Senyuman Manis

489 17 23
                                    

Berbulan-bulan telah berlalu semenjak Irfan telah mengungkapkan perasaannya yang pertama kali dan mungkin terakhir kalinya(?).

Itulah akhirnya. Hati Irfan kini kosong. Hampa. Raut wajahnya pun tak pernah tersenyum hingga 5 Bulan lamanya. Kaku. Tak pernah ceria. Seperti ada yang hilang dalam hidupnya.

A-aku jawabnya nggak.. M-maaf Fan, a-aku suka sama Zenmatho..

Jawabnya nggak.. Aku suka sama Zenmatho..

Nggak.. Aku suka sama Zenmatho..

Suka sama Zenmatho..

Zenmatho..

Zenmatho..

Zen..

Kata-kata itu terus saja terngiang di kepalanya. Setiap ia berusaha melupakannya, selalu saja gagal. Malah makin parah. Disaat ia sedang kambuh begini, dia hanya melamun dan mematung. Tak ada gairah dalam dirinya. Hanya meratapi nasibnya. (a/n : kasian, ngenes amat kamu Pan:( Mending ama aku aja :3 //plakk)

Disaat dirinya ber-menung-ria Nelson selalu saja asyik mengganggunya. Dia menepuk bahu Irfan.

"Aku tahu kau melewati masa yang menyedihkan. Tapi jangan terlalu larut dalam suasana ini, Fan. Masih banyak di luar sana yang lebih baik dari dirinya. Atau, kamu kurang peka??"

"Kurang peka? Maksudmu apa??" lirik Irfan tajam.

"Ih, horror. Kagak usah gitu juga kali. Kondisiin dulu mata mu noh! Serem.."

Irfan diam, kini tatapannya tak se-horror tadi. Matanya menyayu. Ekspresi kesehariannya akhir-akhir ini.

"Hhaaah- Ku tebak kamu gatau ya kalo ada yang lagi jatuh cinta sama kamu!" ungkapnya sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Dih! Gue bilang apa juga! Kalo sama gue jangan pake aku-kamu, geli banget suer" omel Irfan

"Iye iye, kebawa suasana.."

"Ada yang jatuh cinta sama gue? Emang siapa?"

"Ada deeeh. Pekalah dikiiitt Pan.. Kasian dia nya terus nungguin kamu"

"Apa mungkin si Nelsy yak?" tanya Irfan dengan muka polos.

"Waaattt- EH! Gue bilangin ya ke elu, kalo NELSY itu MILIK GU-..… ups.." Nelson berhenti lalu menutup mulutnya, keceplosan.

"Bhaahahahahaha.. Hwaahahahaa.. Akhirnya ketauan juga kalo lu naksir si Nelsy, Hwahahahahaa.."

"Ish, apaan sih.." ucapnya menggerutu yang dibuat-buat.

Nelson nampak tersenyum sekilas. Dia berhasil membuat Irfan tersenyum, bahkan tertawa terpingkal-pingkal untuk sekian lama..

"Udah ah, jangan bahas itu lagi, hmmp" ucap Nelson yang tampak ngambek yang dibuat-buat juga.

"Ihihihihi, cieeee ngambek nih yaa.. Udah-udaahh. Gabakal bocor kok rahasia elo sama gue, tenang aja.."

"Janji?"

"Janji" ucap Irfan lalu memainkan kelingkingnya dengan Nelson.

Nelson pun tersenyum ke Irfan, begitupun sebaliknya. Semenjak hari itu Irfan melupakan masalahnya dengan Zenny.

**

Ah, memang, teman adalah tempat terbaik untuk melupakan berbagai rasa sakit.

Nelson, kini bahkan sudah bertunangan dengan Nelsy. Kejadian yang dilakukan mendadak ini sangat heboh. Bahkan, kabar baik ini sudah menyebar dengan cepat. Banyak sekali teman-teman mereka berdatangan ke rumah Nelson.
"Widih, si Nelson udah tunangan aja nih.. Gua bakal kesepian lagi" ucap Adhit lesu.

"Tenang aja Dhit! Kamu bisa main ke rumah kami kok! Kami dengan senang hati menerimamu~" ujar Zenmatho berbinar.

Erpan dibuat tersenyum sekilas saat melihat tingkah Zenmatho.

"Kamu kok imut banget sih Zen.." batin Irfan

Sementara Ervy pun speechless karena melihat ekspresi Irfan yang tersenyum sekilas tadi.

"Andai senyum itu ditujukan hanya untukku.." batin Ervy menunduk

**

"I've been hearing symphonies
Before all I heard was silence
A rhapsody for you and me--"

"Ehem ehem! Eeh, maaf yaa aku gangguin kamu yang lagi asyik nyanyi, hehe. Silahkan dilanjutin lagi nyanyinya.." ucap Nelsy

"Engga apa-apa kok. Waah, selamat yaa yang udah tunangan. Ditunggu undangan pernikahannya~" ujar Ervy sembari tersenyum tulus

"Kamu kalo senyum manis banget. Sayang kalo disia-siain, haahahahahaa"

"Hehe, makasih udah ngehibur aku"

"Ngga apa-apa kok Ervy. Aku tau kamu mungkin lagi sedih/baper atau yang lainnya. Jangan sungkan ya, kalo mau curhat, curhat aja gih"

**

"Zen Zen Zen!! Gawat Zen! Gawaaatt!" ucap Erpan panik dan pucat

"E-e-eehh, gawat kenapa?! Ada perampok!? Mana!? Sini aku lawan, hyaaat" ujar Zenmatho dalam mode siaga sembari membawa sudip dan mengenakan celemek Hello Kitty favoritnya.

"Ppfffftttt, BWAAHAHAHAHAHAA! Astaga astaga astaga! Kamu lucu banget sih Zen!" kata Irfan sambil terbahak karena reaksi dari Zenmatho.

Zen yang bingung pun hanya dibuat diam sembari mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Maksud aku, perutku ini lho, lagi darurat kelaparan, hwaahahahahaa" tawa Irfan sambil menunjuk perutnya.

"EEERRPAAAANNNN!! AWAS KAMU YAAA!!" Zenmatho pun marah sementara Irfan sudah berlari duluan takut dihukum gelitik oleh Zenmatho.

Zenmatho terdiam sejenak lalu melanjutkan lagi aktivitasnya yang sempat tertunda, yaitu memasak bubur ayam.

°°°

[TAMAT] 4Brothers Minecraft Indo FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang