salah waktu dan takdir

3.8K 595 107
                                    

Muzan pov

"Ne muu-chan, kau tau tidak?"aku menggeleng.

"Yusuke mengirim surat kerumah lama!"aku mengernyit, padahal aku tidak ingin mencari gara gara pada  orang itu, tapi sepertinya dia menantangku.

"Darimana nee-chan tau?"

"Aku bertemu Toshiba-san saat pergi ke pasar!"

"Lalu apa isi suratnya?"

"Yusuke mengundangku ke acara pembukaan cabang perusahaannya."

"Lalu kalau ayahnya murka lagi bagaimana?"

"Makanya kita harus pergi bersama!" Aku bingung dengan sifatnya, dia tidak pernah menuntut sesuatu, tapi sekalinya melontarkan keinginan dia meminta yang aneh aneh.

"Aku rindu dengan Yusuke."

"Baiklah, tapi berjanjilah untuk tidak meneteskan air mata saat terjadi sesuatu."

"Gunakan irotomesode yang aku berikan waktu itu." Dia pun mengangguk dan pergi bersiap siap

Muzan pov end

Muichirou pov

Beberapa saat yang lalu aku melihat senjurou sedang duduk di engawa rumahnya, dia seperti sedang menahan tangis entah karena apa.

"Senjurou-kun, tidak biasanya kau menangis, ada apa?" Dia yang menyadari kedatanganku langsung mengusap kasar air matanya.

"Bukan apa apa."

"Aku tau kau sedang sedih, jadi ada apa?" Awalnya dia enggan, tapi akhirnya dia menceritakan semuanya.

"(Y/n) nee... Dia membenciku." Aku terkejut, (Y/n)-san bukanlah orang yang membenci tanpa alasan.

"Memangnya apa yang terjadi?"

"Dia bilang aku dan aniki sama sama tidak memiliki hati."

"Ne tokitou-san, apakah ini semua karena Amai?" Aku hanya diam.

"Atau karena muzan?"

"Kau tau (Y/n)-san melindungi iblis?"dia mengangguk.

"Padahal muzan adalah raja dari segala iblis, dia tidak punya belas kasihan apalagi kasih sayang."

"Tapi kenapa harus dia yang disayang (Y/n) nee?" Dia menunduk, Seperti menahan isak tangis, tak lama kemudian air matanya membasahi hakama nya.

"Apa muzan sudah menghasut (Y/n) nee?"

"Entahlah, tapi jika itu benar-benar terjadi aku tidak akan memaafkan nya."

"Tapi kau tau senjurou? Buka hanya kau yang menginginkan (Y/n)-san, camkan itu."setelah itu akupun bangkit dari engawa dan meninggalkan senjurou yang sedang kebingungan.

Muichirou pov end

Senjurou pov

"Tapi kau tau senjurou? Buka hanya kau yang menginginkan (Y/n)-san, camkan itu." Setelah itu tokitou-san meninggalkan ku begitu saja.

Apa maksudnya? Apa dia memberi peringatan agak aku tau kalau yang kulawan adalah raja iblis? Atau karena hal lain?

Setelah berfikir cukup lama, akupun kembali masuk kedalam rumah, baru kali ini aku melihat aniki merenung, aku jadi merasa bersalah karena berkata seperti itu.

Flashback on

"Aniki, apa yang kau lakukan pada (Y/n) nee?" Kumulai perbincangan saat diba dirumah.

"Apa maksud-"

"Aniki tidak perlu berbohong!"aniki tercekat.

"Aniki...pasti sudah melakukan hal yang sudah membuat (Y/n) nee sakit hati!"

"Cepat jelaskan!" Aniki menjelaskan semuanya, secara detail, dan saat itu juga aku memukulinya walau ku tahu ini tidak ada rasanya.

"Aho! Kenapa aniki melakukan itu! Harusnya saat Shinazugawa-san memukulinya aniki menolongnya, bukan diam saja!"

"Kaa-san bilang hati seorang wanita itu rapuh! Rapuh melebihi kaca yang amat tipis!"

"Aku kecewa pada aniki! Aku benci!"

Flashback off

Aku memasuki kamar aniki dan duduk disampingnya. Aniki tidak berkutik, tiba tiba aniki cegukan.

"Aniki! Apa kau meminum sake!?"sepi, tidak ada jawaban, akupun langsung mengangkat wajah aniki, wajahnya memerah tapi bukan karena sake melainkan karena menangis terlalu lama.

"Aniki! Kau menangis!?"aku khawatir, karena aniki biasanya orang yang bersemangat.

"Kau benar, kaa-san akan kecewa padaku."

"Gomen, aku tidak berniat melukai aniki."

Ini bukan salah aniki, ini hanya sebuah kesalahan dari sebuah waktu dan takdir

Piss:v

Tbc.

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now