20

2.2K 61 3
                                    

Udah 22 chapter aja pdhl baru kemarin wkwk.
Terimakasih yang udah mau bacaa, kalo ngga ada kalian aku bukan apa-apa. Terimakasih banget lup-lup buat kalian🤍
Yuhuu lanjottt!!!
-----
"Kita harus bersyukur dengan semua rezeki yang diberikan oleh Allah swt, karena rezeki tidak akan tertukar"
Garrensya Azkara Al-Ghifari
-----

Setelah keluar asya dan garren pulang, asya menidurkan baby za. Garren sudah melakukan zoom. Asya berniat untuk memasak karena garren belum makan siang.

Ia memilih memasak sop dengan sambal, rampe goreng dan ayam goreng. Karena ia takut jika baby za bangun dan menangis mencarinya. Sop sudah matang, ayam sudah dimari nasi hanya perlu digoreng. Saat asya ingin mengoreng baby za terbangun.

Oek...

Oek...

Asya bergegas naik dengan membawa botol susu. Ternyata baby za pup. Dan garren pun datang.

"Kenapa yang?" Tanyanya memasuki kamar baby za

"Pup yang" jawabnya

"Aku yang gantiin aja kamu terusin masaknya" ucap garren

"Bisa emangnya?" Tanyanya lalu berjalan kelemari untuk mengambilkan baju ganti untuk baby za

"Liat tutorial YouTube" jawabnya dengan mengotak-atik handphonenya. Asya pun tertawa mendengarnya. Asya sedikit-sedikit bisa karena pernah ikut sekalah ibu hamil.

"Nih' ucap asya membawa baju ganti untuk baby zaa.

"Aku tinggal nggak ppa?" Tanyanya diangguki garren.

"Airnya bentar tak ambil dulu" ucap garren lari kekamar mandi mengambil sedikit air menggunakan mangkuk.

Asya geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya.

---

15.12

Asya dan garren berada diruang keluarga, garren sedang mengajak main baby za, karena baby za tidak tidur. Bayi itu hanya tersenyum melihat tingkah babanya. Asya melihat televisi film favoritnya yaitu cocomelon.

Mereka menyantai menunggu adzan asar berkumandang. Baby za belum boleh keluar rumah jauh-jauh kecuali kontrol. Kata umanya sih harus menunggu 40hari terlebih dahulu.

Nanti malam teman-teman garren ingin menjenguk baby za. Garren setelah asar akan keluar membeli beberapa cemilan dan makanan. Karena ia tidak tega jika asya harus memasak banyak.

Asya tersenyum melihat anaknya senyum karena tingkah babanya. "Baba lucu ya dek" ucap asya lalu mengelus-elus pipi gembul baby za.

"Nanti baby za ada banyak temen yeyy" ucap babanya seperti anak kecil.

Baby za malah menangis mendengar itu. Asya langsung menggendong baby za dan memberikan susu. Karena susu sudah hampir habis asya menyuruh garren mengambil asi yang berada di kulkas untuk dipanaskan.

"Baba, ambilin minum baby za terus dipanaskan yaa" suruh asya

"Siapp undaaa" jawab garren lalu melakukan perintah asya.

Baby za sudah tidak menangis dan malah tertidur. Asya menggendong kekamar agar lebih nyaman.

Setelah itu adzan asar sudah berkumandang dan garren sholat di masjid lalu membeli cemilan sedangkan asya dirumah menjaga baby za.

---

Garren dan asya baru saja melakukan sholat isya berjamaah dikarenakan baby za tidur. Setelah itu asya menyiapkan cemilan untuk teman-teman garren.

JALUR LANGIT SANG GUS  |end|Where stories live. Discover now