nanti gue kabarin lagi," ucap Dini.

"Gue cabut duluan ya, Flo lo mau bareng gue?" ucap Agatha.

"Enggak gue masih mau di sini, lo duluan aja," jawab Flo.

"Oke, gue duluan," pamit Agatha berpamitan pada semua yang ada di sana lalu pergi meninggalkan mereka.

Baru saja Agatha hendak membuka pintu mobilnya namun urung karena dia melihat di seberang jalan ada seorang anak perempuan berumur sekitar 5 tahun yang sedang merengek kepada Ibunya menunjuk-nunjuk ke arahnya, di samping kafe ada toko es krim mungkin anak itu ingin membelinya, namun Ibunya seperti tidak mempedulikan anaknya dan sibuk mengobrol dengan temannya.

Smart Bad Girl (Selesai)Where stories live. Discover now