39. Kepergian hanna

1K 82 3
                                    

🧡Happy Reading🧡

~Flashback

13.30

Oeeeekkkk oeeeekkkk

Demilian seketika berdiri tegak di depan pintu.
"Putriku... Putriku sudah lahir" gumam demilian.

"Demi!"

Demilian menoleh ke arah wanita tua yang datang bersama adik dan adik iparnya yang sedang hamil.

"Mama!"

"Gimana keadaan lisa dan cucuku?"

Demilian menggeleng tanda tak tau.

Ceklek

Semua tatapan langsung mengarah pada bidan cantik yang baru keluar.

"Dok, gimana keadaan istri saya?"

"Istri anda mengalami pendarahan yang cukup banyak tapi sudah kami tangani dengan cepat, untuk sementara pasien tidak boleh di kunjungi sampai kondisinya stabil" jelas dokter tersebut.

"Lalu, putri saya?"

"Putri anda sehat tuan, setelah di mandikan anda sudah bisa menemui putri kecil anda"

Demilian mengangguk lega.
"Terima kasih banyak dokter"

Dokter tersebut mengangguk lalu pamit pergi.

Tak lama seorang suster datang mengantarkan bayi kecil pada keluarga mara.

"Putriku..." lirih demilian.

Saat demilian hendak menggendong bayi kecil itu, tangan suster malah menjauhkannya dari demilian.

Demilian menyerit menatap sang suster.

"Maaf tuan, putri anda harus di letakkan terlebih dulu di ruang perawatan bayi karena oksigen di luar tidak baik untuk bayi yang baru lahir"

"Tapi saya--"

"Ini untuk kebaikan putri anda tuan" potong sang suster.

"Udah gapapa, ntar juga bisa ketemu lagi" ujar rio.

"Mas, perasaan ku gak enak" bisik nata.

"Udah santai aja" bisik rio.

Demilian tampak ragu.

"Bawa cucuku ke ruang perawatan jika memang dia membutuhkannya, tapi jika terjadi sesuatu pada cucuku, akan ku pastikan kau tidak selamat" ujar wanita tua yang tak lain ibunda dari demilian dan rio.

Suster itu mengangguk cepat.

Ucapan mamanya membuat demilian sedikit tenang.
"Baiklah, kau boleh membawanya"

Dark Princess (End) Where stories live. Discover now