Posesif Check

1.4K 226 33
                                    

"Jika Anda berkenan kami juga akan membuatkan rencana kerja dan penyesuaian keadaan lapangan serta memproyeksikan anggaran biaya proyek. Ini bisa menjadi langkah Kerjasama jangka panjang dan sebuah kehormatan jika Magatama mempercayai kami." ujar Naruto menjelaskan sambil memandang lawan bicaranya, sebelah tangannya meletakkan pena sementara dia tersenyum dengan tulus.

Sasuke terdiam beberapa saat dan tidak menjawab. Dia tidak begitu peduli dengan pokok pembicaraan yang disampaikan oleh Naruto, sementara tujuannya meminta pria muda itu tinggal adalah dorongan kerinduan dan ego. Jadi yang dia lakukan adalah membuat omong kosong hanya demi bertemu Naruto setiap harinya.

"Kamu..bisakah kamu tidak menggunakan bahasa formal padaku?"

Naruto menarik nafas dalam dan secara mendadak menelan usahanya untuk berlaku professional kembali ke perutnya "Baiklah."

"Itu bukan seperti kamu yang biasanya, tidakkah kita akrab Naruto?"

"Aniki aku sedang bekerja dan kamu adalah Klien Paus di perusahaanku. Bagaimana aku bisa memperlakukanmu secara santai?"

Sasuke memandang Naruto dan memperhatikan bagaimana sikap pemuda itu dari waktu ke waktu, Naruto cenderung canggung ketika berada di kantor dengannya seolah dia berusaha hingga tetes darah penghabisan untuk tetap professional dan sesantun mungkin ketika Sasuke sendiri terus mendorongnya ke tepi.

Naruto berkedip-kedip saat Sasuke tidak memiliki niat untuk menanggapi protesnya sementara Sasuke tenggelam dalam mata bintang yang menawan dan indah di hadapannya, suasana hatinya meningkat.

Sementara itu luar ruangan Hatake Kakashi berdiri dengan keraguan antara akan masuk atau menyingkir untuk beberapa waktu. Matanya melirik sekertaris Sasuke yang duduk sambil membenahi bedaknya.

"Kau yakin Sasuke-sama benar-benar tidak bisa diganggu?"

"Jika kau ragu maka cobalah, seminggu ini dia terus berada di ruangan bahkan makan siang juga di sana. Tampaknya ada proyek lain yang akan dibuat sejak dia terus mengurung diri bersama manajer relationship konsultan Tiongkok itu." ujar Ino sambil menatap pantulan dirinya di depan cermin compact powder.

Hatake Kakashi mendesah lemah, dia melirik map di tangannya dan merasa sia-sia untuk datang kemari sementara Uchiha Itachi tidak akan mengatakan banyak hal dengan kelakuan adiknya yang seenaknya sendiri.

"Tolong sampaikan ini pada Sasuke-sama dan hubungi aku jika beliau sudah menandatangani beberapa dokumen di dalamnya." kemudian dia pergi begitu saja.

Kemudian dia pergi dari ruangan sambil menatap sejenak pintu ruangan Sasuke yang tertutup seolah seekor naga tengah melingkari permatanya di dalam sana.

Sementara itu kembali lagi di dalam ruangan, Uzumaki Naruto melirik jam dan mengerutkan bibirnya. Di depannya Uchiha Sasuke sibuk dengan pekerjaannya tapi tidak memperbolehkannya untuk pergi. Urusan bisnis di antara mereka sudah selesai sejak 2 jam yang lalu bahkan jika itu lebih dipadatkan lagi maka urusan bisnis dan Kerjasama sudah sangat jelas dan harusnya Naruto sudah tak perlu pergi ke Magatama Tower sejak 3 hari yang lalu.

Tapi pria itu, pria dengan hidung mancung wajah rupawan seperti dewa musim dingin yang tenang dan misterius selalu menelphonnya dan mengintimidasinya mengenai pemutusan hubungan Kerjasama dengan perusahaannya. Dia pernah menangani berbagai macam klien tapi kali ini adalah jenis klien yang lengket seperti gurita.

"Bisakah aku keluar? Nii-chan aku lapar." Naruto mendesah lemah sembari berusaha mencari alasan untuk pergi.

"Kau ingin makan apa? Aku akan menyuruh orang untuk mengantarnya kemari."

Naruto mendongak, lagi? "Sejujurnya aku lebih ingin mencoba kantin di perusahaan ini, beberapa saat lalu aku hanya lewat dan itu sangat besar."

The Greener GrassWhere stories live. Discover now