5

12.7K 1.9K 231
                                    

Ya gaes, ketemu lagiiii. Lama juga yang nungguin ampe votenya cibuwwww 😂😂😂 Smg masih betah mengikuti kisah Aga, Nasi and ocir 😂

***

"Tumben jam segini udah pulang," ucap Nashira tanpa basa-basi ketika Argha memasuki pintu. Dia sedang duduk di living room dan bermain bersama Kuka. Sama sekali tak bermaksud menyindir meskipun kalimatnya terdengar begitu, murni terkejut.

Jam dinding masih menunjukan angka 8, memang aneh mendapati Argha sudah di rumah. Lima tahun menikah dengan Argha, tanpa harus mencari tahu sekalipun, Nashira tahu kapan pria ini pulang. Kalau tidak pada saat dia sudah tertidur, suaminya itu tidak pulang sama sekali. Mereka jarang bertemu, juga jarang berinteraksi. Terutama beberapa bulan belakangan di mana Argha lebih sering pulang ke apartemennya sendiri.

"Cuma mau ganti baju, habis ini mau pergi lagi," jawab pria yang sedang membuka sepatunya.

"Oh, kapan?"

"Habis ini."

"Tepatnya jam berapa?"

"Why?" tanya Argha bingung, istrinya ini tidak pernah terlalu ingin tahu.

Argha kembali melanjutkan langkah, memperhatikan Nashira yang raut antusiasnya memudar sepenuhnya. "Did you just wait for me?" tebaknya ragu, sebelum menyapa Kuka yang memberikan gonggongan kecilnya saat kepalanya di pat-pat.

Tidak berbeda jauh dengan Argha yang jarang pulang ke rumah mereka, Nashira juga tidak repot menunggunya pulang.

"Ada dua hal yang pengen aku omongin, tapi kalau kamu lagi sibuk, entar aja tunggu nggak sibuk."

"You know I am always tied up," jawab Argha  sembari berhenti di belakang sofa. Tangan kanannya bergerak membuka kancing kemeja di tangan yang lain tanpa melihat Nashira.

"Oh, Iya."

"So?" Argha masih di sana, menunggu penjelasan lebih lanjut. "Sekarang aja kalau mau ngomong."

Berkat itu, Nashira kembali terlihat antusias. Dia menurunkan Kuka ke lantai. "Kuka, go to your room. I want to talk to your Daddy!"

Kuka memberikan gonggongan yang membuat perempuan itu mengusap puncak kepalanya sebelum menuruti perintahnya. Pandangannya kembali tertuju pada Argha yang fokus membuka kancing kemeja.

"Tadi Mang Madi ke sini, katanya ada keluhan dari lantai bawah kalau kamar mandi kita bocor, udah aku cek tapi kayaknya gak ada masalah. Aku belum nemuin orangnya sih, you know I am introvert."

"Oh, entar aku yang temuin."

"That's better." Nashira tampak lega karena satu bebannya tuntas. "Nah terus, soal perceraian kita, aku juga udah hire lawyer buat ngurusinnya. Udah dua kali meeting. Mereka barusan kirimin aku draft gugatannya."

"..."

"Kamu mau baca gak? Aku sebenarnya mau minta pendapat kamu..."

Mendengar itu, alis tebal Argha terangkat, menghentikan sementara kegiatannya untuk menatap Nashira.

Dan melihat calon mantan suaminya yang malah diam saja, Nashira menambahkan. "... if you don't mind."

Bagaimanapun, Argha merupakan seorang lawyer yang kemampuannya diakui oleh banyak orang, termasuk Nashira sendiri. Dan sebelum ini, tiap kali Nashira memiliki kepentingan yang bersangkutan dengan hukum, dia biasanya meminta tolong pada Argha terlebih dahulu.

Pria itu tidak menjawab, tapi melangkahkan kaki panjangnya untuk ikut duduk di sofa.

"Mana?"

Nashira mengambil kumpulan kertas yang dia letakkan di atas meja. "Ini tadi aku print sendiri." Lalu menyerahkannya pada pria yang menyenderkan tubuh di sebelahnya.

Let's (Never) Get DivorcedWhere stories live. Discover now