4Sy'ster?

653 25 12
                                    

"Hihihi, kamu lucu. Namaku Zennytha, akrab dipanggil Zenny." jawabnya dengan tersenyum.
Aku terbelalak. Tidak mungkin!! Bagaimana namanya juga sama denganku!
"H-hah! APA! TIDAK MUNGKIN!" jawabku terkejut.

"Z-zenny? N-namamu, Zenny?" tanyaku sekali lagi memastikan.
"Iya, mana mungkin aku berbohong padamu." jawabnya sembari tersenyum simpul.

Perhatian! Pasien dari kamar nomor 1 telah siuman! Sekali lagi, pasien dari kamar nomor 1 telah siuman!

Kudengar suara toa dari luar kamar ini. Segera saja aku tersadar dari lamunanku.

Kulirik gadis yang ada disampingku ini. Gadis memakai tank top abu-abu bergambar panda diatasnya, dan memakai celana jeans super pendek. Kulihat dia sedang menata rambutnya, lalu menyematkan jepit rambut panda berwarna tosca. Tak lama dia memakai topi panda, dan tas kecil berwarna kuning yang ia sampirkan di pinggulnya.

Dia menatapku. Memandangku dari ujung rambut sampai ujung kakiku. Tak lama dia pun mengusap rambutku. Aku terkejut akan tingkah lakunya itu.

"A-apa yang sedang kau lakukan?!" tanyaku terkejut, dan mungkin saat ini mukaku blushing, huhh
"A-aku hanya, merapikan rambutmu yang acak-acakan" jawabnya sembari menunduk.

"Apa kau melihat sepatuku?" tanyanya kebingungan.
"Aku menemukanmu terjatuh di depan rumahku dengan keadaan penuh luka dan 'bertelanjang kaki'" jawabku menatap datar.

"B-benarkah?? Aakh!" jawabnya kesal
"Ah itu tak masalah untukmu sekarang. Tadi, sebelum kamu siuman, aku membawakanmu sepatu boot ini. Aku pikir kau akan menyukainya. Ini, ambillah." ucapku sembari menyerahkan sebuah kotak berisikan sepatu itu padanya.

Matanya berbinar menatap kotak dariku itu.
"Be-benarkah?! T-terima kasih!" ucapnya sembari mengambil kotak itu
Sepatu itu, aku mendapatkannya dari sebuah kotak bungkusan berwarna merah. Nelson memberikannya saat aku telah siuman. Aku membukanya. Isi kotak itu sungguh membuatku tercengang. Bagaimana tidak? Isinya, sebuah 'elytra', sebuah apel merah, sepasang sepatu boots perempuan, dan secarik kertas kecil yang isinya sama dengan punya Nelson.

Kurasa, sepatu boot ini bukanlah milikku. Karena, mana mungkin aku memakai sepatu perempuan? Jadi, tanpa pikir panjang, aku memberikannya pada seorang gadis yang terjatuh di halaman rumah kami.

Adhit POV

Sehari setelah gadis yang berada di rumah sakit Anto kamar no.1 itu siuman, aku ingin mengajaknya berkenalan di kamar kediamannya.

Kamar no.1 berada di ujung lorong ini. Saat aku ingin melangkah ke kamar yang berada di ujung tersebut, aku terkejut dengan seperti suara benda jatuh dari dalam kamar no.4.

Aku pun penasaran apa yang telah terjadi. Maka, aku melangkahkan kakiku untuk berbelok di kamar no.4.
Saat aku sudah berada diambang pintunya, aku membuka lalu menutup pintu itu kembali. Dan, aku membalikkan tubuhku, betapa kagetnya diriku.

Gadis itu..

Gadis itu telah siuman!

Gadis itu terduduk di samping ranjangnya sembari memegangi keningnya, matanya terpejam, nampaknya dia tak mengetahui kedatanganku. Aku mendekatinya. Lalu, dia menolehkan kepalanya kearahku.

"Sia..pa, kamu?" tanyanya penuh kebingungan.
"M-maaf, aku tidak mengetuk pintu terlebih dahulu, kukira kamu masih koma." jelasku sembari melangkahkan kakiku.
"STOP!" teriaknya dengan sangat lantang
"Hah! A-a-ada apa?!" tanyaku terkejut
"Kamu hampir menginjaknya! Kaca itu! Dibawahmu! Awas!" jelasnya sembari menunjuk pecahan kaca yang hampir kuinjak.

Aku yang melihatnya langsung melompat ke samping. Gadis itu melihatku dan tertawa karena tingkah laku ku.

"Eh, ngapain kamu ketawa?" tanyaku
"Hihi, kamu lucu" jelasnya
"Oh iya, kok bisa ada pecahan kaca sih?"
"Emm, anu, maaf, aku tadi ingin mengambil gelas air yang ada di atas meja, tapi tanganku licin, jadi, yaa.. Maaf.." jelasnya lalu menunduk.
"Oh, iya gapapa kok. Apakah kamu terluka? Sini coba kuperiksa." tanyaku khawatir.
"E-eh, t-t-tidak kok! A-aku baik-baik saja!" jawabnya, kulihat pipinya memerah
"Hehehe, tidak usah salting juga kali! Kamu makin nggemesin deh!" ucapku keceplosan sembari mengelus kepalanya.

Wajahnya mungkin saat ini seperti kepiting rebus, memerah. Haha, menurutku itu malah membuatku menjadi gemas padanya. Tapi aku tersadar dan membersihkan pecahan kaca tadi supaya tiada yang terluka.
Selesai membersihkannya, aku kembali membuka pembicaraan.

"Hei, btw namamu siapa?"
"Namaku DreamyGirl, tapi biasa dipanggil Aliya! Aliya Syahlia!" jelasnya. Aku membelalak kaget mendengar namanya.
"Ap-apa?! A-a-aliya? Aliya Syahlia? DreamyGirl?! Tidak mungkin!"
"Eh, emangnya kenapa dengan namaku?" tanyanya kebingungan
"N-namamu sama sepertiku! Aku TheDreamCraft, Adhit Syahbanur, nama pendekku Adhit." jelasku mencoba tetap tenang.

3 detik..

5 detik..

7 detik..

"Wha-t, A-a-adhit!? Hah, b-bagaimana bisa?! O-o-oooke, mungkin ini kebetulan kan? Apa kemarin aku yang mengetuk pintu rumahmu? Ah! A-apa yang terjadi pada kawan-kawanku?! D-dimana mereka semua sekarang!?" tanyanya panik.

"Hei, tenanglah. Kamu baru siuman, dan juga ini hari keempat semenjak kalian semua jatuh di depan rumahku dan rumah temanku dengan kondisi tak sadarkan diri plus luka yang ada di sekujur tubuh kalian. Teman-temanmu selamat, dan satu orang diantaranya telah sadarkan diri kemarin. Zenny, namanya Zenny." jelasku panjang lebar.

"Huuft, syukurlah kalau begitu-" ucapnya.

"Oh iya, ada yang ingin kukatakan padamu, Aliya. Sebenarnya kalian ini siapa? Dan mengapa baju, warna kulit, dan karakteristik kalian sama dengan kami? Apa yang terjadi sampai-sampai kalian pingsan+koma dan luka yang ada di sekujur tubuh kalian?" aku menyerbunya dengan banyak pertanyaan.

"Kami adalah '4Sy'ster'. Zenny, yang bermata merah dan memakai apapun yang berbau hal-hal panda. Ervy, yang memakai hoodie kuning dan berambut coklat. Nelsy, berkulit biru dan berambut pirang, dia bukanlah seorang manusia." jelasnya.

"A-apa!! Bahkan, nama kalian semua sama dengan nama kami! B-bagaimana bisa?!" ucapku

"E-eh, m-memang siapa yang kau maksud dengan 'kami'?" tanyanya kebingungan.

"Kami, kami adalah '4Brother's'. Zenmatho, yang biasa dipanggil Yudha, bermata merah dan memakai baju panda. Erpan, yang biasa dipanggil Irfan, juga memakai hoodie kuning+topi yang selalu melekat di badannya, serta berambut coklat. BeaconCream, biasa dipanggil Nelson, berambut pirang dan selalu memakai helm kaca yang diatasnya ada cream strawberry dan bukan manusia juga." jelasku padanya.

"Kukira, hanya aku dan kamu yang sama. Tapi, ternyata kita semua sama.."
"Apakah, salah satu diantara kita adalah 'klon'?" tanyanya muram

"T-tidak mungkin! Jangan berfikir seperti itu, Aliya!"


——————————————————
Huweeee..
Maafkan dakuuu, ku tidak bisa memanjangkannyaa..
Lagipula ku juga tidak bisa nepatin janjikuu ToT
Ini adalah minggu2 paling tersibuk bagiku..
Jadi, maafkan saya jika updatenya telatt banget T-T
Dan, maaf jika beberapa minggu kedepan bakal lebih telat lagi upnya, dan bakalan lebih pendek ceritanya TvT
So, see you in the next chapter~

[TAMAT] 4Brothers Minecraft Indo FanfictWhere stories live. Discover now