008. Twins and Ex-boyfriend

69.7K 6K 206
                                    

<<JANGAN LUPA FOLLOW& VOMMENT>>

Kasih tau kalo ada typo hehe:v

Cklik

"Kurangi sedikit sikap brengsek anda tuan, bukankah mereka anak anda? Seenggaknya bersikap lembut lah putri anda sedang sakit!" Ujar vely pedas menekan kata anak.

"Sopan kah berbicara seperti itu kepada rekan kerja anda" Balas kevin dengan tampang datarnya.

"Oh maaf kan saya Mr kevin yang terhormat jika perkataan saya kasar kepada anda. Tapi sayangnya saya tidak peduli! Ah sudahlah bukan itu yang ingin saya katakan. Mari buat kesepakatan, setelah key sembuh mereka akan kembali ke anda dan kita ralat anda dan saya tidak ada hubungan apa apa lagi

bagaimana simbiosis mutualisme bukan? Anda mendapatkan anak anda kembali, saya mendapatkan kebebasan" Jelas vely, sejujurnya vely tidak ingin membuat kesepakatan seperti itu namun apa boleh buat dia tidak ingin di cap sebagai duri di hubungan orang lain.

Kevin menatap vely tajam lebih tajam dari sebelumnya membuat vely gelagapan namun dia tidak boleh takut, keputusannya sudah bulat.

"Lalu janji mu?!" Tanya kevin masih dengan tatapan tajamnya.

Hening

Vely terdiam ah dia sampai lupa dengan janjinya sendiri bodoh kau vely, kediaman vely membuat Kevin senyum miring.

"See? Kau tidak bisa lepas dari saya atau pun anak anak saya"

"Yak mana bisa seperti itu saya butuh kebebasan, baiklah untuk masalah janji saya ralat----

"Kau masih sama, perempuan yang tidak bisa memegang janjinya sendiri! Kau Egois selalu mementingkan diri mu sendiri" Potong kevin membuat vely mendatarkan wajahnya.

"Jika saja mereka bukan anak anak anda! Dengan senang hati saya akan merawat bahkan menerima mereka sebagai anak saya, satu lagi seharus nya kalimat itu bukan untuk saya tapi untuk anda!" Kevin tau maksud yang tersirat dari ucapan gadis itu, dengan kata lain apa pun yang bersangkutan dengannya itu lah masalahnya.

"Dan yah tadi apa egois? Hah apa seseorang egois untuk kebahagiaan nya sendiri? Tolong gunakan otak anda yang cerdas itu!!" Lajut vely lalu beranjak pergi meninggalkan kevin yang masih terdiam di sana.

"Keras kepala" Gumam kevin lalu masuk kedalam ruangan putrinya.

Vely berjalan tak tentu arah dia sibuk bergelut dengan pikirannya, dia masih memikirkan perkataan pria brengsek itu. Apa benar dirinya egois? Tapi dia juga ingin bebas, terkadang dia merasa sakit hati saat berdekatan dengan twins dia masih tidak percaya jika mereka anak dari pria itu.

"Gue egois yah? Mereka punya keluarga, dan gue ga mungkin terus menerus bersama mereka tapi kenapa dia ga mau mengerti juga" Gumam vely persetanan jika orang mengira dirinya gila karena berbicara sendiri.

Niat vely sebenarnya baik dia tidak ingin memberikan harapan banyak pada mereka yang nantinya akan membuat mereka sakit hati, lagi dan lagi harus ada kata 'tapi' mereka tidak mau mengerti.

Lamunan vely buyar saat mendengar suara teriakan seseorang membuat dia kau tak mau mencari sumber suaranya.

"CEPAT SUS SIAPKAN RUANG OPERASI PASIEN KEHILANGAN BANYAK DARAH!"

Vely melihat seorang dokter dan perawat yang tengah mendorong dua brankar menuju ruang operasi yang tak jauh dari dirinya.

Deg

Jantung vely berdetak kencang saat dua brankar itu melewati dirinya, tidak. Pasti dia salah lihat reflek vely mengucek matanya dan kembali melihat dua brankar itu yang belum jauh dari jangkauan matanya, namun dia kembali melihat wajah yang sudah lama tidak dia lihat.

The Twins and Ex-boyfriend?Where stories live. Discover now