07

12.6K 1.8K 252
                                    

Selamat datang dan selamat membaca!
Tolong bayar dengan tekan bintang di pojok kiri bawah ya, terimakasih!

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
•••
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ

Dini hari, di pertengahan malam yang gelap. Lucifer bersandar di dashboard ranjangnya.

Menunggu pagi hari tiba, Lucifer memutuskan untuk tidur saja, walaupun dia tidak membutuhkan itu-- tapi hanya itu aktivitas yang pas untuk menunggu.

Disaat ingin memejamkan matanya, Lucifer selalu teringat akan wajah manusia yang akhir-akhir ini sering dia lihat, suaranya, tingkahnya, ekspresi takutnya, dll.

Semuanya berputar di kepala Lucifer bagaikan sebuah kaset.

Lucifer tidak tahu apa yang terjadi, dia selalu ingin membuat Nathan berteriak kesakitan seperti manusia lainnya, tapi itu semua tidak pernah terjadi. Lucifer malah memberi Nathan kesenangan di sini, seperti selalu menahan emosinya, selalu memberikan kesempatan kedua untuk Nathan yang tidak pernah dia berikan ke makhluk lain dan memberinya kasur di bawah tanah tadi. Ada apa denganmu, Lucifer?

Bugh

Lucifer memukul kepalanya.

"Berhenti memikirkannya. Dia hanya manusia biasa, tidak penting, Lucifer." Bisiknya pelan ke dirinya sendiri.

"Nanti, kau akan membuat dia tersiksa seperti makhluk lainnya."

"Tetap menjadi dirimu." Akhirnya Lucifer menutup mata dan benar-benar jatuh ke alam bawah sadar.

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

Pagi hari tiba, Lucifer sudah bangun pagi-pagi buta.

Turun ke bawah tanah untuk mengecek.

Yaa.. hanya memastikan Nathan tidak kabur.

Pintu besi itu terbuka, menampakkan Nathan yang tidur di kelilingi Cerberus.

Lucifer mendekati kasur itu.

Dengan perasaan dongkol yang sudah ia pendam dari semalam, Lucifer langsung melilit ekor Cerberus dengan ekornya dan menariknya hingga jatuh dari kasur itu.

Merasakan sedikit goncangan, Nathan menggeliat dan berubah posisi membelakangi Lucifer.

Sedangkan Cerberus yang jatuh tadi terbangun.

"Aww! Siapa yang menarikku?!" Geram Black.

"Sial.. ini sakit.." Kata Gray setengah sadar.

"Shh.." Max mengibaskan bulunya yang kotor, ia membuka mata dan melihat jelas Lucifer di depannya.

Cepat-cepat Max duduk tegak dan membangunkan yang lain.

"Hey! Heyy, bangun! Ada tuan Lucifer!" Bisik Max.

"Hahh.. apa?! T-tuan Lucifer?!" Gray sadar sepenuhnya.

"Black, oy!" Tegur Max pada Black yang mash tidur.

Pletakk!

Lucifer memukulkan ekornya ke kepala Black.

"Ah! Ada apa?!"

"Aku ingin menghilang rasanya.." Gumam Gray.

"Tidak bisa.. kita terhubung." Balas Max yang juga merasa takut.

"M-maaf tuan Lucifer.." Black menunduk.

"Aku menyuruh kalian menjaganya, bukan tidur bersamanya." Lucifer menatap mereka tajam, aura disekelilingnya terasa tidak enak.

Appartient à LuciferWhere stories live. Discover now