BAB SATU

7K 891 34
                                    

"Lihat siapa yang telah kembali dari rumah sakit," kata Langston Sterling yang membuka pintu untuk Benny dan membiarkan wanita itu masuk ke Escara House, satu dari lima belas residential Houses yang menjadi tempat tinggal para mahasiswa Harvard selamat masa perkuliahan mereka.

Setiap house memiliki syarat dan keunikan sendiri untuk dapat masuk ke dalamnya. Escara House memiliki syarat tersulit karena bukan saja semua mahasiswa yang melamar harus menjadi mahasiswa Harvard, universitas nomor satu di dunia, tapi juga mereka harus memiliki keterampilan lainnya atau berjasa telah membangun nama baik universitas di bidang-bidang tertentu seperti olahraga atau sains.

Escara House terletak di Harvard Square dengan seratus dua puluh kamar dibangun untuk memperingati Reinald Escara Sr. II yang telah memenangkan dua medali Nobel di dalam bidang kedokteran selama hidupnya dan istrinya Reverran Theodora Escara, atlet Olympic yang telah memenangkan empat medali emas dalam bidang ice skating.

Benny melangkah masuk ke aula utama yang terlihat elegan dan bergaya Victorian, melihat setidaknya dua puluh pemain Crimson High tengah duduk bersama dengan pacar mereka menatapnya dengan khawatir. Ia tidak melihat Rex ataupun Sabrina, dan Benny sangat bersyukur akan hal itu.

"Oh, ya, aku baik-baik saja," kata Benny mengangkat tangannya dan baru saja akan pergi ke kamarnya.

Tapi Langston Sterling menarik hoodie yang dikenakan Benny dan memegangnya dengan kuat sehingga ia tidak bisa pergi. "Katakan kepada mereka kalau aku tidak menyakitimu."

"Yeah, I was having a mini heatstroke, it was not Langston that hurt me."

"See? Aku tidak mungkin menyakiti Benny the Bear," kata Langston kepada semua orang yang menyalahkannya.

"Sorry for the lost," kata Benny kepada semua orang yang kalah hari ini.

"Yeah, that was a shit game, tidak ada satupun yang dapat berkonsentrasi setelah kamu terjatuh ke tanah," kata Marsh yang duduk di tengah sofa bersama dengan Miri Kim, pacarnya yang berasal dari Korea Selatan. Miri juga adalah satu pemandu sorak Crimson High dan ia berkata dengan hangat, "Hal terpenting adalah kamu tidak terluka."

"Oke, hal terpenting pertama baik-baik saja sekarang—Benny the Bear telah kembali kepada kita dengan sehat dan utuh. Hal terpenting kedua—sudah berapa lama Rex dan Sab di kamar bertengkar?" tanya Devon.

Benny mengerutkan dahinya dan Devon tertawa, "Or they might be having sex right now. Oh man, sex after a fight is always good sex."

Nicholas dan Callaghan Escara, kedua adik Rex terlihat baru saja turun dari kamar mereka dan berjalan menuju aula utama. Nicholas menyapa semua orang sementara Callaghan membaca buku tebal, sama sekali tidak peduli dengan hal lain yang terjadi disekitarnya. "Can you hear them?" tanya Devon yang sangat tertarik dengan kehidupan seks Rex dan Sabrina, pacar sang quarterback yang baru.

Nicholas mengambil duduk di salah satu sofa yang tidak ditempati dan Callaghan mengikuti, "Ya, mereka sedang membicarakan Benny selama dua jam terakhir."

Benny menaikkan sebelah alisnya—aku?

"Sab berpikir kalau Rex seharusnya tidak meneriakinya di tengah lapangan dan berkata kasr," kata Callaghan yang bergumam dibalik bukunya. "Rex mencoba menjelaskan kalau pada saat itu ia tidak bermaksud untuk meneriaki Sabrina dan satu-satunya hal yang ia inginkan adalah tim medis untuk cepat datang untuk Benny the Bear."

Nicholas mengangguk dan bertanya kepada Benny, "You okay, Benny? Kakakku sepertinya sangat mengkhawatirkanmu. Benny mengangguk kepada Nicholas dan pria itu tersenyum kepadanya.

"Biarkan saja mereka bertengkar—" kata Devon yang baru saja akan kembali membicarakan seks ketika mereka semua mendengar pintu kamar yang di lantai dua terbuka dengan keras dan Sabrina McCallister berteriak, "Aku pacar kamu Rex! Aku berhak dihormati!"

Rex mengikuti wanita itu turun ke lantai bawah dan mereka semua di aula melihat pertengkaran itu berlanjut dengan Sabrina yang terus berteriak, "Benny hanya maskot! Aku adalah kapten pemandu sorak Crimson High! Apa yang akan tim aku katakan ketika tahu pacar aku tidak menghormati kapten pemandu sorak?"

"Mereka tidak akan mengatakan apa pun, Sab. Aku tidak bermaksud untuk meneriakimu," kata Rex yang telah mengulang kalimat itu beratus-ratus kali selama dua jam terakhir.

"It's over, Rex. Aku tidak mau lagi menjadi pacar kamu," kata Sabrina kepada Rex.

Reginald Escara yang sekarang terlihat santai mengenakan sweatpants dan kaus putih berjalan ke arah pintu dan membukanya untuk Sabrina, "Sure, let's break up, Sab."

Sabrina melihat pintu utama yang dibukakan oleh Rex dan ia berteriak, "At least say sorry to me, you asshole!"

"Maaf," kata Rex yang telah mengatakan kata itu beratus-ratus kalinya tapi Sabrina sama sekali tidak menganggapnya cukup. "Tidak cukup!" Sabrina berteriak sekali lagi dan kali ini wanita itu tidak menunggu Rex untuk membalasnya. Ia terlebih dahulu melangkah keluar dari Escara House dan Rex menutupnya. Pria itu mengembuskan napasnya dengan lega ketika menatap pintu yang tertutup itu sekarang.

"You okay big man?" tanya Langston yang masih berdiri di sisi Benny. Semua orang menatap Rex dan sang quarterback sekarang berjalan dengan santai ke arah mereka. "Sorry, you guys have to hear that," kata Rex.

Lalu mata pria itu bertemu dengan Benny. "Hey, Bean."

Kata-kata Benny tercekat karena senyum hangat Reginald Escara, quarterback terbaik Crimson High, kepadanya. "Apa kata dokter? Apa aku harus membunuh Langston karena telah menyakitimu?"

"Hei, hei, hei," Langston mengangkat kedua tangannya. "Jangan membunuhku, big man. Benny mengalami heatstroke. Aku tidak menyeruduknya dan membuatnya jatuh."

Rex tidak menanggapi kata-kata Langston dan ia berjalan ke arah Benny sekarang. Lalu pria itu mencubit pipi Benny dengan tangannya, "Jangan membuat semua orang khawatir lagi, Bean. We need our Benny the Bear."

Semua orang.

Kita.

Bukan dirinya sendiri.

"Let's go to Ho-Ho Bar, boys?" tanya Rex yang sekarang telah berjalan melewati Benny. "Aku perlu minum dan mencari pacar baru malam ini."

"Let's go Capt!" Semua orang serentak berdiri menanggapi ajakan Rex dan meninggalkan Benny sendiri.

Ia hanya Benny the Bear, seorang maskot beruang.

Ketika kostum itu lepas, tidak ada yang peduli. Termasuk pria yang ia cinta.

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book I | CAMPUS #01Where stories live. Discover now