BAB DUA

5.2K 875 21
                                    

"Rexy, my boy, ada apa denganmu dan Benny?" tanya Devon yang sekarang sudah memegang gelas birnya yang keenam. Devon Shire sudah sangat mabuk ketika mencoba mengalungkan lengannya diseputar bahu sang quarterback yang sibuk melihat wanita-wanita yang mencoba untuk menarik perhatiannya.

Rex mengerutkan dahinya, "Benny? Ada apa dengannya?"

"Ya, ada apa denganmu, Rexy? Kenapa kamu memutuskan Sabrina McCallister untuk Benny?" tanya Devon kepada Rex.

Rex mengerutkan dahinya lagi kali ini lebih dalam dan menatap Devon yang mabuk, "Aku putus dengan Sabrina bukan karena Benny."

"Semua orang berpikir kalau kamu putus dengan Sabrina karena Benny."

"Aku akan memberitahu semua orang kalau itu salah," kata Rex yang tidak melihat apa hubungannya ia putus dengan Benny.

"Oh, Rexy, you're so blind. Kamu meneriaki mantan pacarmu karena melihat Beni terkapar di tanah. Wajar Sabrina cemburu dan sangat marah kepadamu, Rex."

Rex mengedikkan bahunya. Ia tidak melihat kenapa ia salah. Bukan kali pertama Sabrina—yang telah menjadi pacarnya selama tiga bulan terakhir—marah kepadanya. Setiap hal yang ia lakukan wanita itu akan memarahinya. Hal kecil akan menjadi masalah besar dengan Sabrina McCallister. Hanya saja kali ini ia membuat wanita itu sangat marah besar karena ia memedulikan maskot Crimson High yang terkapar di tanah.

"Rex, apa kamu menyukai Benny?" tanya Devon.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Nicholas Escara, adik Rex yang lebih muda darinya tiga tahun. "Benny?" tebak Nicholas—atau Nick untuk semua orang terdekatnya.

Rex memutar kedua bola matanya. Kenapa semua orang ingin membicarakan Benny sekarang denganku sekarang? Ia tidak mengerti. "Aku tidak menyukai Benny," jawab Rex dengan jujur.

Nick menyikut kakaknya dan bertanya, "Kamu tidak serius, kan? Setelah kamu memarahi Sabrina di tengah lapangan, di depan semua orang, kamu sedang bercanda sekarang dengan jawabanmu, bukan? It's so obvious you're into Benny. Tidak kusangka, kakakku sang quarterback menyukai maskot Crimson High. Benny the Bear and the Quarterback sitting on the tree, k-i-s-s-i-n-g...."

Devon meneruskan lagu ejekan itu dengan Nick, "First comes love, second comes marriage, third comes baby in a carriage!"

Rex meminum habis bir di botol yang sudah tidak dingin dan menaruh botol yang kosong kembali ke meja bar. "Shut up, aku tidak menyukai Benny."

"Buddy, you're not fooling anyone," kata Devon.

Nick mengangguk dan berkata kepada kakaknya, "Rex, kamu satu-satunya yang selalu baik kepada Benny. We all know that. Bukan kali pertama kamu menolongnya seperti ini."

"Oh, dan apa yang harus kulakukan ketika melihatnya diolok-olok dan diperintah oleh setengah penghuni asrama?" tanya Rex kepada Devon dan Nick yang menjawabnya dengan mengedikkan bahu mereka.

Nick, adiknya berkata, "Leave her be? Entahlah, tutup matamu. Semakin kamu membantunya—orang-orang akan berpikir kamu menyukainya."

"Orang-orang tidak akan berhenti kalau aku berhenti," kata Rex.

"Come on, Rex. It's harmless pranks and the things she did for other people—she got paid for it. Entah apa ia sebenarnya membutuhkan uang atau ia hanya pintar berbisnis. Apa kamu tahu Benny dapat menyeterika pakaianmu untuk dua puluh lima dolar? Jenius apa yang ia tawarkan, Rex," kata Nick kepada kakaknya.

Benny the Bear Loves the Quarterback : Book I | CAMPUS #01Where stories live. Discover now