54. Mencari kebenaran

922 71 0
                                    

🧡Happy Reading🧡

~Mansion bern

Hari ini achernar (-hanna dan diyah) berkumpul di mansion bern. Mereka berencana pergi bersama menuju markas besar crystalix devils.

"Kalo kata gue sih gak mungkin rumor itu bener!" ujar lea.

"Setuju! Secara kita kan udah pernah ke sana dan dari penglihatan kita juga semuanya baik-baik aja kok" timpal alma.

"Yaa bisa aja mereka takut sama gelar 'dark princess' nya azel" ujar diva.

Lea dan alma terdiam.
"Iya juga yaa" gumam keduanya.

"Gimana sih lo berdua! Gak konsisten banget jadi orang! Kalian berdua tuh sebenarnya dukung mikhael dkk atau ngeraguin mereka?" tanya dea dengan heran.

"Gak tau juga sih hehe... tapi kayaknya gue dukung mereka deh" ujar lea.

"Kayaknya yaaa" lanjut alma ragu.

"Serah lo berdua lah!" ujar alin dengan malas.

"Tapi kalo emang mereka musuh, kenapa kunci laboratorium penting itu di kasih ke azel? Kenapa gak mereka pake aja buat persenjataan mereka?" bingung ve.

"Nah ada benernya juga tuh si bocil!" pekik alma.

"Setuju! Gue bilang juga apa rumor itu tuh gak mungkin bener" sahut lea.

"Emang sarap nih berdua" gumam dea menatap kedua sahabatnya itu.

Tiba-tiba azeyla berdiri membuat yang lain menoleh ke arah nya.
"Jalan! Mobil dah sampe"

Mereka pun berjalan beriringan menuju mobil yang di kendarai oleh supir gadungan atau lebih tepatnya anggota mafia blood diamond.

.
.
.

~Markas crystalix devils

"Rumor tentang kita semakin menyebar, cepat atau lambat mereka akan mengirim pasukan militer Q.Z the secret buat membantai kita" ujar alan.

Saat ini anggota inti crystalix devils tengah melakukan rapat mengenai rumor yang beredar.

"Tapi kan kita belum tentu salah! Mereka gak bisa seenaknya main bantai aja" kesal avan.

"Bisa aja, lagian kita gak bisa membuktikan kalo rumor itu salah" timpal iqbal.

"ANJINK EMANG! SIAPA SIH YANG NYEBAR RUMOR SIALAN INI?!" umpat tije.

Mikhael meraup wajahnya dengan kasar.

"Kenapa el? Ada masalah lain?" tanya alan membuat yang lain ikut menoleh.

Mikhael menutup matanya berusaha mengontrol emosi.
"Seno kena masalah, dia di tuduh melecehkan seorang gadis dan menghamilinya"

"APA?!" kaget iqbal, avan dan tije.

"Mereka pasti mempertanyakan rumor itu kan?" tebak alan.

Mikhael mengangguk.
"Sagara masih percaya sama gue, tapi sagara gak percaya sama kalian semua"

"Wajar aja, temennya di sini kan cuma lo" ujar iqbal sedikit menyindir.

"Kita jujur-jujuran aja lah! Siapa dari kalian yang curiga kalau ada penghianat di markas?" tanya avan.

Dark Princess (End) Место, где живут истории. Откройте их для себя