Balapan

1.4K 113 0
                                    

"Orang yang melakukan kecurangan, biasanya mereka yang tajur terkalahkan olehmu." —Author:)
-
-
-

Jalan Pelita, jalanan itu sepi sangat langka ada kendaraan yang melewati jalanan itu. Berbeda dengan malam ini, jalanan itu tampak ramai dengan beberapa mobil terparkir di samping jalan.

Di sana sudah terdapat dua geng yang sudah siap untuk melakukan balapan, Virgi dan Toughness keduanya sudah sama-sama berada di sana. Virgi yang di ketuai oleh Vira dan Toughness yang di ketuai oleh Agatha, kedua geng itu selalu berseteru dan setelah kejadian penyerangan terakhir mengakibatkan Virgi kalah baru kali ini lagi mereka kembali menantang Taougness.

"Apa kabar? Lama tidak bertemu," ucap Vira menghampiri Agatha diikuti oleh teman-temannya.

"Gak usah basa basi, gue gak perlu sapaan dari lo," ucap Agatha.

Vira menyeringai. "Santai aja kali, mau langsung mulai aja?" ucap Vira.

"Kenapa harus ditunda-tunda?" ucap Agatha lalu membalikan badannya menuju mobil dia, begitupun Vira.

Vira dan Agatha sudah berada di mobil masing-masing, sorakan-sorakan riuh terdengar dari kedua geng tersebut. Agatha menatap Vira dengan raut datar begitupunVira yang sama menatapnya dengan seringaian.

Co-driver sudah siap berdiri diantara mobil Agatha dan Vira, suara mesin mobil bergema memecah keheningan malam di jalan itu. Keduanya sudah sama-sama siap, co-driver sudah mulai menghitung mundur dan setelah itu menjatuhkan kain di tangannya sebagai petanda di mulai.

Agatha dan Virgi segera melajukan mobilnya membelah jalanan, saling menyalip dan menghadang agar tidak terkejar. Mereka harus melewati jalan raya yang cukup ramai untuk sampai di garis finish. Ini memang hal yang berbahaya tapi bagaimana lagi, memang sudah menjadi resikonya.

Agatha sudah menyebar beberapa anggota Toughness di beberapa tempat, berjaga-jaga takutnya ada hal yang tidak diinginkan terjadi mengingat bagaimana liciknya Virgi.

"Sil apa jalanannya aman?" tanya Agatha, di mobilnya sudah di pasang monitor yang tersambung pada Sesil.

"Sejauh ini masih aman Tha, tapi lo harus tetep hati-hati," ucap Sesil di balik monitor.

"Oke," ucap Agatha, dengan segera dia menacap gasnya menambah laju mobilnya. Sebentar lagi dia akan masuk ke jalan raya, Vira jauh tertinggal di belakang.

Jalanan cukup ramai Agatha menyalip beberapa kendaraan membuat suara klason bersahutan. Agatha beberapa kali melihat ke kaca spionnya, tapi di belakangnya tidak terdapat tanda-tanda mobil Vira. Vira cukup handal mengendarai mobil tidak mungkin dia tertinggal sejauh ini dengan Agatha, pasti ada yang tidak beres.

"Halo Tha." Sesil memangggil Agatha dari monitornya.

"Iya Sil?" jawab Agatha.

"Tha kayaknya ada yang gak beres, Flo bilang anak-anak Virgi mulai pergi satu persatu. Semua gak sadar, tapi tadi Flo liat beberapa pergi," ucap Sesil.

Sudah Agatha duga, pasti Vira merencanakan sesuatu tidak mungkin Vira jauh tertinggal olehnya. "Suruh anggota lain yang udah di sebar cek apa ada yang janggal!" perintah Agatha, dia melajukan mobilnya lebih cepat takut ada sesuatu yang terjadi di sana.

"Gue udah suruh mereka, tapi belum ada konfirmasi lagi," ucap Sesil.

"Tha bentar ada pesan dari Reni." Sesil dengan segera membuka pesan dari Reni, dan begitu terkejutnya dia membaca pesan itu. Reni memberi tahu jika ada beberapa polisi menghadang jalan di Jalan Orion jalan terakhir sebelum sampai di Jalan Pelita.

"Tha gawat, lo udah sampai mana?" ucap Sesil sedikit berteriak membuat Agatha kaget, dia sedikit mengurangi kecepatannya.

"Jalan Tunas, sebentar lagi sampai di Jalan Orion," ucap Agatha semakin membuat Sesil panik.

"Lo berenti sekarang, cepet Tha," teriak Sesil dari balik monitor. Agatha dengan segera menghentikan mobilnya.

"Ada apa sih?" tanya Agatha.

"Si Vira emang bangsat, dia kayaknya yang rencanain ini. Di Jalan Orion udah ada polisi yang jaga, kayaknya Vira yang rencanain ini. Lo harus puter balik sekarang!" ucap Sesil.

"Bangsat!" umpat Agatha. "Suruh yang lain bubar, cari tempat aman," perintah Agatha. Agatha bersiap memutar balik mobilnya, namun ada yang berbeda dengan mobilnya. Sepertinya ban mobil dia bocor, Agatha turun dari mobilnya melihat apa yang terjadi.

Dan benar ban mobil Agatha bocor, dia melihat ada beberapa paku yang menancap di sana. Vira, ini pasti sudah sangat di rencanakan. Bagaimana bisa Agatha tidak menyadarinya.

Agatha mendengar suara suara sirine samar-samar, itu pasti berasal dari motor dan mobil polisi. Agatha harus bagaimana sekarang, di sini sangar sepi tidak ada kendaraan yang lewat. Suara sirine itu semakin terdengar jelas, sudah pasti para polisi itu menuju ke sini.

Agatha masuk ke dalam mobilnya, mengambil ponsel dan kunci mobilnya. Dia berlalri dengan sekuat tenaga dia harus segera sampai di jalan raya agar bisa menghindari polisi itu.

Agatha sudah berlari cukup jauh, suara sirine itu semakin jelas. Agatha menjadi takut, takut jika dia harus berursan dengan polisi ini akan sangat rumit. Dari depan Agatha melihat remang-remang lampilu dan suara deru motor, Agatha berharap itu orang baik yang bisa menolongnya.

Agatha berdiri di tengah-tengah jalan, dia sanagat nekat tidak memikirkan apa dampak dari kenekatannya. Sebuah motor terlihat melaju sangat cepat, Agatha merentangkan tangannya dengan msta tertutup.

'Cittttt'

Hanya tersisa beberapa centi meter lagi antara Agatha dengan motor itu, sang pengendara motor itu terlihat sanagat terkejut. Dia membuka helm full face nya dan tanpa Agatha duga pengendara motor itu adalah seorang cowok yang sangat Agatha hindari.

Cowok itu mengerutkan keningnya menatap Agatha heran, tanpa babibu Agatha berjalan kebelakang lalu naik ke atas motor itu. Masa bodoh dengan cowok yang terkejut dengan tindakan Agatha itu.

"Puter balik cepet!" teriak Agatha membuat cowok itu semakin meresa heran.

"Maksud lo apa?" tanya dia membuat Agatha geram, kenapa harus banyak tanya.

"Nanti gue jelasin puter balik sekarang juga," ucap Agatha.

"Oke,oke." Cowok itu melajukan motornya berputar arah, Agatha menyuruhnya untuk ngebut dan untungnya dia menuruti perkataan Agatha tanpa bertanya atau membantah.

Smart Bad Girl (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang