14. Iseng

2.3K 348 128
                                    

AILA POV

"Morfometrik aja, gampang dan masih jarang yang penelitian itu. Kan genus burung juga banyak. Per-genus aja, kalo mau lebih ribet ya Ordo." Gue menyarankan anak magang yang ada di depan gue ini.

"Saya boleh penelitian di sini Kak Ila?" Tanyanya.

"Kalo proposal kamu disetujui sih ya ayok, saya pembimbing. Tapi cepet, soalnya saya ada rencana sekolah."

"Ya saya juga mau Kak lulus cepet!"

"Oke, selesai magang lanjut aja ya??"

"Siap!"

"Saya tinggal dulu, mau beli makan, laper! Dah kamu juga keluar sana, keracunan tar lama-lama di sini!"

Gue meninggalkan anak magang bernama Evelyn ini. Nanti aja dah bahas penelitiannya, dia juga masih semester 7, masih lama, mending gue makan dulu.

Keluar dari Lab Ornitologi, gue berjalan santai ke ruangan staff khusus peneliti. Sebuah ruangan panjang yang dibatasi oleh kaca dan alumunium menjadi kubikel kecil-kecil untuk kami meletakkan barang pribadi. Untung saja sekeliling ruangan gue sudah gue tempel poster burung-burung endemik Indonesia, jadi gak nerawang. Kunci ruangan gue bahkan gue ganti, jadi petugas cleaning service gak punya duplikatnya, biar privasi gue tetap terjaga.

Mengambil jaket, gue langsung turun ke lantai satu, karena kunci mobil, cardholder dan ponsel sudah ada di dalam saku celana.

"Kemana La?" Gue menoleh, si Mas Adit kampret ternyata yang menegur.

"Cari makan, laper!"

"Yaolo! Baru juga jam 10, udah laper aja. Kerja oy!"

"Dari tadi udah di Lab, lagian... gue mah kerjanya di lapangan!"

"Mo makan di mana?" Tanya Mas Adit.

"Mau ke emol! Nyari yang ena-ena, kalo gak ke McD Cibinong!"

"Ikut dong! Pake mobil lo ya???!"

"Kerja woy, kerja!" Gue menyindirnya.

"Hahaha udah yuk!"

Gue pasrah, susah memang menghindar dari mas-mas sialan ini.

Akhirnya, kami berjalan berdua lewat belakang menuju parkiran, ketika sudah di mobil si kampret ini bahkan gak menawarkan diri untuk jadi supir. Gak berubah emang dia!

"Istri apa kabar Mas?" Tanya gue basa-basi sembari menjalankan mobil keluar dari kawasan kantor yang luas ini.

"Gausa diceritain ah, tar lo cemburu!"

"Idihhh!" Seru gue sok tegar.

"Denger-denger lo mau sekolah lagi?"

"Denger dari mana?" Gue bingung, kayanya rencana S3 belum gue kasih tau siapa-siapa selain Mama deh, sama si monyet Shila sih, adik gue.

"Kabar burung!"

Gue mendiamkan, tak menyaut. Bingung juga mau bales omongannya apaan.

"Ke McD aja La, jangan ke CCM, males gue ketemu banyak orang!"

"Lha emang McD sepi?"

"Ya gak sebanyak orang di dalem mall kan?!"

"Yaudah!"

Gue gak jadi puter balik di dekat pintu masuk CCM, tapi langsung lurus menuju McD yang jaraknya mungkin sekitar 1 kilo lagi.

Sesampainya di mekdi, gue langsung keluar, gak pake basa-basi ngajak si Mamas Kampret ini bareng, toh dia bakal nyusul juga.

Dunia Abu-abuWhere stories live. Discover now