11 || Mantra Sihir Pram

9.9K 1.3K 213
                                    

Halo, terimakasih kamu masih bertahan sampai chapter ini. Sampai ending book nanti aku bakal terus berharap dapat feedback dalam bentuk vote & komentar dari kalian guys, meskipun tulisan aku masih amburadul 🙏.
Seenggaknya ada motivasi buat lanjutin ide yang suka datang dan pergi sesuka hati ini.
🥲😭💚
.
.
.


Malam itu, setelah penampilan memukau sebagai penutup acara, Saka, Ren, dan Pram dari band kampus duduk bersama di panggung. Sorotan lampu panggung memancar di antara mereka.

Naka, yang seharusnya ditemani oleh Dahlia terpaksa naik ke panggung dan mengambil tugas MC sendirian sebab ada sesuatu yang terjadi di luar prediksi mereka.

"NAKARA LO GANTENG BANGET!" pekik salah seorang perempuan dari lautan penonton saat Naka baru saja berdiri di atas panggung.

Pemuda itu langsung dilanda salah tingkah.
"Terimakasih, ya," ucapnya.

Saka dengan jahil meraih mic di depannya dan berkata, "Ciee Salting." Kemudian disusul tawa dari dua oknum di sebelahnya.

Naka mencoba mengabaikan godaan sang Kakak dan memulai acara. "Baik. Terima kasih untuk teman-teman, atas penampilan luar biasa band kita malam ini, tepuk tangan dulu!" serunya, disambut tepuk tangan meriah dari penonton yang masih antusias.

"Sekarang, mari kita kenalan lebih dekat sama para member yang telah menghibur kita tadi. Ada Kak Sakala, Kak Renjana, dan Kak Pramoedya. Gimana nih, Kak, perasaan kalian setelah tampil malam ini?"

Saka tersenyum lebar lalu tertawa canggung, "Rasanya aneh, tiba-tiba lo ngomong pake basa formal begini, Naka!"

Tawa terdengar.

"Jawab aja, sih, Mas," ujar Naka.

Saka tiba-tiba mengacungkan ibu jarinya. "Nah! Itu baru adek gue. Panggil Mas aja. Jadi, apa tadi pertanyaannya, Na?"

"Gimana perasaan kalian setelah tampil malam ini?"

"Oke, Ren yang bakal jawab. Silakan, Ren."

Emang anjing ni anak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Emang anjing ni anak. Ren membatin di balik senyumnya.

"Mohon maaf sebelumnya karena keluar topik. Ini Sakala boleh dituker sama Bang Zio gak, ya?" celetuk Ren yang berhasil mengundang tawa.

"Kenapa? Lo nanti kangen, gue di sini aja."

Ren tertawa kecil, "Oke. Bercanda, ya. Kami dari perwakilan band, bersyukur banget bisa berbagi musik kami sama semua orang yang ada di sini. Semoga kalian menikmati penampilan kami sebanyak kami menikmati tampil di atas panggung."

Pram menambahkan dengan senyum penuh semangat, "Kami berharap musik kami dapat menghibur semua orang yang mendengarnya."

Naka tersenyum bangga, "Ada pesan khusus yang mau kalian sampaikan melalui musik kalian, nggak, nih?"

Geng BratadikaraWhere stories live. Discover now