13

9.2K 1.7K 175
                                    

22.21
To Mi Amor
Kamu lagi apa?

23.05
Mi Amor
Baby sorry aku balesnya lama
Tadi habis meeting sama manajemen
They said sorry for what happened at N's

(Aku nungguin kamu dari ta...) Nashira menuliskan itu, lalu menghapusnya.
(Aku boleh marah gak sih)
(Sumpah badmood banget, aku mau nangis) Dia kembali mengetik, dan terus menghapusnya.

10 menit berlalu, status chatnya di layar En Rico tertulis typing, tapi tidak ada satupun yang berhasil diketik hingga selesai dan berhasil dikirimkan. Perasaannya benar-benar kalut.

23.20
Mi Amor
Baby what's wrong?
Aku telpon ya?

23.20
To Mi Amor
Iya

Mi Amor is calling.

Perempuan yang terlentang di tempar tidurnya itu segera menekan tanda hijau di layar handphonenya, menyelipkan earphone ke telinga.

"Baby," panggil En Rico. Suara beratnya terdengar lembut lewat earphone yang tersambung. "Kamu kenapa?"

"Gak apa-apa," balasnya pelan.

"Bohong."

"Aku cuma lagi pengen mendengarkan suara kamu."

"Bohong," En Rico menekankan, benar-benar mengerti dirinya. "Kamu masih terluka ya gara-gara tadi? It's okay, baby. Kamu berhak marah."

Bibir Nashira mengerucut, mendengar itu saja rasa sesaknya makin parah. Matanya pun ikutan panas. Mungkin beberapa jam yang lalu, dia memang kepikiran dengan apa yang terjadi di N's, tapi kemudian yang dikatakan Papi membuatnya makin sakit hati. Puncaknya adalah dengan apa yang diucapkan Argha, ia benar-benar murka!

Well, maksud Argha memang bercanda, tapi menurut Nashira itu keterlaluan, sama sekali tidak ada lucu-lucunya.

"Aku kesal sama Argha," akunya kemudian, dengan nada menahan tangis.

"Dia ngapain kamu?"

"Dia bilang kalau mungkin aku..." Nashira menahan kalimatnya, tidak jadi memuntahkan sampai selesai. "Pokoknya dia kurang ajar!" tegasnya akhirnya.

"Kurang ajar?"

"..." Perempuan yang terlentang di kasur itu menelan salivanya kesusahan, tidak mampu menjelaskan pun tidak mau mengambil risiko Rico tiba-tiba mencurigainya.

"Baby, please tell me, what has he done to you?" tanya En Rico lagi, suaranya sarat akan kekhawatiran. "Was it something bad?"

"Kind of."

"Sumpah, aku bakal kasih dia pelajaran!"

"Jangan!" seru Nashira.

"Kenapa?"

"Dia lagi rajin ngegym, badannya tuh lebih tinggi dari kamu terus bisepnya gede. Keras banget. Aku tadi aja dorong dia malah aku yang mental! Aku gak mau terjadi apa-apa sama kamu."

Mendengar curahan penuh kekhawatiran Nashira, En Rico tertawa renyah. "Baby, tenang, aku dulu pernah ikut taekwondo."

"Serius?" tanya Nashira, matanya mendadak bersinar, kebayang betapa kerennya kekasihnya ini. "Eh, tapi Argha juga pernah Taekwondo, Karate, Jiu Jitsu," lanjutnya malas. "Pokoknya kamu gak usah labrak-labrak dia, aku gak akan suka! Kita gak suka sama apa yang dilakukan Salina, jadi gak usah ngelakuin hal yang sama."

Let's (Never) Get DivorcedWhere stories live. Discover now