09

5.3K 966 63
                                    

Selamat datang dan selamat membaca!
Tolong bayar dengan tekan bintang di pojok kiri bawah ya, terimakasih!

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
•••
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ

Keesokan harinya, tepatnya di malam hari, Lucifer sampai hutan depan kastilnya. Setelah melewati jalan setapak yang menuju kastil, beberapa mantra yang melindungi kastil itu hilang.

Seperti biasa, pintu besar itu terbuka dengan sendirinya saat Lucifer tiba di depan pintu. Bunyi langkah kakinya menggema di ruang tengah yang luas namun gelap tersebut. Ditengoknya kanan dan kiri, namun tidak ada satupun makhluk yang tertangkap oleh matanya.

Masuk lebih dalam, disertai hidupnya lampu seirama dengan langkahnya. Lucifer berniat naik keatas, tapi sebelum dirinya menginjak satu anak tangga, suatu suara menghentikan pergerakannya.

"T-tuan Lucifer!"

Lucifer menengok dengan tatapan tajamnya, disana yang memanggil tak lain adalah Cerberus. Lucifer melangkah menghampiri mereka, tiba di depan mereka, Lucifer berdiri tegak, tangannya melipat di belakang tubuhnya, menambah kesan tegas di dirinya. Lucifer pun bertanya.

"Dimana dia?" Suara mengintimidasinya membuat Cerberus agak merinding.

"A-anu.. Nathan--"

Puk! Max memukul kepala Grey yang berbicara dengan ekornya.

"M-maksudku, Tuan Nathan ada di belakang kastil." Ucap Grey terbata-bata karna gugup.

Alis Lucifer mengerut, pandangan matanya menajam.

"Kenapa kalian tidak menemaninya, huh?" Nada itu, tidak tinggi tapi sangat menyentak hati. Membuat kaki Cerberus bergetar ketakutan.

"I-itu... Tuan Nathan bilang, tidak ingin di ganggu, Tuan." Black berbicara.

Tanpa berbicara apapun, Lucifer berbalik arah dan melangkah ke belakang kastil dengan langkah lebar, tapi tak merubah sedikitpun gestur tubuh tegapnya.

Cerberus panas dingin, jujur saja mereka sangat ketakutan sekarang. Memikirkan resiko apa yang akan mereka tanggung jika kebohongan ini terbongkar.

Beberapa menit setelah Lucifer pergi, Nathan keluar dari tempat persembunyiannya dan tersenyum cerah.

"Terimakasih, kawan! Aku akan pergi sekarang, yuhuuu." Nathan menepuk kepala mereka satu persatu, tentu dengan senyuman lebarnya.

"Kau gila, Nathan." Kata grey dengan tatapan shock.

"Pertama kalinya dalam hidup, kami membohongi Tuan Lucifer." Max juga sama.

"Kita akan mati." Apalagi Black.

"Ah, tenang saja! Karena yang merasakan kalian, bukan aku. Gaahahahaha!" Nathan melangkah ke arah pintu keluar.

"Sialan." Umpat Cerberus.

Nathan menoleh kanan kiri sebelum membuka knop pintu dengan sarung tangan berbulu. Salah satu tips yang ia dapatkan dari Cerberus, kalau semua barang di rumah ini terhubung dengan Lucifer dan jika sembarang menyentuh barang dengan kulit, Lucifer bisa tau dan mengenali itu siapa, akhirnya barang itu bisa menolak di pakai oleh kita karena di tolak juga oleh Lucifer.

Kalau dengan bulu kan Lucifer tidak tahu yang membuka pintu itu Nathan, huahahahahha. Pikir Nathan.

Tahap pertama berhasil. Nathan keluar dari kastil dan menutup kembali pintu dengan perlahan.

Appartient à LuciferWhere stories live. Discover now