2ꫂ Amanah

149 110 41
                                    

Masa-masa kelas XI adalah salah satu masa terberat yang mesti Aluna lewati dan hari ini adalah awal dari masa yang berat itu. Bagi seluruh santri Asrama Al-Insan yang sudah menginjak tingkat ini diwajibkan untuk mengemban amanah sebagai pengurus asrama yang diwariskan oleh angkatan sebelumnya. Selain itu, mereka juga harus membimbing para adik kelas agar mudah beradaptasi dengan kehidupan asrama dan terus mengawasi para kakak kelas yang gila hormat. Malam ini adalah malam penyerahan amanah tersebut. Seluruh santri sedang bersiap untuk berkumpul di aula kebanggaan Asrama Al-Insan.

"Ayok, Peh berangkat." Ajak Aluna pada Ifa yang kebetulan satu divisi dan satu kamar, kamar enam.

Kamar yang cukup unik jika dibandingkan dengan kamar lainnya. Ralat. Semua kamar di Asrama Al-Insan memiliki keunikannya masing-masing. Salah satunya yang akan diperjelas terlebih dahulu adalah kamar ini. Kamar yang memiliki dinding pemisah dengan pintu penghubung di sudut timur sehingga terlihat seperti dua kamar yang berbeda. Dengan adanya dinding pemisah ini, terkadang membuat penghuninya merasa terpecah belah.

Selain itu, ukuran kedua kamar yang terhubung ini pun memiliki ukuran yang berbeda. Kamar di sebelah utara lebih besar daripada yang di sebelah selatan. Kamar yang lebih besar dihuni oleh angkatan kelas XII dan X. Sedangkan di kamar yang lebih kecil dihuni oleh angkatan kelas XI dan beberapa angkatan kelas X.

"Nanti dulu lohh jiblabku susah banget diaturnya." Sahut Ifa yang masih berdiri di depan cermin sambil merapikan jilbab jaguar putihnya.

"Eh, Peh, kok kita bisa si jadi keamanan? Padahal kan muka kita gaada galaknya blas?" Tanya Aluna sambil memperhatikan Ifa.

"Aneh ya? Orang slengekan kaya kita gini disuruh jadi keamanan. Yang ada malah becanda mulu."

"Muka lawak gini disuruh jadi keamanan yang notabene galak?" Aluna memandangi wajahnya dan wajah Ifa bergantian di cermin.

"Dahlah yuk berangkat." Ifa menyemprotkan parfum andalannya ke beberapa titik di tubuhnya sebelum akhirnya menutup pintu kamar karena mereka berangkat paling terakhir.

"Peh tapi aku kok deg-degan ya?" Ujar Aluna saat mereka tengah memakai kaus kaki.

"Ngapain deg-degan? Kan yang maju cuma koornya doang."

"Iya, sih. Kamu udah kenal sama koor kita?"

"Lah bukannya sekelas sama kamu ya di Ipa 1?" Ifa menatap Aluna heran.

"Iya sekelas tapi aku belum pernah ngobrol sama dia. Kayanya orangnya tertutup gitu trus mukanya galak. Cocok sih dia buat jadi koor keamanan hehehe..." Curhat Aluna.

"Aku juga cuma tau namanya doang sih... Yaudah lah yuk mangkat.."

Mereka berdua pun beranjak meninggalkan kamar menuju aula tempat acara pelantikan dilaksanakan. Ternyata sudah banyak santri yang datang. Ifa dan Aluna bergegas mencari tempat yang masih agak longgar di sekitar teman mereka.

• • •

Acara berlangsung dengan lancar selama 3 jam. Dimulai dari pukul 19.00 WIB. Selesai acara, para santri tidak langsung kembali ke asrama. Kebetulan asrama selalu mengadakan acara penting di malam Minggu agar mereka bisa bebas tanpa memikirkan sekolah esok harinya. Mereka memutuskan untuk berkumpul terlebih dahulu bersama dengan seluruh anggota divisi.

VOCALPHILIAWhere stories live. Discover now