LH - 01

128K 7.6K 2.9K
                                    

Part ini aku minta 2.5K vote dan 2K komen yaaaa 🫶🏻🫶🏻😍😍❤️❤️

1.400 kata, panjang nih. Semoga kenyang

Komen tiap part yahhh! Makasehhhh

Roman melonggarkan dasi yang mencekik lehernya selama beberapa jam ke belakang, dia juga melepas dua kancing teratas yang terasa seperti mengerangkeng lehernya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Roman melonggarkan dasi yang mencekik lehernya selama beberapa jam ke belakang, dia juga melepas dua kancing teratas yang terasa seperti mengerangkeng lehernya.

Roman duduk di atas closet kamar mandi. Dia beristirahat disana sejenak, melepas lelah dari hiruk pikuk acara yang sedang dua hadiri. Acara penyambutan keluarganya pada kakak tertuanya, atas jabatan barunya di perusahaan keluarga mereka, Rome.

Mahawira Denhaag— merupakan anak tertua dari keluarganya, biasa dipanggil Den. Disusul Maharaja Roman— dia merupakan anak tengah yang kental dengan panggilan Roman. Dan terakhir si bungsu, Mahadewa Saka— biasa dipanggil Saka.

Tidak hanya di lingkungan pertemanannya dia dikenal sebagai cowok pendiam dan dingin. Di keluarganya pun dia juga di kenal sebagai sosok yang pendiam juga. Pendiam dan jarang berbicara.

Roman merogoh bungkus rokok yang terselip di saku celananya. Dia butuh rokok untuk menetralkan rasa pahit di lidahnya. Pria itu membakar ujung rokok dengan korek api, dan menyesap puntung rokok dengan tenang. Dia kepulkan asapnya keluar, membuat bilik kamar mandi tempat dia bersembunyi penuh dengan kepulan asap.

Roman duduk menyilang di atas closet. Ia menopangkan kaki kanannya ke atas kaki kirinya. Sembari menikmati sebatang rokok, Roman terdiam untuk mengembalikan energinya yang hilang.

Tapi dia di usik oleh alarm kebakaran yang berbunyi. Roman mendongak, dia mengumpat kecil, saat mengetahui asap rokoknya mengepul lebat di atas, sampai membuat alat pendeteksi kebakaran itu berbunyi.

"Sial." Gumam Roman dan langsung mematikan rokoknya lalu membuangnya di dalam tong sampah yang ada di samping closet.

Roman segera keluar, dan dia bisa mendengar alarm kebakaran terdengar lebih nyaring. Sangat nyaring. 

Roman mencuci tangannya di wastafel sembari membenahi kancing kemeja dan juga dasinya, sebelum keluar dari kamar mandi.

Begitu keluar dari kamar mandi, hotel yang menjadi tempat di senggarakannya acara keluarga ini sudah ricuh. Tamu tamu undangan keluarganya yang sebelumnya ada di dalam aula berhamburan keluar saat mendengar alarm kebakaran berbunyi.

Roman hanya membuang nafas pelan. Pria itu melangkahkan kaki masuk ke dalam aula, berniat mengambil ponselnya yang masih tertinggal disana.

Tubuh kekar Roman bertubrukan dengan tubuh tubuh yang berusaha untuk keluar dari ruangan itu. Ada untungnya juga tubuh Roman tinggi. Tingginya hampir mencapai dua meter, membuat dia bisa leluasa mencari celah dengan matanya.

Saat Roman berhasil masuk ke dalam, pria itu bergegas menuju meja makannya yang tadi diisi oleh dia dan anggota keluarganya. Ponselnya masih tertinggal disana bersama dompetnya.

Love HateWhere stories live. Discover now