Midnight Obsession • 11 | Confession

2.7K 334 119
                                    

Conrad UPDATE! AYUK, RAMAIKAN! ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Conrad UPDATE!
AYUK, RAMAIKAN!

•••

Sunyi sepi, tak lagi terdengar tawa seperti kemarin. Seluruh kehangatan lenyap dalam semalam. Tersapu bencana yang menyakitkan. Conrad terdiam membisu di sini, di kursi keras tanpa alas. Menatap langit yang mulai menampakkan sinar. Ia resah sepanjang malam. Tak ingin lengah dan tertidur.

Treena sempat terbangun, merasa terancam akibat mimpi yang teramat buruk. Suhu tubuhnya naik, panas menghantam hingga demam. Wanita itu tampaknya sangat terpuruk. Entah, di mana lagi dunia yang masih akan menerimanya. Treena tak lagi memiliki harapan. Ia ingin mati, tapi Tuhan tampaknya belum puas menguji.

“Conrad....” lembut memaksa, sebuah suara yang khas mengusik. Membuat pria itu segera menoleh.

“Tree kau sadar?” pria itu bergegas bangkit. Lekas beralih tempat dan mendekat. Namun, langkahnya kontan terhenti, saat Treena bergeser mundur dan mengirim tanda untuk menjauh.

Conrad terpaku, merasakan debaran jantungnya yang mendadak berdetak hebat. Treena menolaknya mentah-mentah.

“Apa yang terjadi? Kenapa aku masih di sini dan hidup?” Tanya Treena bergetar. Menatap perban yang membalut luka di tangannya.

Conrad bungkam. Tak langsung menjawab. Menatap Treena lekat, penuh harapan untuk mendekat. Tapi, semua hanya rencana. Treena tak lagi berharap pelukan darinya. “Karena kau layak untuk hidup.”

Treena mendengus. Menarik napas lemas. Demi Tuhan, semangatnya untuk hidup benar-benar hilang, dan Treena mundur, bergerak sampai punggung nya menyentuh tembok. Ia beringsut, jatuh ke lantai.

“Tree...”

“Kau akan melepaskan ku?” Tanya Treena. Menatap Conrad dengan air mata yang mengalir. Seolah kalimat tersebut adalah hal paling menakutkan.

No!” Conrad menggeleng kepala.

Treena mengulum bibir. Mencoba mengerti. Ia kembali bangkit, berdiri tegap meski lututnya terasa lemas. Wanita itu berjalan, perlahan menuju balkon yang memiliki pemandangan jurang tinggi.

“Tree...” Conrad memperingati. Memperhatikan wanita itu bergerak menuju pembatas. “Treena apa yang kau lakukan. Jangan.....”

“Jika kau tidak bisa melepaskanku, maka aku yang akan melepaskan mu,” ucap Treena pelan. Berdiri di pinggir pembatas. Menatap ambisius.

“Tree ku mohon, kau tak harus melakukan ini!”

“Jadi, apa yang harus kulakukan? Katakan! Dunia bagian mana yang tak akan menghakimiku?” Tanya Treena.

“Kau hanya ingin aku melepaskan mu, 'kan?” Conrad mendekat. Berharap dapat menyambut tubuh lemah wanita itu. Jika jatuh, mustahil Treena selamat.

“Ya.” Treena mengerang.

Midnight ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang