LH - 25

50.9K 4.1K 3.2K
                                    

Yeyyy! Berhasil tembus! Makasih banyak! Meskipun lama gapapa yang penting tembus.. heheh!

Btw sebelum baca ini bisa mampir ke karya karsa Additional part 24, itu lanjutan bab kmrn terus nanti bisa nyambung sama bab ini..

Kalo gabaca gapapa, isinya ada adegan dewasa. Di bab ini ak jelasin tipis tipis juga. Tapi kalau mau baca makasih bangettt, karena dijamin puas seperti biasa ☺️☺️🥵🥵

 Tapi kalau mau baca makasih bangettt, karena dijamin puas seperti biasa ☺️☺️🥵🥵

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pelan pelan Ca, pelan oelan... wkwkwk

Target : 2.8K vote dan 3K komen!

"Dari tadi kamu diem aja? Kenapa?" Roman akhirnya sadar, kalau sejak pulang dari rumahnya, Naraca cenderung diam dan melamun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dari tadi kamu diem aja? Kenapa?" Roman akhirnya sadar, kalau sejak pulang dari rumahnya, Naraca cenderung diam dan melamun.

Nah benar saja dugaannya, Naraca tidak merespons ucapannya. Wanita itu menatap ke arah tembok sembari memeluk kedua kakinya sendiri.

"Naraca?" Panggil Roman sambil pria itu menyentuh pundak Naraca. Tubuh Naraca berjingkat kaget. Wanita itu seketika tersadar.

Naraca mendekat pada Roman dengan menggeser duduknya lebih dekat. "Kenapa kak?"

Roman memberi tatapan menyelidik pada Naraca. "Siapa?" Tanyanya.

"Hmm?" Naraca mengerutkan dahi, tidak mengerti dengan pertanyaan Roman.

Roman menarik tangan Naraca, meminta wanita itu untuk menghadapnya. "Siapa yang sudah ngomong aneh aneh sama kamu?"

Naraca menggelengkan kepalanya. "Nggak ada. Kenapa emang kak?"

"Masih tanya kenapa? Kamu dari tadi diem dan melamun. Lebih tepatnya setelah kita pulang dari rumah keluarga saya." Tekan Roman. Pria itu tidak suka dengan Naraca yang seperti ini.

Naraca mengelak dengan pernyataan Roman. "Tiap hari aku gini, kak?"

"Naraca." Roman terdengar serius. "Kamu kira saya bodoh? Kita bercinta dengan panas di kamar saya, di atas meja. Kamu, dan saya sama sama terlibat kegiatan yang menurut saya sangat intim. Kamu baik baik saja saat itu, bahkan setelah bercinta kamu masih merespons saya dengan baik. Tapi setelah kita pulang, kamu diam saja. Bahkan rasanya saya seperti tembus pandang!" Seru Roman. (On karya karsa Additional Part 24🔞)

Love HateWhere stories live. Discover now