pertemuan yang ditentukan

6.4K 951 131
                                    

"Ne~muu-chan." Aku duduk disampingnya, lagi lagi dia sedang meracik sesuatu. Karena penasaran, ku beranikan diri untuk bertanya.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Meracik ramuan."

"Untuk apa?"

"Supaya aku tahan dengan Sinar matahari."

"Apa kalau kau tahan Sinar matahari kau akan bisa keluar bersamaku?"dia hanya mengangguk.

"Oh ya ada satu lagi."dia seperti menunggu pertanyaan ku.

"Apa iblis bisa tumbuh besar?"dia berhenti meracik.

"Kenapa kau menanyakan hal itu?"

"Tidak, maksudku apa iblis juga bisa dewasa dan menikah?"dia mengernyit.

"Itu tergantung iblisnya."

"Semakin lama mereka hidup, semakin banyak hal yang bisa mereka lakukan."

Aku memiringkan kepalaku."Contoh?"

"Saat umurnya lebih dari 100 tahun, mereka bisa menyamar, pura pura tumbuh atau kembali ke ukurannya dimasa lalu." Aku mengangguk tanda mengerti.

"Memangnya kenapa nee-chan menanyakan soaln itu." Aku tergagap gagap mengatakan alasan nya kepada muu-chan.

"Itu...aku pernah melihat seorang kakak lelaki yang yang menjadi pendamping adik perempuannya saat menikah."

"Kapan nee-chan melihat nya?"

Aku menggaruk belakang leherku yang tidak gatal."s...saat aku berusah mencari makan gratis." Aku tau aku aneh, jadi tak heran kalau muu-chan memasang ekspresi terkejut.

"Memangnya ibu nee-chan tidak memberi nee-chan makan?"

"S...saat itu aku menghancurkan vas bunga mama, jadi dia menghukumku sedikit." Tersirat ekspresi kasihan di wajah muu-chan.

"Sekarang dimana ibu nee-chan?"

"Di ibu kota, bersama kekasih barunya." Tiba tiba muu-chan memelukku.

"Mulai saat ini aku yang akan menjaga nee-chan." Aku membelai surainya dengan lembut.

Kruyukk...

Astaga perutku bunyi.

"Nee-chan lapar?" Aku mengangguk pelan.

"Memang kemana semua makanan yang tadi douma belikan?"aku memainkan jariku, malu untuk mengatakannya.

"Orang yang mengantarkan makananku sepertinya sangat kelaparan, jadi aku membagi sebagian besar untuk orang itu dan temannya."

"Apa muu-chan marah?"dia menghela nafas panjang.

"Hatimu seperti malaikat, tapi kau juga harus memikirkan dirimu juga."

"Berjanjilah untuk tidak terlalu memikirkan orang lain." Aku menautkan jari kelingking ku, sebagai tanda kalau aku berjanji.

"Apa aku boleh keluar ke pasar?"

"Apa kau berniat untuk kabur?"aku sontak menggeleng dengan kuat.

"Aku hanya ingin belanja."

"Baiklah, kuberi waktu dua jam, jika kau berani kabur..." Mataku terasa memanas, buliran ait mata mulai menetes, kulihat muu-chan sedikit panik.

"Muu-chan gak percaya sama aku?!" Dia langsung memeluk ku kembali.

"Aku percaya pada nee-chan, jadi kumohon jangan khianati aku." Aku mengangguk pelan lalu tersenyum.

"Aku akan kembali secepatnya."

"Muu-chan mau makan apa?"

"Terserah, sebanyak apapun makanannya itu tidak akan membuatku kenyang." Aku mengangguk tanda mengerti, Aku pamit pergi melewati pintu yang dibuka oleh nakime, saat aku keluar aku sudah berada di pasar yang menjual aneka ragam bahan makanan.

"Wah...ramai sekali."aku keliling melihat lihat bahan apa yang akan ku beli.

"Apa aku buat tumis teriyaki ya?" Aku pergi toko tempat membeli daging. Tak jauh dari tempatku berdiri, aku melihat sosok yang tak asing mendekat.

"Gawat!"aku langsung berbalik dan lari sekencang mungkin, tapi naas nya dia berhasil menangkapku.

"Yo~onna! Kita bertemu lagi." Tubuhku tidak bisa berhenti gemetar, entah kenapa suara yang penuh semangat itu membuatku merasa takut.

"Sudah kuduga, kau bukan iblis."dia tersenyum. Entah kenapa perasaanku sedikit lebih nyaman, tapi walaupun begitu aku tidak boleh lengah.

"B...bisa kau le...lepaskan tanganku."pinta ku sedikit gemetar.

"Akan aku lepas setelah kau berkata jujur, siapa anak kecil yang selalu kau bawa?"









Yo minna gimana?

Jadi begini para penggemar kny pasti tau lah ya siapa si lelaki berambut oranye merah dengan bawaan bicara yang semangat?

Ok segini dulu ya gais...

Karena ini cerita muzanxreader

Jangan harap kalian baper sama Kyoujurou meheheheheh(◔‿◔)

Ja~

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now